23. The Chronicles of Rhea

13.5K 1.9K 95
                                    

Altrhea Eleanny.

Sejak kecil, nama panggilan yang disematkan pada Rhea adalah Elea. Dan ketika Rhea beranjak remaja, dia mulai menggemari mitologi Yunani. Cerita tentang dewa dewi olympus yang dipercayai oleh orang Yunani.

Ketika membaca tentang para dewa dan dewi, Rhea tertarik pada salah seorang dewi. Bukan pada Aphrodite yang melambangkan cinta dan kecantikan, bukan juga pada Athena yang melambangkan kebijaksanaan. Dia malah mengagumi karakter Rhea, dewi bangsa titan yang dijuluki sebagai ibu para dewa.

Pada hari itu juga, dia meminta pada seluruh keluarganya agar nama panggilannya diubah menjadi Rhea--diambil dari nama depannya. Bukan karena Rhea mempercayai begitu saja segala hal yang dia baca dari mitologi Yunani, tentu Rhea memiliki keyakinannya sendiri yang dia percayai. Hanya saja, seperti mengagumi karakter dalam novel, begitulah dia mengagumi Rhea.

Orang-orang berpikir, orang tua Rhea sengaja menamai anak mereka dengan menggunakan nama dari dewa dewi Yunani. Selain Rhea, ada Mahareswara Arganta yang dipanggil Ares dan Rejuno Erlando. Padahal orangtuanya tidak tahu sama sekali tentang mitologi Yunani.

Juno yang agak apes. Nama Juno memang bukan berasal dari mitologi Yunani, melainkan dari mitologi Romawi. Orang-orang Romawi menyebut Hera sang dewi pernikahan sebagai Juno. Juno selalu kerap kali kesal setiap teman-teman SMAnya mengejek namanya sebagai nama dewi perempuan. Dewi pernikahan pula.

Tapi Rhea selalu membesarkan hati Juno dengan bilang kalau Juno adalah bentuk Romawi dari Hera. Dewa dewi Romawi dikenal dengan kepribadian mereka yang sangar karena banyaknya peperangan yang terjadi kala itu. Berbeda dengan kepribadian mereka dalam versi Yunani yang lebih santai dan lembut.

Karena itu juga setelah Ayah mereka meninggal, Juno mati-matian menunjukkan kebolehan dirinya dari segi fisik. Dia rajin berolah raga dan mengikuti bela diri. Tentu saja akademiknya pun seimbang karena dia benar-benar mematangkan dirinya untuk menjadi seorang perwira TNI.

Walaupun Juno terlihat nyaris sempurna. Dari segi kepribadian, kecerdasan, dan fisik. Bahkan di antara mereka bersaudara, Juno lah yang paling agamis, dia tidak pernah meninggalkan kewajibannya terhadap Penciptanya. Akan tetapi, kebanyakan orang malah lebih menyukai Ares dibanding adik bungsu mereka itu. Mereka beranggapan bahwa Ares lebih menarik dan menantang dibandingkan Juno.

Hal inilah yang membuat banyak orang di sekitar tempat tinggal mereka terpecah menjadi dua kubu. Yang menyukai Ares dan yang menyukai Juno.

Sementara Rhea, dia hampir tidak pernah dianggap. Mereka mengenal Rhea, tetapi mereka tidak menganggap Rhea semenarik saudara laki-lakinya.

Terbiasa menjalani kehidupannya yang datar-datar saja, tanpa dipuji tapi juga tidak pernah dihina, Rhea menganggap bahwa memang dirinya tidak sespesial Ares yang ganteng dan Juno yang manis.

Kemudian mereka sekeluarga pindah ke kota asal Ibu dan bertemu dengan keluarga Wirawan yang tak lain merupakan Papanya Starky. Dari keluarga Starky, Rhea bisa merasakan menjadi spesial itu seperti apa.

Mbah Uti selalu memuji Rhea. Mbah Uti sangat menyukai sifat Rhea yang selalu mengalah untuk saudara-saudaranya dan tidak jarang menjadi penengah jika Ares dan Juno berkelahi. Meskipun saat bicara Rhea paling tidak mau kalah, tapi semua hal yang dia perdebatkan adalah untuk kepentingan bersama.

Contohnya saat Ibunya memaksa Rhea untuk berkuliah. Rhea tetap pada keinginannya untuk mengasah bakat saja sampai Ibunya tidak sanggup lagi membujuk.

Semua orang menganggap Rhea sangat keras kepala. Mereka kasihan melihat Ibu yang setiap hari menelepon Rhea, memaksa agar anaknya itu mau berkuliah. Mbah Uti adalah salah satu dari sedikit orang yang paham maksud Rhea. Saat itu Ares sedang berkuliah, Juno juga masih sekolah. Tentu kalau Rhea berkuliah, orang tuanya harus mencari penghasilan ekstra.

