Chapter 26

34 2 0
                                    

Sementara itu di Rumah Sakit, tiba-tiba Kak Jeff kedatangan tamu.

Toktok. Ada seseorang yang mengetuk pintu ruang rawat.

"permisi..."

"Mario??"

"boleh saya masuk?"

"silahkan"

"maaf kalau saya mengganggu istirahat Pak Jeff"

"darimana kamu tahu saya dirawat?"

"sebenernya tadi saya yang bantuin Yuna buat bawa Pak Jeff ke RS"

"kamu?! Kok bisa?"

"tunggu jangan marah dulu, makanya saya dateng kesini buat bikin semuanya jadi jelas"

"apa maksud kamu, Mario?! Kamu masih punya perasaan sama Istri saya?"

"huffttt...oke, disini gue mau ngobrol bukan sebagai bawahan lo, tapi sebagai temannya Yuna! Jadi tolong lo dengerin gue dulu! Terserah deh gue mau dikatain nggak sopan!" Mario hilang kesabaran.

"lanjutin mau ngomong apa?!"

"lo juga tahu kan kalau gue sama Yuna punya masalalu? Gue sangat mencintai Yuna, tapi gue salah waktu itu ninggalin dia tanpa ngasih kejelasan apapun, dan tiba-tiba kita ketemu lagi dalam kondisi dia udah nikah sama lo! Laki-laki mana yang nggak cemburu lihat perempuan yang dicintai nya nikah sama orang lain?! Tapi yang paling utama buat gue itu kebahagiaan Yuna..."

"...jadi gue mohon sama lo, tolong bahagiain dia" lanjutnya.

"tanpa lo suruh juga gue bakal bahagiain Yuna!"

"apa lo bisa jamin itu? Kalau sampai dia kecewa, gue bakal ambil dia lagi!"

"lo nantangin gue? Kalau aja gue nggak lagi sakit kaya gini, udah gue tonjok!"

"gue punya atasan gini amat yaampun!"

"shit!"

"cikhh!"

"but...tenang aja gue nggak setega itu buat pecat orang cuma karena masalah perasaan"

"gue juga nggak akan pernah resign dari perusahaan lo!"

"kalau bukan karena Yuna, gue males banget berurusan sama lo"

"mau nggak mau kita harus akur! Win-win solution bukan?"

"lo ngajakin gue negosiasi? Sialan!"

"Jeff...Jeff...gue nggak nyangka Yuna mau sama lo!"

"gue lebih nggak nyangka kalau dulu selera Istri gue modelan kaya lo"

"sialan!"

Brakkk. Barang bawaan yang ada di tangan gue jatuh saking kagetnya ngelihat Kak Jeff dan Kak Mario.

"Yuna??" ucap mereka berbarengan.

"k-kalian? Kalian ngomongin apa?"

"kita ngomongin apa yang harus kita selesaikan sebagai laki-laki" kata Kak Jeff.

"Kak Jeff...tadi sebenernya—"

"saya udah tahu"

"Kak..."

"jujur saya kesel"

"m-maaf"

"tapi lebih ngeselin temen kamu si Mario!"

"lo bilang 'si'?"

"oh jelas lo pantes!"

"eh eh eh, udah jangan berantem!!!"

"kita udah kaya gini daritadi"

"eh tunggu deh! Kenapa kalian pakai 'gue-lo' segala? Kalian—"

"kita cuma akur karena kamu! Kita nggak temenan atau apalah itu"

"gue juga nggak sudi"

"cie jadi kalian akur gitu? Fiuhhh...akhirnya" gue lega.

"NGGAK!" jawab mereka berbarengan.

"gini amat jadi cewek yang direbutin!" batin gue.

-------

Sejak saat itu udah nggak ada lagi rasa segan di antara kita. Kita tahu batasan masing-masing jadi kita berkomunikasi sewajarnya. Kak Mario udah sepenuhnya merelakan gue.

Setelah hampir lima hari Kak Jeff dirawat di Rumah Sakit, kita kembali ke apartment. Kak Jeff pun kembali bekerja seperti biasa.

"Kak, tolongin ini bajunya susah" gue lagi siap-siap buat ikut Kak Jeff ke acara award. Untunglah Kak Jeff keburu sembuh, jadinya dia bisa hadir langsung.

"kamu waktu itu fitting baju nggak salah pilih ukuran kan?"

"nggak kok, apa saya yang gendutan lagi?"

"bukan saya lho yang bilang"

"hmm"

"jangan cemberut gitu dong, kamu gendutan kan emang lagi hamil, sayanggg"

"iya sih, tapi sampai sekarang saya udah naik 7kg, mana masih 4 bulan lagi, takut banget makin gendut"

"nggak kerasa ya sebentar lagi kita ketemu anak kita"

"iya, saya makin degdegan"

"ternyata satsetsatset juga"

"heem tahu-tahu tua aja"

"saya sih nggak apa-apa asalkan sama kamu terus"

"saya juga penasaran wajah Kak Jeff kalau jadi Kakek-kakek kaya gimana"

"tetep ganteng lah"

"cikhhh"

-------

Sesampainya di acara award semua tamu undangan yang datang disambut oleh para wartawan yang bersiap-siap untuk memotret. Ini memang bukan pertama kalinya buat gue, tapi gue tetep degdegan jalan di red carpet apalagi disorot banyak kamera.

Acara itupun berlangsung. Gue dan Kak Jeff duduk satu meja dengan Presdir dari perusahaan lain beserta perwakilannya bahkan ada juga Presdir lain yang bawa Istri nya. Gue makin nervous karena mereka berasal dari berbagai Negara se-Asia.

Saat nominasi dibacakan kita berdua bener-bener gugup. Sampai akhirnya MC berkata "congratulations for Jamsung Company!"

"KAKKK! YOU DID IT!"

"kita menang..." dia refleks meluk gue. Setelah itu dia langsung naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan.

Akhirnya usaha Kak Jeff selama ini nggak sia-sia. Dia berhasil. Akhirnya Jamsung memenangkan penghargaan Perusahaan terbaik se-Asia.

"terima kasih banyak atas penghargaan ini....." Kak Jeff mengucapkan kata-kata terima kasih untuk perusahaan, stakeholder dan karyawan-karyawannya.

"....dan terima kasih juga kepada Istri saya yang sedang mengandung, dan bersedia menemani saya untuk hadir ke acara ini, berkat dia juga saya bisa mewujudkan ini" matanya sedikit berkaca-kaca.

Prokprokprok. Terdengar suara tepuk tangan itu bikin gue semakin terharu.

"gue jadi inget pas awal mula gue setuju untuk tandatangan kontrak yang dia buat. Dia juga bilang itu semua demi nyelamatin perusahaan Kakeknya, and finally he did it! Gue tahu dia orang baik, makanya gue berani setujui kontrak itu, kalau bukan Kak Jeff orangnya, mungkin gue nggak bisa main terima gitu aja tawaran orang yang bahkan nggak gue kenal, apalagi sampai harus terikat pernikahan, tapi untunglah gue nggak salah menilai tentang dia, sekarang pernikahan kita bukan sekedar agreement biasa, tapi agreement pernikahan yang sesungguhnya" batin gue.

-------

JUST AN AGREEMENT | JAEHYUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang