29. Great Star

19.4K 2.2K 174
                                    

Hari sudah sore ketika Rhea tiba di rukonya. Tampak dari luar, masih ada beberapa pelanggan yang sedang dilayani oleh para karyawannya.

Mobil Starky ikut terparkir tidak lama kemudian. Pria itu turun dan berjalan menghampiri Rhea.

Padahal Rhea sudah memastikan bahwa dirinya baik-baik saja dan Starky tidak perlu mengantarnya, tapi Starky bersikeras ingin mengantarnya.

"Gue ke tempat Banyu dulu untuk jemput Shane. Gak enak udah ngerepotin," ujar Rhea.

"Aku temenin," sahut Starky cepat.

Rhea menganga sesaat. "Lo kenapa sih? Gue cuma mau ke tempat Banyu, bukan mau ke medan perang."

"Aku kan yang nitipin Shane ke Banyu. Sekalian mau ngucapin terima kasih juga."

Belum sempat Rhea berbicara, sosok yang sedang bicarakan itu muncul dari dalam ruko yang digunakan sebagai studio foto. Banyu keluar dari sana bergandengan tangan dengan Shane.

"Nawang Wulan! Segera serahkan dirimu kepadaku karena sayapmu telah berhasil kutawan!" seru Banyu.

Shane mendongakkan kepala dan melayangkan tatapan datar dan sebal pada Banyu. Sementara itu di sisi lain, Rhea memijat keningnya. Bagaimana bisa Starky mempercayakan anak mereka pada makhluk absurd bernama Banyu?

Kalau bukan karena Shane sedang bersama Banyu, Rhea pasti langsung melengos masuk saja ke salonnya dibandingkan harus menghampiri pria itu. Sayangnya Shane ada di sana bersama Banyu dan anak itu terlihat baik-baik saja meskipun terlihat agak kesal dengan kelakuan random Banyu.

"Shane tadi ngapain aja sama Om Banyu?" tanya Rhea sembari berjalan menghampiri kedua orang itu diikuti oleh Starky.

Raut Shane tiba-tiba menjadi berseri-seri. "Aku habis diajarin pakai kamera sama Om Banyu."

Rhea tersenyum melihat kebahagiaan di wajah putranya. Dia mengalihkan tatapannya pada Banyu. "Makasih ya, Banyu. Maaf udah ngerepotin lo."

Banyu nyengir sembari mengangkat jempolnya. "No problem. Sudah tugas Jaka Tarub untuk melindungi sayap sang bidadari."

"Rasanya gue pengen berkata kasar, tapi karena lo udah baik banget, gak jadi deh."

"Makasih, Banyu," ucap Starky.

"Sama-sama, Great. Sering-sering aja kalian titipin Shane ke gue. Bagus ini untuk proses pendekatan. Siapa tau besok-besok emaknya yang ikutan nempel," ujar Banyu yang dihadiahi pelototan dari Rhea.

"Shane, masuk yuk. Mama siapin makan malam."

Shane melirik Banyu yang masih menggandeng tangannya. "Tadi aku udah makan malam sama Om Banyu."

"Oh ya? Makan apa?" tanya Rhea antusias.

"Gue masakin rendang," Banyu menjawab dengan cepat.

Shane mengerutkan kening. "Rendang dalam bentuk mie," ucapnya polos.

Raut antusias Rhea sirna seketika. Dia tidak mempermasalahkan sebenarnya kalau Shane makan mie instan, hanya saja dia tidak tahu apakah Shane hari ini sudah makan cukup nutrisi lain atau belum mengingat dia sama sekali tidak memasak untuk Shane hari ini.

Banyu tertawa sumbang. "Sesekali makan mie instan gak bikin sakit kok. Dulu waktu kuliah gue sering lihat Great makan mie instan di kantin. Pas lulus auto dapat predikat summa cumlaude."

Rhea menghela nafas. "Ya udah, gak apa-apa kok." Dia meraih tangan Shane. "Kami masuk dulu, ya. Shane, bilang apa sama Om Banyu?"

"Terima kasih, Om Banyu," ucap Shane.

Three YearsWhere stories live. Discover now