PART 07

10.6K 413 1
                                    

Vote?

Happy reading

***

"Abangg, Lintang gak mau pake ini" ujar lintang sambil jemari kecilnya menunjuk masker oksigen.

"Sebentar, Abang lepasin" ucap Gavriel

"Oke udah" Lanjutnya

Gavriel membawa Lintang duduk di sofa, berkumpul bersama yang lain. Lintang mengerucut kan bibirnya saat melihat abang-abangnya yang lain hanya sibuk dengan laptop dan tablet mereka masing-masing.

"Papa kenapa lama abangg~~"

"Mungkin ada keperluan, tunggu sebentar ya?"

"Pinjem tablet" ujar Lintang dengan menampakkan puppy eyes nya.

Gavriel tersenyum gemas lalu memberikan tablet miliknya.

30 menit ruangan itu hanya diisi keheningan, semuanya sibuk dengan urusan masing-masing, mengerjakan pekerjaan kantor dan kuliah yang sudah se wajibnya di laksanakan.

Lama kelamaan Lintang merasakan pusing dikepalanya, akibat bermain gadget terlalu lama membuat matanya sedikit buram dan juga pusing mendera kepalanya.

Ia menaruh sembarang tablet yang dipegangnya, ia juga baru sadar bahwa sekrang dirinya duduk sendiri di sofa tanpa di pangku salah satu abangnya. Lintang mengerucut kan bibirnya sebal entah kenapa ia menjadi cengeng sekali, rasanya ia hanya ingin menangis, dan.....

"Hiks abanggg hiks" tangisan Lintang pun pecah saat itu juga.

Aric yang saat itu sudah selesai dengan kerjaan nya pun buru-buru menghampiri Lintang dan menggendongnya, jika ia tidak gerak cepat maka sudah kedahuluan yang lain.

"Pusing hiks hiks"

"Hiks Mau papa hiks" tangisannya makin menjadi-jadi.

"Lintang jangan menangis oke? Nanti akan susah bernafas" bujuk Aric.

Daniel yang melihat tangisan Lintang tak berhenti segera pergi keluar ruangan untuk mencari papanya, bahkan ponselnya papanya sekarang tidak aktif.

Beberapa saat kemudian Daniel datang dengan sang papa di belakang nya, tangisan Lintang masih sama, belum berhenti juga.

"Hey baby boy, ini papa" sapa William.

"Papaaa~"

"Cup cup cup, berhenti menangis oke?" ujar William.

Dan didapati anggukan lucu dari Lintang. Dengan isakan kecil yang tersisa.

Setelah nya pintu ruangan Lintang di ketuk seseorang, Aric membuka pintu mendapati seorang suster pengantar makanan.

"Tuan ini makanan untuk tuan muda" ujar suster tersebut.

Aric hanya menerima makanan tersebut lalu menutup pintu kembali tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Membuat suster tadi menggeram kesal.

"Lintang harus makan setelah itu minum obat lalu tidur ya" ujar Aric.

"Apa kau sudah mengecek makananya? Jangan sampai ada sesuatu yang membahayakan kesehatan Lintang" ucap William.

"Sudah, tidak apa-apa"

"Lintang ayo makan dulu" ajak William.

"Lintang gak mau makan bubur papaaa, gaenak" Tolak Lintang.

"Sedikit saja Lintang, agar bisa minum obat" bujuk William.

"Tapi nanti papa harus penuhi satu kemauan Lintang ya?" tawar Lintang.

"Tidak masalah"

Toh William akan menuruti semua kedinginan Lintang. Yang masuk akal.

Setidaknya menggunakan kesempatan dalam kesempitan sedikit berguna, ingatkan Lintang untuk menagih janji itu pada papanya.






______________________________________________

Part ini sudah selesai.

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri, Terima kasih >.<

LINTANG ANGKASA ‹SMITH›Where stories live. Discover now