1.

330 9 0
                                    

"Ada apa?" Langkah kaki soomin terhenti melihat kericuhan di Ugd.

"Dia demam dan alami henti jantung." Ucap Yije, Dokter magang, Sementara kedua mata soomin berpindah ke arah Lee dohyun yang sedang memompa dada pasien yang tidak sadarkan diri.

"Sudah berapa lama?"

"Sekitar 1 menitan."

"Minggir." Soomin mengambil alih posisi dohyun lalu memompa dada lagi secara terus menerus.

"Bawakan defiblilatornya!"

Mendadak soomin berhenti, Dan menjauh dari banker pasien tersebut. "Mari hentikan."

Yang berada di sana nampak tertegun di perintah soomin, Semuanya saling pandang satu sama lain.

"Kau gila? Dokternya tidak ada disini." Jawab Yeon jo yang juga dokter magang dirumah sakit tersebut.

"Aku sudah hubungi dokter kardiotoraks." Jawab perawat.

"Sebaiknya menunggu."

Soomin berusaha mengendalikan emosi sesaat Yeon jo berbicara terlalu enteng padahal sedang darurat. Sambil berkacak pinggang soomin menatap lekat Yeon jo.

"Saat pemuda dengan demam dan henti jantung kemungkinan miokarditis. Bisa bertahan di Emco. Jika habiskan lebih lama, Otak akan mati."

emco (Alat yang memberi jantung dan paru-Paru agar beristirahat dan pulih di berbagai kondisi darurat.)

"Bawakan emco!" Nada suara soomin agak meninggi lantaran diugd semua para medis hanya berdiri diam tanpa melakukan apapun.

Namun hanya Yeon jo yang berani beradu argumen dengannya. "Bagaimana jika gagal? Kau harus bertanggung jawab penuh."

"Kubilang bawakan emconya!" Sekali lagi soomin bersuara tinggi.

"Kau beruntung saat hambat pendarahan di jarimu. Kau sendiri bilang beruntung. Mari bertahan pada cpr. Mari bertahan 10 menit lagi. Kita tidak punya pilihan." Tutur Yeon jo guna menahan soomin melakukan tindakannya.

"Bagaimana perasaanmu?----Bayangkan kau terbaring disini dan dokter hanya banyak bicara sia-sia tanpa penanganan. Bagaimana perasaanmu?!"

"Ini berbeda, Ini akan dianggap malapraktik."

"Aku setuju dengan Yeon jo, Tunggu saja dokternya." Sahut Yi je masih memompa dada tersebut.

Berkali-kali Soomin mengigit bibir bawahnya dan mengacak rambut hitamnya, Soomin adalah  seorang dokter, Dia punya tanggung jawab besar untuk menyelamatkan pasien.

"Kalian serius? Jangan khawatir aku akan bertanggung jawab. Bawakan sekarang."

Tidak lama dari arah pintu, Dohyun membawakan alat yang diminta soomin. "Kubawakan emconya."

Semua disana kebingungan, Dengan perbuatan dua doktet tersebut. Ini bukanlah operasi kecil. Ini tentang nyawa seseorang. Yeon jo berdecak beranggapan soomin terlalu gegabah.

"Oke, Bawa pasien ke ruang hibrida." Titah soomin.

Mereka sudah di ruang operasi dengan mengenakan baju hijau dan penutup kepala tidak lupa dengan masker. Semuanya sangat hening sebelum operasi dimulai.

"Kau yakin dengan itu?"

Dohyun menyenggol lengan soomin disampingnya. "Aku pernah menjadi bagian operasi saat masih magang. Sudah 9 kali dalam satu bulan."

Mereka mulai mengoperasi pasien tersebut. "Yeon jo-ssi. Mulai kompresi dada."

"Ini membuatku gila." Gumam Yeon jo.

To YouWhere stories live. Discover now