Bab 1

15.3K 71 0
                                    

Setelah pernikahan, Syima menjadi istri yang penurut dalam segala hal tapi hanya satu hal saja yang Syima tidak bisa tinggalkan iaitu adalah pekerjaan.

Syima merupakan seorang sekretaris di sebuah perusahaan properti. Semuanya hasil dari bekerja keras Syima selama masih belum menikah hingga saat setelah menikah dia tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja.

Raihan sebagai suami Syima tidak ingin memaksanya untuk berhenti bekerja karena dia tahu itu adalah impian sang Istri.

"Mas, besok aku ada kerja di luar kota, kamu tolong urusin anak-anak ya," ucap Syima sembari mengambil roti panggang yang telah disediakan di dalam piringnya.

Walaupun kehidupan mereka mewah Syima dan Raihan tidak memberikan kedua anak-anaknya Baby sitter. Mereka tidak mau anak-anak akan kekurangan kasih sayang mereka.

Biarpun sibuk bekerja Syima dan Raihan tetap menyempatkan diri untuk merawat anak-anak mereka. Apalagi dengan kehadiran adik kandung Syima iaitu Syera yang menumpang tinggal di rumah mereka karena jarak dengan sekolahnya sungguh dekat.

"Berapa hari Sayang?" tanya Raihan sambil mengunyah roti panggang.

"Hanya 4 hari Mas, Syera nanti kamu bantuin Mas Raihan ya, sepulang sekolah jangan ke mana-mana sementara Kakak tidak ada di rumah," jawab Syima dan tidak lupa juga berpesan kepada Syera.

Syera yang dari tadi hanya menyimak obrolan sepasang suami istri itu akhirnya mengangguk.

Memang Syera sudah tahu akhirnya akan meminta dirinya untuk membantu Kakak ipar. Tapi dia tidak keberatan karena dia sadar dirinya cuma menumpang dan harus membantu kedua Kakaknya ini.

Syera melanjutkan sarapan paginya. Setelah jam sudah hampir menunjukkan 6:20 pagi, Syera bergegas pamit untuk menuju ke sekolahnya.

Jarak sekolah Syera tidak jauh dan hanya memakan 5 menit untuk sampai ke sekolahnya. Syera masih duduk dibangku kelas 2 SMA dan merupakan semester akhir.

...

Di sekolah Syera.

Syera berjalan santai menelusuri koridor yang membawanya menuju ke dalam kelasnya. Syera berada di kelas IPS 2 dan dia juga merupakan dewi sekolah.

Syera memilik rupa paras seperti gadis-gadis Eropah. Mungkin karena neneknya merupakan keturunan asli Eropah.

Walaupun Syera digelari dewi sekolah tapi kebanyakan siswa lelaki di sekolah itu segan untuk mendekatinya. Hal itu karena sifat Syera yang tidak suka menebar pesonanya.

Syera merupakan siswa yang cukup cuek dengan sekitar walaupun tiap hari harus menerima surat dan hadiah dari para penggemarnya.

"Syer!" suara seperti anak kecil itu bergema di ruang koridor yang dilewat oleh Syera.

Syera menoleh ke arah suara tadi.
"Nora," sahut Syera perlahan. Nora merupakan salah satu teman Syera dari bangku SMP.

"Syer aku kira kamu tidak masuk kelas hari ini," ucap Nora setelah berada berdekatan dengan Syera.

"Hmm aku harus ikut ulangan kalau tidak nilaiku bakal dikurangin," jawab Syera.

"Hehhh tumben seorang Syera ingin ikut ulangan," sindir Nora dengan wajah mengejek.

Ya sifat yang tidak diketahui oleh keluarganya, Syera merupakan siswa dengan coretan tinta merah dibuku laporannya. Syera sering sekali tidak mengikuti ulangan karena otaknya yang tidak bisa menangkap apapun pelajaran dalam kelasnya.

Tapi sewaktu berada di rumah dan di hadapan keluarganya, Syera merupakan seorang anak yang rajin dan penurut.

Oleh itu keluarganya tidak mengendus rasa curiga tentang pelajaran Syera. Apalagi Syera merupakan gadis yang pintar memanipulasi buku rapornya tanpa diketahui keluarganya.

Terjerat Cinta Sang Kakak IparOnde histórias criam vida. Descubra agora