Chapter 9

57 3 8
                                    

Setelah urusan dokumen-dokumen dan pindahan selesai, akhirnya kita punya waktu buat santai. Pagi ini gue bisa meneguk kopi dengan tenang sambil menikmati pemandangan Hangang yang bisa terlihat dari balkon apartment.

"akhirnya bisa nyantai juga"

"apa gue sepedaan aja kali ya ke Hangang? Mumpung Kak Jeff belum bangun"

"nggak usah izin dulu nggak apa-apa kali ya? Gue simpen aja memo di pintu kulkas"

Gue memutuskan untuk sepedaan ke Hangang. Lagi pula jarak dari apartment ke Hangang sangat dekat.

"wah gila sih ini udara pagi nya sejuk banget" kebetulan saat ini peralihan dari musim panas ke musim gugur, jadi cuacanya pas.

Sampai di Hangang, gue bener-bener terpesona sama pemandangannya. Bahkan hampir meneteskan air mata. Karena apa yang biasanya gue lihat cuma dari foto dan video akhirnya gue bisa lihat secara langsung.

Karena terlalu asyik, gue baru sadar setelah lihat jam tangan kalau sekarang udah jam 11 siang.

"Kak Jeff nyariin gue nggak ya? Tapi pasti dia baca memo nya kan?"

-------

Baru aja gue masuk lima langkah, tiba-tiba Kak Jeff udah muncul di hadapan gue. "darimana aja"

"cari udara"

"kok nggak bilang ke saya? Apa susahnya minta izin ke saya dulu? Terus kenapa nggak bawa hp?"

"tunggu-tunggu...jangan marah dulu, saya kan udah simpen memo di pintu kulkas"

"nggak ada!"

"masa sih?" dan benar aja memo itu nggak ada.

"mau ngelak lagi?"

"tapi saya nggak bohong"

Ternyata memo itu jatuh dan tersembunyi di kolong meja makan. "tuh kan, saya tadi nulis ini!"

"Yuna, kamu itu tinggal di Korea cuma sama saya, kalau ada yang terjadi sama kamu gimana? Apa yang harus saya bilang ke orang tua kamu?"

"ya maaf"

"kamu itu tanggung jawab saya"

"maaf..."

"lain kali jangan kaya gini, saya nggak melarang kamu pergi sendirian tapi kamu harus bilang sama saya dulu"

"iya"

"saya mau mandi dulu, buat makan siang saya udah masakin, nanti kita makan bareng" belum sempat gue jawab, dia udah langsung pergi ke kamarnya.

"ternyata dia kalau marah nakutin juga" batin gue.

-------


Di Meja Makan

"makan yang banyak" katanya.

"makasih udah masakin"

Setelah itu dia nggak ngajak ngobrol sama sekali. Biasanya kalau kita makan, kita selalu ngobrol.

"apa dia masih marah ya sama gue?" batin gue.

"ekhem...katanya makan bareng, tapi kok nggak ada suara"

"........" dia masih diam.

"Kak Jeff...jangan gitu dong, saya paling nggak bisa kalau didiemin sama orang, saya minta maaf"

"saya juga minta maaf kalau tadi marah-marah, tapi saya beneran khawatir, karena saya baru kali ini ngejagain anak orang"

"tapi saya bukan anak kecil lagi"

"mau kamu nanti umurnya 30 tahun pun tetep aja kamu kaya anak kecil dimata saya"

"saya ini udah dewasa kok"

"nggak kelihatan"

"terus maksudnya saya harus pakai baju yang kebuka-kebuka gitu biar dibilang dewasa?!"

"ya nggak gitu juga"

"di Korea kan bebas mau pakai outfit gimanapun nggak akan ada yang julidin"

"ingat, status kamu selama 3 tahun ke depan itu masih Istri orang"

"aishhh shibal"

"ngomong apa barusan?!"

"ampunnn" gue langsung kabur ke kamar.

-------


Dua minggu kemudian.

"saya berangkat kerja dulu, kalau ada apa-apa telpon saya aja" ini hari pertama Kak Jeff mulai kerja. Dan ini pertama kalinya gue ditinggal sendirian di rumah.

"iya"

"kalau mau kemana-kemana tetep kabarin saya dulu"

"iya Pak Boss"

"nggak ada ya kamu panggil saya kaya gitu lagi!"

"pagi-pagi udah emosian banget deh"

"kamu—"

"iya Pak Suami"

"nah gitu!" dia sambil nahan senyum.

"udah sana pergi"

"saya pergi dulu"

Setelah Kak Jeff berangkat ke kantor, gue muter otak gimana caranya ngabisin waktu sendirian biar nggak bosan. Akhirnya gue kepikiran buat jalan-jalan keluar. Gue belum pernah ngefangirl selama di Korea, jadi gue memutuskan buat datang ke tempat-tempat Kpop siapa tahu ketemu teman baru yang Kpopers juga.

"Kak, saya izin keluar mau jalan-jalan ke café" gue kabarin dia lewat chat.

"oke, hati-hati" balasnya.

Hari ini gue semangat banget, sampai outfit yang gue pakai pun niat banget. Biar dikira cewek lokal haha.

"oke...tahan Yuna...tahan! Duit lo emang banyak sekarang, tapi lo jangan FOMO"

Setelah ke café, gue lanjut jalan lagi sendirian. Mungkin karena celingak-celinguk sendirian, gue dikira turis yang nyasar. Tiba-tiba ada dua orang cewek yang nyamperin gue.

"hello, can I help you?"

"oh? Gwaenchanayo, kamsahamnida"

"ooo, hanguk saramiyeyo?"

Obrolan kita berlanjut, campuran antara bahasa Inggris dan bahasa Korea. Ternyata mereka seumuran sama gue. Dan mereka bilang tadi mau ngebantuin gue karena kelihatan bingung, terus mereka juga ngeuh kalau gue NCTzen (karena ada pc Jaehyun di gantungan tas gue).

Setelah kenalan satu sama lain, kita bertiga lanjut jalan-jalan dan foto-foto. Dari situlah gue punya temen Korea untuk pertama kalinya. Untungnya mereka ramah.

Hampir seharian gue jalan-jalan, gue sampai lupa waktu. Sekarang udah jam 4 sore waktu Korea. Dan Kak Jeff selesai kerja jam 5.30 sore. Artinya gue harus buru-buru pulang.

"waduh, gue balik harus naik Bus apa taksi ya? Tapi gue belum ngerti cara naik taksi di Korea" batin gue.

Tiba-tiba Kak Jeff telpon gue "Yun? Udah pulang?"

"ini otw mau pulang"

"saya jemput"

"ini kan belum jam pulang kerja"

"ini hari pertama, jadi saya belum banyak kerjaan"

"oke kalau gitu, kebetulan saya di daerah Gangnam jadi nggak terlalu jauh kan dari kantor?"

"iya, tunggu di halte aja"

"oke"

-------

*di chapter berikutnya siap-siap ya mulai asdfghjkl hahahha

JUST AN AGREEMENT | JAEHYUN✓Where stories live. Discover now