5.

129 7 0
                                    

"Kau ini datang kemari hanya untuk tebar pesona, Sudah berapa kali aku melihatmu merapihkan rambut itu." Protes Mingyu menghadapi sikap Hoshi yang berlebihan, Pria bermata sipit tersebut masih menata belahan rambut serapih mungkin. Ada kala nya Mingyu terutama wonwoo risih melihatnya.

"Semua wanita masih normal ingin melirikmu." Sarkas mingyu.

"Yak! Lihat sekelilingmu. Banyak wanita yang melihat kita. Termasuk diriku." Jawab hoshi tetap lanjut aktivitasnya.

Yang dikatakan hoshi memang benar, Sepasang mata dari sudut berbeda tidak pernah lepas pandangan dari ketiga pria yang berdiri di dekat meja dengan masing-masing nama. Wonwoo meminum wine di gelasnya berpura-pura tidak melihat semuanya.

"Mereka melihat kearah kita karena disebelahku ada pria yang aneh. Sudah setengah jam membenahi rambutnya."

Wonwoo membungkam mulutnya mencoba tidak tertawa mengendalikan emosionalnya tak mau mempermalukan hoshi yang berada di kerumunan orang.

"Jangan ketawa, Mau ku hajar?"

"Siapa yang ingin menertawakanmu. Aneh." Alibi wonwoo.

Tidak lama dari mengancam wonwoo, Hoshi kembali berujar. "Omong-omong, Tentang kekasihmu---Kalian bisa bertemu dan menyembunyikan hubungan hingga sebulan."

Sontak wonwoo menggaruk leher belakangnya, Mengerjap-erjap berkali-kali kedua mata. "Itu---Semua takdir. Kami bertemu tidak sengaja." Ucapnya.

Tanggapan hoshi hanya ber-oh ria. "Setidaknya kau kenalkan pada kami. Aku penasaran dengan wajah aslinya."

"Itu tidak penting untukmu." Wonwoo mendecak, Tertampang jelas wajah datar saat menjawab kalimat hoshi.

Sementara mingyu sekilas mengangkat satu alisnya dan berpindah atensi melihat sosok yang tidak asing baginya. "Tidak kusangka dia datang kemari."

"Apa maksudmu?" Hoshi mengerutkan menewarang jauh saat wanita berjalan masuk dari pintu utama bersama pria disebelahnya. Pria bermarga jeon sedikit tertegun kehadiran wanita yang menjadi buah bibir di acara tersebut.

Bahkan dia pun tidak mengetahui nama wanita tersebut. Hanya diam menatap lekat saat di bawa ke meja oleh salah satu pelayan.

"Dia cantik juga daripada lihat di internet."

"Mengapa bisa bertemu denganmu dan malah memilihmu?"

"Kau bilang apa?!" Wonwoo berbalik tanya.

"Dia memancarkan aura positif dan sangat ramah kepada orang-orang yang sedang mengobrol dengannya sedangkan kau---Pria yang dingin, Sangat kaku tidak tahu cara basa-basi terhadap wanita." Kritik hoshi.

"Aku akan mengajaknya mengobrol." Sekilas mingyu berjalan cepat menuju meja milik wanita yang sedang dibicarakan kedua nya. Mingyu tidak gengsi untuk mengenal akrab pada siapapun.

_______

Malam hari nya Soomin dan Dohyun datang ke acara penting tersebut. Soomin yang mengenakan setelan kemeja dibalut blazer putih dan rok span pendek menambah kesan elegannya sedangkan dohyun tidak jauh dari setelan jas hitam putih dengan dasi hitam.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Dohyun merasa cemas, Dari tadi soomin melamun terus.

"Tentu." Jawab soomin mengganguk pelan. Tapi dibalik itu dia bohong. Dohyun tahu soomin merasa canggung karena semua mata tertuju untuknya apalagi sejak skandal bersama jeon wonwoo. Yang dia lakukan hanya memberi semangat tidak bisa berbuat banyak.

"Mau kubawakan dessert? Ada pie buah kesukaanmu." Tanya dohyun setelah diam sejenak.

"Baiklah."

"Tunggu sebentar." Dohyun pun berjalan meninggalkan soomin yang sendirian di meja, Sambil menggengam gelas dengan kedua telapak tangannya, Kepala menunduk enggan menatap siapapun disana.

To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang