46

12.2K 1.2K 57
                                    

~Happy Reading~

Krukk

Perut Satria sepertinya sudah tidak bisa lagi di ajak kompromi, dia memutuskan melipir di salah satu mall setelah melihat jam tangannya, masih belum jam pulang kantor, aman.

Hari ini dia akhirnya memutuskan kembali menemui Meta, dengan dukungan penuh keluarga tentunya. Lagi-lagi dia tidak membicarakan kedatangannya, dan dia harus melakukan itu sebelum Meta malah pulang meninggalkan nya nanti.

Sambil makan sushi, mata lelaki itu tertuju pada toko seberang, toko barang lucu yang di display-nya ada lego bunga, Meta suka semua hal berbau bunga sepertinya gadis itu juga akan suka lego itu kan?.

Kalau kata Meta ini itu bentuk dari love language Satria ke orang sekitarnya.

Meta Ayu

Aku menunggu

Send a picture

Meta Ayu di kontak lelaki itu bukan berarti Meta cantik, tetapi memang nama lengkap gadis itu Meta Ayu Anggita.

Meta sendiri yang sudah keluar dari kantor hanya berdiri mematung di loby, dia bingung bagaimana bersikap ketika bertemu dengan Satria nanti.

"Loh masih di sini?" tegur Mas Rio dan hanya dibalas cengiran oleh Meta, bingung juga beralasan apa.

"Pulang, cuma diem di sini nggak di hitung lembur ya," sambungnya lagi melihat Meta belum bergerak sama sekali.

Akhirnya Meta terang-terangan menghadap seniornya dan mengajukan pertanyaan,"Mas sebagai cowok sebel nggak sih kalau diburu-buru masalah status, atau kalau pasangan mas merengek."

Mas Rio tertawa mengetahui apa yang membuat Meta ini loyo seharian,"Perihal status di hubungan seusia kamu memang pasti dibahas sih, dan pada dasarnya perempuan memang suka di manja kan Ta? tapi bukan berarti bisa seenaknya ya."

"Makasih Mas." Mas Rio mengacungkan jempol nya dan mengangguk.

"Omongin dulu Ta, jangan berasumsi sendiri, hubungan itu berdua, dua belah pihak." Lalu lelaki itu pamit pulang terlebih dahulu.

Meta juga mulai meninggalkan lobby, menghampiri Satria yang tampak sedang berbincang dengan Mas Rio yang akan pulang kebetulan mobil mereka bersebelahan. Sampainya Meta di sebelah lelaki itu, pas sekali dengan mobil rekan kerjanya itu menjauh, Meta hanya tersenyum kecil menyambut Satria ke dalam pelukan singkatnya.

"Pulang bareng aku aja, besok aku antar, ini mau hujan," katanya dengan melihat langit yang mulai menggelap ditutupi awan mendung.

Meta mengangguk, menghampiri security di pos-nya,"Pak nitip motor buat malam ini ya."

Setelahnya Satria membawanya ke salah satu toko kue yang katanya ingin dia bawakan untuk orang tua Meta di rumah.

"Nggak usah repot bawa-bawa juga Mas." Gadis itu berfikir kayak sama siapa saja sih harus bawa-bawa segala, tanpa membawa apapun juga lelaki itu sudah diterima baik.

Satria keluar dan membuka pintu untuk Meta, mengulurkan tangannya,"Ayo, sambil kita cari tempat duduk ngobrol bareng sebentar."

Mereka duduk di sofa outdoor dengan dua kopi panas dan satu slice cheese cake pesanan Meta, katanya dia butuh asupan setelah seharian bekerja.

Angin mulai berhembus membawa hawa dingin, Satria memakaikan cardigan nya ke bahu Meta dan tidak lupa mengikat rambut,"Terima kasih," kata Meta sambil meraba rambutnya yang sudah di ikat, ternyata Satria masih suka membawa cadangan ikat rambut bermotif bunga kesukaan Meta.

Flower Romance [End]Where stories live. Discover now