41) Dialog Sebelum Shubuh

1.1K 65 3
                                    

Alzena dan Sarah tidak percaya Lika melakukan semua ini. "Kenapa kamu kayak gini, Lika?"

Akhirnya Lika mengangkat kepalanya dan berkata dengan suara lembut "Aku iri sama kamu, Alzena. Kamu selalu jadi pusat perhatian dan aku rasa aku bukan siapa-siapa."

Lika berkata dengan suara tenang setelah tangannya diborgol oleh Maya. "Maaf, Alzena."

Namun perempuan yang mempunyai bulu mata lentik tersebut hanya menanggapi dengan seulas senyuman.

Meskipun Alzena memaafkan Lika, dia tidak bisa benar-benar melupakan rasa sakitnya, dan dia selalu memikirkan bagaimana temannya bisa melakukan sesuatu yang begitu kejam hanya karena rasa cemburu belaka.

***

Hari semakin sore, namun mereka masih belum merasa bosan sama sekali. Di taman ini, mereka merasa bahagia dan damai. Seperti tidak ada yang bisa mengganggu kebersamaan mereka, di mana es jelly menjadi penghubung antara kedua sahabat ini.

"Aku punya ide bagus," ujar Hikam tampak santai.

Fira, yang sedang asyik menikmati es jellynya, menoleh dan bertanya, "Apa itu?"

Hikam, dengan wajah penuh semangat, menjawab, "Gimana kalau kita adopsi seekor ikan? Kita bisa berlatih jadi orang tua sebelum kita punya anak."

Fira, yang awalnya terkejut, kemudian tertawa terbahak-bahak. "Kamu ini ada-ada aja. Ikan dan anak itu beda, loh!"

Hikam, yang merasa gagal membuat Fira tertawa, merasa sedikit tidak enak hati. "Yah, aku cuma bercanda. Tapi, aku serius tentang kita harus bersiap jadi orang tua. Biar kucing kita ada temannya."

Fira, masih dengan senyum di wajahnya, menatap Hikam dan berkata, "Aku tahu. Tapi, kita harus sabar. Waktunya pasti akan tiba."

****

"Tau enggak alasan perempuan dalam Islam enggak sentuhan sama yang enggak halal baginya?" tanya Alzena.

"Lihat para ratu atau putri dalam kerajaan emang ada yang bisa sentuh? Gitu juga perempuan dimuliakan dalam Islam bagi yang halal-halal aja seperti mahramnya dan suaminya," ucap Azizan menjelaskan.

*Mahram adalah orang yang haram untuk dinakahi.

Bagi perempuan : ayah kandung, ayah tiri (jika sudah berhubungan badan dengan ibu kandung), anak tiri laki-laki, saudara kandung laki-laki, paman dari ayah, paman dari ibu, kakek, anak kandung laki-laki, keponakan kandung laki-laki, ayah suami dari ibu persusuan, saudara persusuan, ayah mertua persusuan (suami dari ibu persusuannya suami), ayah mertua, kakek buyut.

Bagi laki-laki : ibu kandung, ibu tiri (jika sudah berhubungan badan dengan ibu kandung), anak tiri perempuan, saudara kandung perempuan, bibi dari ayah, bibi dari ibu, nenek, anak kandung perempuan, keponakan kandung perempuan, ibu persusuan, saudara persusuan, ibu mertua, nenek buyut.

***

Alzam berada di dapur, berusaha mengikuti resep masakan yang rumit dari uminya. Tapi, sepertinya semuanya tidak berjalan sesuai rencana. Ia kebingungan dengan bumbu-bumbu yang harus digunakan dan terus membolak-balik buku catatan resep.

Tiba-tiba, Alzam memasukkan garam ke dalam adonan kue yang seharusnya berisi gula. Ia langsung menyadari kesalahannya dan panik. Ia mencoba mengeluarkan garam yang sudah masuk, tapi semakin ia mencoba semakin banyak garam yang tercecer di sekitarnya.

KEPASTIAN DENGAN GUSWhere stories live. Discover now