19.

88 6 0
                                    

"Kamsahamida."

Sebelum berangkat, Soomin menyempatkan diri pergi ke cafè untuk membeli americano, Syukurlah dicuaca yang teramat dingin ia menggunakan syal dan jaket tebal agar udara tidak menembus ke kulitnya. Setelah itu, Soomin keluar dari cafè dan melanjutkan perjalanannya menuju halte. Sebetulnya Soomin memiliki mobil pribadi tapi dia malas membawanya kalau tidak mendadak saja.

Soomin pun ikut bergabung diantara para penumpang yang sedang menunggu bus datang. Hanya saja ia tidak sengaja menguping obrolan dua pelajar yang bisa didengar jelas oleh Soomin.

"Drama dari wonwoo dan kim Yoojung bakalan tayang! Argh! Aku tidak sabar melihat wonwoo menggunakan seragam polisi."

"Aku penasaran endingnya bakal gimana?"

"....Tapi, Bagaimana perasaan pacarnya melihat ada adegan romantis didrama, Mungkin dia cemburu buta?"

"Mana mungkin, Wonwoo public figure. Pacarnya harus terbiasa dengan adegan itu."

Tapi hubungan mereka sebatas kesalahpaham saja, Mustahil akan bersama. Meski Soomin One day menginginkan hal tersebut. Kejadian semalam mengerogoti pikirannya. Tidak lama decitan antara roda dan jalanan aspal menyadarkan dirinya, Buru-buru ia mengantri masuk ke dalam dan menempelkan kartu berbayar.

Akhirnya Soomin tiba tepat di depan rumah sakit, Dan membuat bingung karena orang-orang tengah berkumpul pada titik tengah dan itu menggangu aktivitas pekerjaan nakes. Langkah kaki di percepat menerobos kerumunan orang, Tidak mengira ia menyaksikan syuting---Dan dia ada wonwoo dan Yoojung, Dimana wonwoo menggunakan baju pasien sambil memegang tiang infusan sementara Yoojung memeluknya beradegan menangis. Wonwoo pun membalas pelukan. Adegan selanjutnya adalah Kiss scene.

Matanya melebar bersamaan mulut terbuka sedikit, Mendadak suhu tubuh panas dan naik keatas, Bisa dirasakan wajahnya ikut memanas. Semua yang menonton terbawa suasana, Tapi tidak untuk soomin yang berubah mengernyit masam. "Jinjaa.."

______

Dirasa kopi yang dibelinya sudah tidak sesuai di lidahnya, Ia pun membuang ke tempat sampah. Dia mendekati meja para perawat yang berjaga dan meminta daftar pasien yang hendak berobat dengannya.

"Dokter jo, Kau sudah melihat syutingnya?" Meski tidak menjelaskan secara detail, Soomin jelas paham maksudnya. "Kudengar dari perawat lain, Itu adalah eps terakhir dari drama tersebut."

"O-oh begitu rupanya, Aku tidak tahu itu. Tadi aku melewati saja." Alibi soomin kembali melirik nama pasien.

"Dia datang kemari, Kayanya dia tahu kalau kau belum datang. Jadi---Dia memintaku memberikan ini padamu."

Sebuah paperbag besar berwarna Navy bermotif bintang-bintang. Dipandang lama--Akhirnya tangannya tergerak membuka, Yang berisi satu pasang sarung tangan dan kaos kaki bermotif. Wajahnya malu-malu dan tersenyum tipis.

"Kau menyukai hadiahku?"

Dikejutkan kehadiran wonwoo yang sama sekali tidak ia sadari telah berada di dalam ruangannya, Tangannya pun bergegas memasukkan kembali sarung tangan dan kaos kaki ke paper bag.

"Bisakah mengetuk pintu?! Tidak sopan." Decak soomin menatap kesal.

"Aku sudah mengetuk beberapa kali, Apa karena hadiah itu---"

"Tidak!" Sela Soomin. "Aku punya telinga dan aku bisa mendengar jelas suara ketukan pintu."

Langkah kaki nya mendekati mengarah padanya sambil memasukkan kedua tangan di saku.

"Sedang apa kau kemari?" Tanya dengan nada ketus.

"Kau tega sekali kepadaku, Aku masih pacarmu. Tujuanku kemari untuk mengajakmu kencan terakhir, Makanya aku menghadiahkanmu Syal dan sarung tangan."

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang