Sulung

2.7K 372 84
                                    

Isinya kegiatan menyambut warga baru ges.

***

"Ooh... Jamila Jamila da bittang pilim India
Boru ni Kalibat, Parumaen ni Pandita
Godang do halak sega dibahen ko da Jamila
Dirimpu anak boru hape naung ina ina,
O Jamila..."

Sejak pertemuan sama Pak Jo, Jordy dan Haki jadi demen nyanyi-nyanyi lagu batak di studio maupun di luar. Duo vokalis itu akhirnya punya tandeman Pak Jo yang walaupun ngga nyanyi, beliau banyak lagu batak. Sekarang anak-anak Band Teng lagi ngumpul di rumah Jordy. Tantra lagi pengen ditemenin karena dari semalem udah kontraksi tapi ga keluar-keluar bayinya. Karena khawatir, anak Band Teng pun inisiatif jenguk Tantra yang jalan aja udah kesusahan karena posisi bayi udah gede dan di rahim bawah.

Kepalanya pening banget nunggu kontraksi tapi suami bataknya malah nyanyi-nyanyi. Tapi gapapa, Tantra yakin Jordy juga sumpek karena gak sabar nunggu kelahiran bayi keduanya.

"Terusin aja Jamila Jamila-mu itu," gerutunya pas lagi ngambil air putih. Siapa yang gak kesel, lagi kontraksi malah berisik di depan. Sebel tapi sayang. Beberapa detik kemudian, kontraksi dateng. Tapi ini frekuensinya masih jauh. "Adek, kalau mau lahir jangan ditunda, ya. Ini udah ditunggu sama Om-omnya, abis ini Akung, Uti, Opung dateng. Adek lahir ya..." Tantra coba kasih sugesti ke anaknya yang masih di dalem perut.

"Ib! Masyon au yuguut! Bukaak!" (Ib, Mas Kion mau yoghurt) Kion lari-lari ke dapur bawa yoghurt pouch kecil minta dibukain sama Tantra.

"Bilang dulu yang baik, nanti Ibu bukain."

"Ib, twoyongg, pwiss, Masyon au yugut..." (Ib, tolong, plis. Mas Kion mau yoghurt).

Tantra senyum dan bukain yoghurtnya. "Sudah tanya Mas Biru, Cece, Abang. Ada yang mau? Kalau mau nanti Kion bantu ambil di kulkas."

Kion ngegeleng. "Udah, Cece unyak yugut dewe, Abang abic mam nda boyeh mam yugut." (Cece punya yoghurt dewe, Abang abis makan, makan yoghurt). Kion ngeabsen semua 'kakak'-nya mengingat kembar juga baru aja minum susu dan nolak dikasi yoghurt karena dua-duanya juga gak suka asem.

"Oh, gitu. Kalau Mas Biru kenapa emang nggak dikasih?"

"Yactoc intoyeyan,"

Alis Tantra mengkerut. "Wah, apa tuh? Ibu baru denger."

Kion ngehela napas. Ngomong aja bikin dia capek tapi dia harus jelasin lagi.

"Anu, kata Babap, ntik inum cucu thama yugut Mas Biyu cakit pelut. Ntik meyah tanannya," (Nanti minum susu sama yoghurt Mas Biru sakit perut, nanti merah tangannya).

Tantra ngulum senyum. "Oalah, lactose intolerant. Ibu lupa kemarin sudah ajarin Mas Kion. Pinternya Mas Kion ini." Dia nggak nyangka kalau daya serap Kion hebat banget. Bisa-bisanya anak yang belum lancar ngomong itu paham lactose intolerant. "Oke, sini Ibu bukain yoghurtnya."

Kion ngangguk nungguin sambil ngeliatin raut wajah ibunya. Dia megang perut buncit isi adek. Nepuk-nepuk pelan. Dia nempelin telinga di sana. "Ib, kata adek, lahilna nti colee, jam pat." (Ib, kata adek, lahirnya nanti sore, jam empat)

"Masak sih? Emang gitu? Ngarang mungkin Mas Kion,"

"Ih benelan! Adek bilang."

Tantra mau ketawa. Soalnya anaknya ini random banget. "Yaudah, Mas Kion bilang dulu sama Babap. Siapa tahu lahir jam 4 beneran."

Kion ngangguk yakin dan lari kecil ke depan sambil ngomong kenceng."Babap! Adek Ion lahilna jam pat!"

***
Entah karena ada ikatan batin atau apa, Jam tiga sore, Tantra ngerasa kontraksi hebat dan langsung diboyong ke rumah sakit pake mobilnya Martin. Anggota band? Wah udah pasti ngikut. Tapi nggak semua masuk RS, mereka milih buat nongkrong di kafe deket rumah sakit. Udah kebayang kan, se-chaos apa? Anak band yang ikutan ke rumah sakit cuma Martin, Kala, Vian, Bintang, Andre, dan Sam. Anak-anak mereka ikut juga. Orang tua Tantra dan Jordy masih di perjalanan dan kira-kira baru nyampe besok.

Muchas Gracias - Finale Where stories live. Discover now