Chapter 27 END

68 4 0
                                    

Nggak kerasa tinggal satu bulan lagi lahiran. Tapi gue masih aja nggak bisa diam. Gue selalu pengin beraktifitas. Padahal Kak Jeff udah saranin gue buat kurang-kurangin kegiatan. Tapi gue tetep kekeh. Seperti hari ini gue ada kegiatan webinar untuk mengisi sebuah acara. Gue dikasih kesempatan untuk jadi pemateri dalam kegiatan webinar tentang kuliah di Korea.

"Kak, tolongin dong itu lighting nya"

"siap Ibunda Ratu"

"makasih lho Bapak Jeffreyaksa yang ganteng!"

"cikhhh...btw kamu kapan istirahatnya sih sayang? Apa kamu nggak capek mikir terus?"

"ihh justru itu biar nggak cepet pikun, ilmu nya harus dipakai lah"

"iya...tapi kamu bulan depan udah mau lahiran"

"kan masih sebulan"

"janji ya, ini acara tearkhir yang kamu terima sebelum lahiran"

"iya-iya"

"bukannya ngelarang, jujur saya tuh bangga banget sama kamu yang selalu upgrade skill, tapi saya cuma nggak mau kamu kecapean, kemarin aja mikirin materi buat hari ini sampai malam"

"iya sayanggg"

Selama satu jam gue mengisi acara webinar itu. Rasanya bahagia banget bisa berbagi informasi sama temen-temen yang lagi berjuang untuk kuliah di Korea. Karena dulu, gue tahu rasanya berjuang untuk keterima kuliah di Korea itu sesusah apa. Ya walaupun agak buru-buru karena perjanjian kontrak gue sama Kak Jeff.

Hari ini orang tua gue dan orang tua Kak Jeff datang ke Korea. Mereka akan tinggal disini sementara untuk bantuin gue lahiran. Gue bener-bener bersyukur masih bisa didampingi orang tua yang lengkap. Kebahagiaan ini nggak bisa dibeli dengan materi.

Oh ya, gue belum cerita kalau sebenernya kita udah pindahan dari dua bulan yang lalu. Rumah yang sekarang udah lebih besar dan ada kamar tidur untuk keluarga yang menginap. Jadi kalau keluarga kita yang dari Indonesia datang ke Korea, mereka nggak perlu lagi nginep di hotel.

Sedari tadi gue udah nggak sabar menunggu kedatangan mereka. Gue terus-terusan lihat jam di dinding. Seharusnya mereka udah landing. Mereka dijemput di bandara sama Kak Jeff. Tadinya gue mau ikut, tapi bentrok sama acara webinar hari ini.

-------

"Ibu!!!" gue langsung berteriak begitu melihat Ibu turun dari mobil. Gue hampir aja refleks lari kalau gue nggak ingat perut buncit gue.

"hati-hati sayang!"

Gue memeluk mereka satu persatu. Ayah, Ibu, Mama Mertua, Papa Mertua. Kalau Kak Jeff spesialis angkat-angkat koper. Hehe.

"Yuna, kamu sehat kan?" tanya Mama Mertua.

"sehat, Ma. Mama gimana?"

"Mama juga sehat sayang"

"Papa nggak ditanya nih?"

"Papaaa, gimana kabarnya?"

"sehat dong!"

"hahaha" semuanya tertawa.

Ahh...rasanya gue pengin berhentiin waktu sekarang. Gue pengin terus lihat tawa dan senyum mereka.

"Yun, kapan kamu lahirannya?" tanya Ayah.

"bulan depan menurut perkiraan Dokter, Yah"

"haduhhh nggak nyangka, mulai bulan depan Ayah jadi Kakek bercucu tiga" Dua cucu dari Kakak gue. Dan satu dari gue.

"siap-siap aja dimintain jajan sama cucu-cucu nya, Yah"

Setelah mereka semua istirahat sebentar, kita semua kumpul di meja makan.

"wah wahhh ini siapa yang masak?"

"i-itu beli semua"

"kita nggak sempet bikin makanan sendiri, soalnya itu tuh Istri saya sibuk banget kerja"

"kerja?! Kamu kerja??? Kamu udah hamil besar lho yaampun! Gimana sih Jeff malah dibiarin"

"tenang dulu...tenang, Yuna itu cuma ngisi acara webinar kok, jadi nggak sampai keluar rumah"

"tapi kan tetep aja pasti capek ya?"

"capek sih...tapi Yuna seneng"

"semoga cucu saya pintar nya nurun dari kamu ya"

"Papa bisa aja nih"

-------

Berkaca dari kejadian empat tahun yang lalu. Gue adalah seorang pengangguran yang lagi cari kerja kesana kemari. Ditolak dari satu perusahaan, bahkan mungkin ratusan? Kalau diingat-ingat lagi itu adalah momen paling menyesakkan. Bikin stres. Sakit hati. Bahkan hampir mau menyerah karena merasa diri ini nggak berguna.

Tapi ternyata...Yang Di Atas selalu punya rencana lain. Rencana yang lebih indah untuk kita dapatkan. Dan pasti kita akan dikasih petunjuk untuk sampai ke tempat tujuan kita yang seharusnya.

Hidup ini bukan selalu tentang mendapatkan apa yang kita inginkan dan rencanakan. Terkadang kita harus merasakan kesusahan dan kebencian pada suatu momen sampai akhirnya kita mengerti 'oh ternyata ini rencanaNya?'.

Kalau aja waktu itu gue nggak ditolak sama perusahaan yang gue impikan. Mungkin gue nggak akan ada di takdir yang ini. Dan kalau aja waktu itu Kak Jeff nggak lagi frustasi soal permasalahannya. Mungkin kita nggak akan ketemu di tempat itu. Dimana gue nekat kasih CV gitu aja ke orang asing yang bahkan gue nggak tahu dia siapa. Saking frustasinya cari kerja.

Sekarang kita udah bahagia. Kita semua tertawa. Kita juga menangis terharu bahagia menyambut kedatangan anak kita.

Melihat diri gue yang sekarang bersama orang tua dan Kak Jeff Suami gue, juga anak kita yang baru lahir. Sungguh kebahagiaan yang nggak bisa didefinisikan oleh kata-kata.

Ternyata...dibalik semua keterpurukan gue dibeberapa tahun lalu, sudah terbayarkan hari ini. Sampai akhirnya gue dan Kak Jeff bukan lagi sekedar 'Just an Agreement'.

-------

Di suatu malam, saat semuanya udah tidur. Gue dan Kak Jeff menyelinap keluar untuk cari udara segar.

"Kak, tahu nggak dulu saya suka ngehalu?"

"tahu"

"ih kok gitu jawabnya, ulangiii..."

"....Kak, tahu nggak dulu saya suka ngehalu?"

"em...nggak tahu"

"dulu saya suka ngehalu bisa nikah sama orang ganteng, baik, dan mirip bias saya"

"hahaha, jadi maksudnya saya mirip Jaehyun kamu yang itu?"

"nggak lah, gantengan Jaehyun! Tapi...Kak Jeff itu lebih dari apa yang saya doain dan haluin selama ini"

"saya juga"

"ssttt, nggak terima gombalan!"

"ihh dengerin dulu"

"nggak ah, jujur aja deh kalau di Korea itu kehitungnya saya jelek kan?"

"iya"

"iya?! Tapi emang! Saya sih sadar ya kalau saya nggak cantik, tapi ya mau gimana lagi jodoh saya orang ganteng? Ya kamu terima nasib aja sih, Kak!"

"hahaha" kita malah ketawa gara-gara ucapan gue sendiri.

"SAYANG!" kata Kak Jeff dengan nada semangat.

"APA?!"

"makasih ya!"

"buat?"

"everything! Saya bener-bener bahagia!" katanya sambil tersenyum lebar.

"me too" gue peluk dia erat-erat.

"ayo kita bikin Jung junior yang banyakkk di masa depan!"

"ehhh? Ayo! Haha"

-------

END.

*biar lebih 'sempurna' buat mengakhiri chapter ini, mending kalian lihat "gambaran" Jeffreyaksa dan anak-anaknya (di masa depan), langsung aja ke IG/Tiktok @arrajeong_ yaaa!!!

JUST AN AGREEMENT | JAEHYUN✓Where stories live. Discover now