Huhu cuaca lagi gaenak banget.
Stay healthy gesss selamat puasaaa
Warning. Normal Labour
***
"Elmo... janan..."
Tangan gembil Kion narik tangan adiknya yang sibuk masukin mainan ke mulut. Elma udah di fase oral alias semua barang pengen dia masukin ke mulut.
"Uunggg uwaaa...."
"Nti cakit pelut... Nda boyeh... Ib, Elmo nih," Kion ngadu ke Tantra yang sekarang lagi sibuk bikinin susu buat keduanya karena udah jam tidur siang.
"Elma, hayo. Yuk, minum susu dulu yuk. Sudah masuk waktu tidur siang. Mas Kion juga." Tantra bawain susu buat keduanya. Emang punya satu bayi dan satu toddler kadang bikin pusing. Tapi Tantra beruntung, Kion bisa jadi kakak yang baik buat Elma. "Nanti sore kita jenguk Om Juneh ya,"
Kion ngerutin alis. "Om Uneh, cakit apa?"
"Nggak sakit, Mas. Melahirkan. Bayinya laki-laki. Lucu deh. Nanti Mas Kion ajak main ya kalau sudah besar."
Kion manggut-manggut dan lanjut minum susu sambil duduk di sofa depan TV. Sementara Elma lagi asyik di baby-swing dan udah mulai ngantuk. Padahal beberapa menit lalu, dia masih heboh ngoceh bahasa bayi, tapi sekarang bak robot yang kehabisan baterai.
Karena kangen, Tantra mempersilakan Kion buat duduk di pangkuannya. Selama ini, Kion nggak pernah ngeluh sewaktu Tantra dan Jordy membagi perhatian ke dia dan adiknya. Bahkan dia bisa jadi kakak yang baik meski sesekali usil luar biasa.
"Mas, Ibu kangen kamu pas masih se-Elma lho. Dipangku gini, minum susu sampe ketiduran," Tantra cium dahi Kion. Si anak hanya natap matanya bening, mata yang Tantra suka karena serupa milik Jordy. "Makasih ya, Mas Kion sudah mau sabar."
Kion nggak bisa ngomong karena bibirnya disumpel dot. Tapi tangannya meraih pipi Tantra dan pria kecil itu makin beringsut ke pelukan Tantra. Jordy dan Tantra sama-sama anak tunggal. Mereka nggak tau rasanya punya adik, tapi mereka lihat keajaiban dari Kion yang nggak pernah rewel dan banyak bantu ngurus atau sekadar ngajak main Elma.
Ah, harusnya Jordy dan Tantra belajar banyak dari Kion...
***
Dua bulan ini mungkin jadi hal yang paling sibuk buat keluarga Band Teng++ (soalnya Ian dan Fadhil terlibat juga). Sibuknya karena ada 3 kelahiran bayi dalam dua bulan ini.
Bayi pertama yaitu pasangan dokter dan dokter hewan kita, Ian dan Fadhil yang dikaruniai bayi laki-laki yang ada bulenya dikit, namanya Matthew Soejatmiko Suryokusumo. Ya, orang tua baru itu sepakat pake dua nama belakang keluarga mereka. Baik Ian maupun Fadhil mengutamakan nama Suryokusumo di paling belakang karena Fadhil sadar, meski ada masa lalu yang kelam, dia nggak mungkin menghapus trah Suryokusumo itu. Apalagi sekarang Fadhil satu-satunya yang masuk lagi ke dalam daftar keluarga, karena keluarga besar menolak Yudho, Yudhis, dan bapak mereka.
Karena si bayi sungsang, bongsor, dan kelilit tali pusar menjelang hari kelahiran, akhirnya Ian dan Fadhil memutuskan untuk operasi caesar karena posisi bayi lumayan sulit buat dilahirkan normal. Meskipun dokter bedah, Ian nggak ikut tindakan, tapi tetep nemenin Fadhil di ruang operasi. Meski udah biasa liat pembedahan, dia tetep nangis liat Fadhil dioperasi. Ketar-ketir sendiri. Malah Fadhil santai aja!
"Aku takut hiks..."
"Alah, santai aja Mas. Gapapa kok. Paling pascaoperasi ngilu dikit. Inget, demi anak."
"Tapi aku gak tega--"
"Harus tega! Kalo ga dioperasi emang bayi kita lahir dari mana? Giveaway?"
أنت تقرأ
Muchas Gracias - Finale
قصص الهواةI hope, ini bukan final book. Tapi Band Teng tau kapan harus berhenti, berhenti mengejar kasus dan kembali konsen ke kehidupan sebagai musisi, profesional, dan orang tua dari anak-anak yang sedang bertumbuh. Bukankah anak-anak harus tumbuh dengan ra...