Rhea percaya bahwa ilmu bisa dia dapatkan dimana saja meskipun dia sama sekali tidak mengerdilkan pendidikan formal. Dia tahu kalau wawasan orang yang berkuliah pasti akan jauh lebih berkembang. Karena itulah Rhea juga tidak mau ketinggalan. Dia rajin belajar pengetahuan umum yang lain, memperlancar Bahasa Inggrisnya, dan membaca banyak buku.

Tentu saja terkadang dia merasa iri dengan teman-temannya yang bisa merasakan dunia kampus. Terutama saat dia mendengar Starky diterima di salah satu universitas ternama. Rhea yakin Starky sudah tidak lagi dalam jangkauannya saat itu.

Akan tetapi, yang namanya takdir tentu tidak tertebak. Beberapa tahun kemudian, Ayahnya menelepon dan meminta Rhea untuk pulang ke rumah. Saat itu juga Rhea diberitahu bahwa keluarga Starky akan segera melamar jika Rhea menyetujui.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba.

Rhea menerima perjodohan itu. Ketika itu Rhea yakin Starky pasti merasakan hal yang sama dengan Rhea. Bahagia.

Di awal pernikahan, meskipun canggung, Starky selalu bersikap baik kepada Rhea. Dia selalu memastikan Rhea merasa aman dan nyaman bersamanya. Dia mendukung semua keinginan Rhea terutama untuk berkarir.

Sebagai rasa terima kasihnya pada Starky yang terlihat sangat menyayanginya, Rhea tidak perlu berpikir panjang untuk melakukan program hamil. Dan Rhea merasa sangat bahagia ketika memasuki tiga bulan pernikahannya, dia dinyatakan hamil.

Starky pun saat itu bahagia bukan main. Dia semakin menunjukkan rasa sayangnya pada Rhea.

Sampai kemudian Rhea tahu bahwa selama pernikahan mereka, ternyata Starky sama sekali tidak bahagia. Dia berusaha menjadi suami yang baik karena tanggung jawab semata, bukan karena dia mencintai Rhea.

Rhea tidak pernah tahu kalau jauh sebelum lamaran itu terjadi, Starky terus-terusan dipaksa oleh orang tuanya untuk menerima perjodohan ini. Mereka tidak menyetujui hubungan Starky dan Nadira. Bukan karena ada yang salah pada Nadira saat itu, melainkan karena mereka terlanjur menyukai Rhea.

Bayangkan saja saat seseorang sudah bahagia bersama pacarnya dan merencanakan masa depan bersama, tiba-tiba dijodohkan dengan orang lain. Rasanya tidak adil bagi Nadira dan Starky.

Nadira tidak pernah menyerah akan Starky. Cara yang Nadira pakai juga tidak terlalu terang-terangan. Dia menegaskan bahwa kalau Starky masih menginginkannya, maka dia akan menunggu. Tapi kalau tidak, Nadira memilih mundur. Kurang lebih begitu isi chat Nadira yang waktu itu dibaca oleh Rhea.

Starky pun tidak secara gamblang menyatakan dirinya masih menyukai Nadira.

Balasan Starky adalah:
Aku gak dikasih pilihan, Nad. Mereka gak pernah nuntut apapun selain ini. Aku tau maafku gak akan pernah cukup.

Mungkin kata-katanya terlihat biasa saja, tapi sangat menyakitkan bagi Rhea. Karena sejak saat itu, Rhea sadar bahwa Starky terpaksa menikahinya karena tuntutan keluarga. Ditambah lagi, ada perempuan lain yang dicintai Starky.

Rhea menghentikan wisata masa lalunya. Dia mengambil ponselnya dan membuka percakapan dengan Starky.

Rhea: ini terakhir kalinya Nadira muncul di hadapan gue.

Starky: Dia bilang mau datang untuk ngucapin selamat tapi aku tolak. Aku gak tau dia bakal sendiri.

Rhea: aku gak butuh diucapin selamat. Kamu lihat sendiri gimana respon orang-orang terhadap dia.

Starky: oke. Itu terakhir kalinya.

Rhea: maksud kedatangannya tuh apa? Kalian gak mikirin perasaan Shane?

Starky: aku mikirin perasaan kalian semua. Selama ini aku nggak pernah bawa Nadira ke hadapan kalian kan, Rhe? Kecuali waktu di rumah Mbah Uti, itu pun ketika mereka terang-terangan nolak Nadira, aku ngalah.

Rhea: Star, lo berhak memperkenalkan cewek lain pada Shane, tapi bisa gak lo nunggu sampai dia ngerti dulu? Gue gak paham apa yang ada di dalam pikiran lo.

Starky: kedatangan Nadira bahkan di luar kehendakku tapi tetap saja aku yang salah ya, Rhe?

Kali ini, Rhea tidak membalas chat terakhir Starky. Diam-diam dia membenarkan pesan terakhir Starky. Walaupun kedatangan Nadira di luar kehendak Starky, entah kenapa amarah Rhea tertuju pada Starky begitu saja.

Rhea memutuskan untuk meletakkan kembali ponselnya di meja dengan gusar. Starky dan Nadira berhasil merusak hari bahagianya.

Three YearsWhere stories live. Discover now