PROLOG

64.4K 4.5K 1.2K
                                    

Revisi setelah end

Hari ini mestinya, para siswa sedang khusyuk mengikuti upacara bendera. Tapi sejak pagi tadi, bahkan sangat pagi, SMA Cendekia Permata sudah dipadati oleh reporter dan wartawan dari berbagai media. Di sana juga berkeliaran para petugas keamanan berseragam cokelat. Garis batas berwarna kuning dan hitam terdapat di beberapa titik. Semua itu penyebabnya karena telah ditemukan seorang siswi dalam kondisi tidak bernyawa, jatuh dari atap gedung sekolah. Sebelum berita  itu menyebar cukup luas, di kalangan para siswa sendiri timbul berbagai praduga. Dan itu menyebar bak jamur yang tumbuh subur di musim penghujan.

“Kok bisa ya Aime sampe bunuh diri gitu?”

“Iya ya. Padahal orang tuanya kaya raya. Anak tunggal pula. Pasti apa saja yang dia inginkan akan terpenuhi.”

“Tapi apa iya, ini kasus bunuh diri? Menurut aku sih nggak kayaknya.”

“Jangan aneh-aneh deh. Tadi aku sempet denger saat tim penyidik diwawancarai, katanya sih begitu. Gak ada jejak sidik jari orang lain, makanya ini kemungkinan besar kasus bunuh diri.”

“Udah-udah. Kita tunggu aja berita validnya gimana nanti.”

Desas-desus para siswa terus berlanjut. Sekolah benar-benar dibuat sibuk, sehingga tidak ada kelas hari ini. Para staf dewan guru sedang meladeni tim penyidik. Begitu juga para siswa, terutama dari kelas XI IPA 1, teman-teman sekelas korban satu per satu akan dimintai keterangan.

Feren dari tempat duduknya mengawasi dan memperhatikan ekspresi teman-teman sekelasnya. Siapa saja yang patut ia curigai. Dia yakin, yang semalam itu adalah satu di antara teman sekelasnya. Karena hanya kelas mereka yang berada di sekolah kemarin, di hari kejadian. Pada saat kelas lain sedang menikmati liburan akhir pekan, kelas mereka justru meminta untuk diberikan kelas tambahan. Kelas mereka benar-benar selalu berambisi ingin menjadi yang terbaik. “Tidak salah lagi. Semalam itu aku tidak mungkin salah lihat,” besit Feren.

Tidak lama, seseorang masuk dari pintu kelas. Seisi kelas sempat hening sepersekian detik saat mengetahui kehadirannya. Siswi yang menjadi idola para kaum Adam se-SMA Cendekia Permata. Sepasang mata tajam Feren langsung menatap sinis dan penuh curiga.

***

Segitu aja dulu hehe. Ini masih prolog. Besok kita lanjut ke isi ceritanya.🥳

Tinggalkan jejak ya. Vote dan comment kalau kamu suka dan penasaran dengan kelanjutannya.

Spam comment bisa juga.

Makasih banyak udah mampir.🥳

THE BLOCKADE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang