PART 28

4.8K 244 2
                                    

Vote?

Happy reading

***

Pelan² aja bacanya,,,

Penerbangan dari Sydney Kingsford Smith Airport dengan tujuan New York John F Kennedy memakan waktu sekitar 20 jam, dan dengan waktu yang sepanjang itu Lintang hanya menghabiskannya dengan tertidur.

Lintang juga mengalami jetlag dan itu adalah hal yang wajar. Dia dengan jaket tebal melekat ditubuhnya karna kota New York sedang musim dingin. Mata sayunya ia paksa untuk terbuka, rasanya ia ingin melanjutkan tidurnya lagi.

***

Bruk!

Tubuhnya yang lelah langsung ambruk diatas kasur begitu ia sampai disalah satu mansion milik papanya di Amerika Serikat.

Kamar dengan interior berwarna cerah yang sekarang ia tempati. Memang terlihat asing dan tak biasa baginya, tetapi ia merasa bodo amat karna yang terpenting sekarang adalah istirahat.

Kriet

Pintu terbuka, menampilkan tubuh gagah William dibaluti jas berwarna hitam ala kantoran. Ia mendekat kearah sibungsu, berusaha tanpa menimbulkan suara.

William melepaskan satu-persatu barang-barang yang masih melekat ditubuh yang lebih kecil, mulai dari sepatu, jaket dan topi. Setelah selesai, ia menyelimuti Sibungsu dengan telaten lalu mengecup dahinya sekilas, tak lupa mengucapkan selamat tidur.

Dia berbalik lalu dengan perlahan menutup pintu kamar lintang.

***

Matahari yang cerah menyambut dipagi hari, Seorang remaja berusia 16 tahun itu masih menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk ketika ia membuka mata.

Remaja yang bisa dipanggil dengan lintang itu merasakan tempat baru juga suasana baru yang ada disekitarnya.

Suhu udara yang tinggi membuatnya enggan beranjak dari tempat tidurnya. Ia dengan langkah gontainya, berjalan kearah kamar mandi, berniat untuk sekedar mencuci wajah mengingat dinginnya suhu.

"Hrrr, dinginnyaaa" gumam Lintang.

Lintang mengganti pakaiannya dengan Sweater atau Hoodie tebal berwarna biru laut, memakai alas kaki dengan hiasan bulu-bulu berwarna serupa yang membuatnya lebih nyaman.

Setelah selesai dengan aktivitasnya, lintang berjalan entah kemana, tapi tujuannya adalah kebawah.

Matanya menyipit, kala tak melihat lift dilorong tempat ia berdiri sekarang, "Tangga mana? Lift juga mana? Ish" sungutnya.

Dengan wajah malasnya ia berjalan menyusuri lorong yang tak terlalu gelap, berusaha mencari apa yang ia mau.

Kini matanya berbinar senang, "Akhirnya!!" Pekik lintang yang menggema di setiap penjuru.

Ting!

Lift berbunyi bersamaan dengan terbukanya pintu, tapakan kakinya yang hanya menggunakan sandal berbulu terdengar samar, karna sunyinya keadaan.

Lintang menyeritkan dahinya bingung, keadaan mansion sekarang sangatlah sepi dan sunyi, biasanya ada beberapa penjaga yang berjaga di setiap sudut, tapi sejauh matanya memandang belum menemukan keberadaan seorang pun disini.

Ting!

Lintang sontak membalikan tubuhnya terkejut, ia menoleh kebelakang yang ternyata berdiri sosok gagah sang papa diikuti beberapa orang yang ia kenal.

"Papa!"

William tersenyum, melihat lintang membuka lebar tangannya kala menginginkan sesuatu.

Hap!

"Good morning bear" Sapa William.

Lintang langsung mengeratkan pelukannya saat berada di gendongan papanya, "Ayo makan ppa! Aku laperrr" Ajaknya dengan riang gembira.

"Yes"

Sesaat setelahnya, mereka melakukan sarapan bersama dengan formasi lengkap juga tambahan sang kakek.

_____________________________________________

Pendek² dlu ya gess..

Yg nulis kehabisan ide, hehe..

Votmennya yaa..

See you..

.
.
.
.
.
.

-Ky

LINTANG ANGKASA ‹SMITH›Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang