33) Warisan Akhlak

1.6K 97 5
                                    

Aku melibatkan Allah dalam segala hal, berusaha taat sama Allah bukan lulusan pesantren tapi modal nekat kalau aku enggak berusaha memperbaiki diri emang besok ada jaminan kalau masih hidup? Jadi, kalau enggak sekarang mau kapan lagi?

Alzena Nisaka Maryam

***

Setelah berlari mengelilingi lapangan, para santri yang mengikuti taekwondo mulai berkumpul di lapangan. Mereka membentuk pasangan dan menjaga jarak yang sesuai antara satu dengan yang lainnya.

"Satu orang memegang taekwondo double target dan satu orang lainnya melakukan tendangan gunakan kaki, kemudian gantian," ucap Azizan memberikan instruksi.

*Taekwondo double target adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh para atlet taekwondo untuk melatih keakuratan dan kecepatan tendangan saat menyerang target musuh.

Para santri mengangguk sebagai tanda bahwa mereka memahami.

Setiap pasangan berdiri berdampingan, di mana salah satu dari mereka memegang taekwondo double target dengan kedua tangannya.

Sementara itu, pasangan lainnya fokus memandang alat tersebut dan dengan cepat menendang ke arah yang dituju.

Azizan berjalan perlahan dan memerhatikan para lelaki sedang menggunakan sasaran taekwondo double target untuk melakukan tendangan.

Beberapa kali Azizan memberikan masukan dan meluruskan tendangan santrinya yang dianggap tidak akurat.

"Dorong lagi kekuatan tendangan kamu!" seru Azizan pada santrinya terasa terlalu lemah.

"Naikin lagi tingginya!" ucap Azizan kepada yang di samping tampak kekuatannya kurang.

"Pegang targetnya lebih tinggi," kata Azizan kepada yang lain.

Mendengar perkataan Azizan, laki-laki yang tadinya memegang alat itu di depan pinggang, kini mengangkatnya ke depan dada.

"Ayo, lihat saya," seru Azizan sambil memberikan contoh.

"Nggeh, Gus."

Azizan memfokuskan pandangannya pada taekwondo double target tersebut, alhasil...

Sasaran tepat. Kaki Azizan menunjukkan kemampuan luar biasa dalam tendangan dengan mengangkatnya ke tinggi dan dengan kekuatan serta kecepatannya, membuat orang yang memegang alat tersebut terdorong ke belakang.

***

Melintasi teman-teman mahasiswa yang sedang berbicara dengan serius di pintu kelas, Alzena masuk dan mengambil tempat di samping Dania yang sudah duduk beberapa baris di depan. Sambil menghadap ke arah Alzena, dia melambaikan tangannya sebagai tanda sapaan.

"Dania, lo mau ikut enggak?" tanya Alzena begitu antusias.

"Mau ke mana emangnya?" balas Dania yang memandang ke arah jendela.

"Ke Cianjur," jawab Alzena sambil menunjukan gambar yang Alzena temukan di sosial media.

"Kapan?"

"Akhir pekan insyaAllah."

"Gue nggak bisa maaf ya, ada janji soalnya."

***

Sesaat Fira melihat piring yang sudah kosong dari meja. "Kamu tau enggak di mana piring ini harus disimpan?"

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now