28. A Hug

15.3K 2.2K 150
                                    

Begitu memasuki mobil, Rhea langsung menyandarkan dirinya dan menarik nafas dalam-dalam. Akhirnya resepsi kliennya usai juga. Sejak pagi Rhea sibuk memastikan makeup pengantinnya baik-baik saja. Dan dia sangat bersyukur tidak ada kendala berat yang dihadapinya.

Kayla sudah terlebih dulu pulang setelah makeup resepsi selesai. Salon dalam keadaan ramai sehingga pegawai lain cukup kewalahan. Ditambah lagi mereka harus bekerja cepat agar tidak banyak antrean karena ruangan tidak cukup besar untuk menampung banyak pelanggan.

Sejurus kemudian, Rhea teringat akan Shane. Seharian ini dia benar-benar lupa sekadar menghubungi Starky untuk menanyakan kabar Shane.

Rhea segera meraih ponselnya yang sejak tadi masih berada di dalam slingbag-nya. Tidak ada chat maupun telepon sama sekali dari Starky yang berarti Shane aman.

Segera saja Rhea menelepon Starky. Tidak butuh waktu lama untuk Starky mengangkat telepon.

"Hai, Rhe."

"Hai. Shane gimana?"

"Dia baik-baik aja. Ini lagi makan."

"Makan apa?"

"Aku masakin sapo tahu. Mau ngomong sama Shane?"

"Gak usah. Biarin dia makan aja dulu. Dikit lagi gue ke sana untuk jemput."

"Apa gak sebaiknya kamu langsung pulang dulu untuk istirahat? Nanti jam tujuh aku anter Shane pulang."

Rhea berpikir sejenak. Saran Starky lumayan membantu. Rhea bisa langsung pulang dulu untuk membersihkan diri dan melihat keadaan salon. Lagian Shane masih makan.

"Oke deh. Makasih ya, Star. Maaf merepotkan."

"Gak merepotkan. Gimana kerjaan hari ini?"

"Lancar kok cuma rada pegel aja. Udah lumayan lama gak ngambil job ngerias pengantin."

"Hati-hati ya nyetirnya. Gak usah khawatirin Shane."

"Iya. Kalau gitu gue jalan dulu ya--eh sorry langsung gue tutup ya, Star. Juno nelpon."

Rhea langsung memutuskan panggilan dengan Shane kemudian beralih ke kontak Juno dan menelepon adiknya itu. Juno jarang menelepon di waktu seperti ini kecuali ada sesuatu mendesak.

"Halo, Jun? Ada apa?" tanya Rhea panik.

Juno tertawa di ujung sambungan. "Panik banget sih, Mbak."

Rhea berdecak sebal. "Gimana nggak panik coba. Kamu nggak pernah nelpon kalau matahari masih kelihatan."

"Aku mau infoin sesuatu," ucap Juno.

"Apa?"

"Elly udah ketangkap."

Seluruh tubuh Rhea terasa dingin seketika. "Hah? Gimana bisa?"

"Inget Gilang gak?"

"Temen kamu yang sekarang jadi polisi itu bukan?"

Rhea masih mengingat Gilang. Dia adalah teman Juno sejak SMP. Setelah lulus SMA, Gilang mengikuti pendaftaran Brigadir Polisi. Jelas saja Gilang sudah lebih dulu bertugas dibandingkan Juno yang masih harus menempuh pendidikan selama empat tahun di Akmil.

"Iya. Aku minta bantuan dia untuk ngelacak Elly. Ya... Dia juga bantu sebisanya sih. Tadi aku baru dapat info dari Gilang kalau Elly kabur ke Singapura waktu itu. Dua hari lalu dia balik ke Indonesia dan sampai sekarang masih di Jakarta."

"Dua hari lalu?"

"Iya, Mbak. Tapi kan Gilang tetap harus ngerjain laporan sesuai urutan. Kasus Elly baru bisa diproses hari ini."

Three YearsWhere stories live. Discover now