27

15.7K 1.2K 43
                                    

~Happy Reading~
Jangan lupa vote, coment dan share juga biar rameee

Satria dengan teliti memotong-motong steak ayam di atas hotplate, menu pilihan Meta di salah satu restoran dengan menu utama Ayam ini. Sedangkan Meta sibuk menikmati donat yang dibelinya di pinggir jalan, wajahnya menikmati sekali.

"Harusnya itu dimakan sebagai penutup," kata Satria melihat Meta mengunyah dengan pipi menggembung penuh dengan donat. 

Gadis itu melirik donatnya yang masih tersisa,"Masih ada 2."

Daripada membalas ucapannya lagi, Satria mendorong makanan milik Meta yang selesai dia potong-potong,"Ini."

"Makasih." Segera Meta tersenyum, meninggalkan donatnya menyantap makanan utama siang hari ini.

Senyuman gadis itu menular pada Satria,"Sama-sama, pelan aja, panas." Lelaki itu memang lebih ekspresif dan banyak bicara dalam konteks deep talk dengan Meta.

"Satria?" Mereka kompak menoleh, wanita cantik dengan blouse fuchia dan celana putih, rambutnya bergembang cantik menambah penampilannya sempurna.

Karena Satria yang di panggil lelaki itu juga yang menunjukkan reaksi,"Hmm." Sayang sekali rekasinya hanya mengangguk saja, tidak memuaskan.

Reaksi itu tidak mempengaruhi si wanita cantik, masih dengan senyumannya kembali berbicara,"Nggak nyangka ketemu kamu disini." 

"Iya." Lagi-lagi Satria hanya mengangguk saja, masih dengan wajah lempeng nya dan senyum tipis sekali untuk formalitas.

"Kamu kerja di mana?" Pertanyaan itu kali ini hanya di jawab dengan gerakan menunjuk ke kanan, Meta jadi gemas sendiri, ya kalau cuma nunjuk siapa yang paham sih? apalagi bukan tepat disebelah rumah makan, 5 menit dari sana.

"Universitas Argawijaya," jawab Meta membantu kebingungan wanita itu.

Tetapi menyadari keberadaan Meta, wanita cantik itu tidak melanjutkan basa-basi lagi, pamit begitu saja,"Oh begitu, aku duluan ya."

"Siapa?" tanya Meta akhirnya, penasaran.

Satria nampak tidak terganggu, masih melanjutkan acara makannya bahkan dengan santai meminum minuman sebelum akhirnya menatap Meta dan menjawab,"Mantan."

"Kamu punya mantan?" Kaget Meta tidak dibuat-buat.

"Cantik juga ya." Lanjutnya menatap punggung wanita dengan blouse fuchia di luar sana, yang tengah memasuki mobilnya.

***

Meta bertemu dengan Aini ketika memasuki lobi kantor, temannya itu kembali dari kantin kantor dan mereka memutuskan ke kamar mandi bersama untuk touch-up riasan, "Itu shade apa?" tanya Meta melihat lip cream yang di pakai Aini sepertinya baru, dan warnanya sesuai seleranya.

Aini membalik packaging, melihat angka di bawah botol kecil lip cream,"Nomor 12."

"Lumayan ya harganya." Barang kecil itu sudah di tangan Meta, melihat merk nya saja dia tau kisaran harga benda itu, dia ada beberapa karena memang produk mereka bagus sekali, tetapi masih mahal saja menurutnya.

Meta masih bergeleng pelan mengagumi warna lip cream,"Semakin cantik warna nude-nya, semakin mahal harganya juga."

Aini tertawa mendengar itu,"Emang, cantik banget aku."

Meta berdecak dengan wajah kesal yang dibuat-buat,"Mohon maaf, kita bicarakan lip cream nya." Walaupun memang benar Aini ini cantik sekali.

Di sela-sela bercandaan keduanya ada suara pintu terbuka, masuk wanita dengan blouse fuchia, Meta dan wanita itu sama kagetnya,"Kamu yang sama Satria tadi ya?" Mereka bertemu lagi, dan Meta sekarang yang tidak menyangka bertemu mantan Satria di kantornya, apa mereka ternyata satu kantor?.

Flower Romance [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang