Chapter 17

0 0 0
                                    

Rian pergi kekamar mandi terdekat, dan masuk kedalam kamar kecil. Bertujuan untuk mendapati tempat sepi bagi ia mengeluarkan kekuatan awaken.

Ia membuka portal lingkaran didepan pintu kamar kecil, Portal itu seukuran tubuh manusia untuk bisa dimasuki, gambaran dari tempat lain disisi portal itu pun tidak diteketahui selain hanya kegelapan dan si pemilik kekuatan yang membuat.

"siapa anda!?"

Disaat Rian memasuki portal berpindah dari kamar mandi terdapat beberapa orang telah menodong kan pistol dan dengan sebuah pedang terhunus pada leher Rian.

Orang orang itu menggunakan jumpsuit bername tag di bagian dada mereka, Salah satu dari mereka yang menghunuskan pedang berbeda dari yang lain berambut panjang terikat sampai terjuntai menatap Rian tajam, seakan siap untuk menebas kepala Rian bila ia tidak menjawab dengan benar.

"saya bagian dari DSP, tanda pengenal saya ada dikantong"

Sambil bergerak mau mengambil dompetnya dikantong, orang itu pun sedikit melonggarkan pedang dari leher Rian.

Mereka sendiri seharusnya sudah tahu dengan style pakaian rian berasal dari mana.

"ini"

Dompet itu terlempar kearah orang yang menaruh pedang dileher Rian.

"ada urusan apa anda disini?"

Bahkan Setelah beberapa saat mengecek isi tanda pengenal, tak sedikitpun mereka menurunkan arah senjatanya dari Rian.

"ada bomb di Tempat ini, tolong saya gapunya banyak waktu, saya perlu mencari adik saya dicctv"

"begtukah?"

Dapartemen ini memiliki lumayan Sejarah dengan bagian DSP, bila mengingat kembali hubungan itu tidak cukup baik...

Tatapan serius yang tidak lepas arahannya dari Rian, Pria itu mengangkat pedangnya lebih dekat kearah leher Rian.

Ada sedikit bercak darah bisa mengalir dekat jakun Rian, namun ia tidak bergeming dari hal itu.

"kenapa tidak ada pemberitahuan resmi tentang ini, apa bahkan atasanmu tahu tentang ini?"

Pria itu berbicara dan akhirnya menurunkan pedang itu dari Rian

Pertanyaan itu tepat sekali sasaraan nya dengan apa yang terjadi sekarang, Rian tersenyum masam dibuatnya, tapi kalo dugaan dari pria ini benar kenapa ia menurunkan pedangnya.

Apa karena keberanian dari rian yang ditunjukan membuktikan kebenaran yang mungkin diyakini...

"Datasemen personel Khusus isinya kebanyakan bajingan... kalau meledak ngancurin mereka semua sih ya gapapa, tapi sayangnya engga seperti itu"

Orang ini mencibir begitu riang berkebalikan sekali saat menghunuskan pedang kearah rian, terlihat sekali ketidaksukaannya pada DSP.

Yaa lagipula apa yang dikatakannya ada benarnya juga, Rian semakin tersenyum lirih karena itu.

"kalau begitu bisa kasih tau seperti apa adik mu?"

"ini photonya"

Rian mengeluarkan hape yang ia kantongi dan memberikan nya kepada pria itu.

Photo yang diberikan ada dibagian wallpaper kunci dihape rian tanpa perlu lagi ia buka untuk mencari digalleri.

"apa adik mu bagian dari yang ngebomb ini?, pasti sulit ya"

Ia yakin ini tidak terkait sama sekali dengan adiknya...

Pria itu menatap rian dan menutup matanya secara sesaat, selanjutnya pria itu memberikan Handpone itu kepada rekannya.

AmurokoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora