10.

101 6 0
                                    

Kedua pasangan suami istri itupun dibawa ke ruangan direktur nam, Untuk menjelaskan detail kecelakaan yang membuat salah satu dokter rumah sakit terluka. Tidak disangka wonwoo pun tersangkut dalam peristiwa ini, direktur hanya mau wonwoo mendengarnya lebih jelas tanpa ada salah paham.

Ada Dohyun disana yang juga dipanggil sebagai saksi kejadian. Yang paling muak didengar oleh Dohyun dan wonwoo adalah Tuan Gu masih membela dirinya dan mengklain ini tidak adil.

"Tidak adil? apanya yang tidak adil?" Dohyun mungkin salah dengar makanya mengulangi perkataan tuan Gu.

"Dokter wanita itu, menyentuh saya lebih dulu. Saya duduk didepan ugd dan hanya tidur sebentar. Dia tiba-tiba muncul, Dia berteriak dan mendorong saya. Saya pikir dia benar-benar gila." Tuan Gu masih membuat pembelaan dirinya.

Wonwoo memutar mata malasnya, Dia bahkan merasa tidak bersalah menjelek-jelekan soomin yang hendak melindunginya dari benda tajam.

"Jadi kamu tidak melakukan kesalahan?" Tanya Direktur Nam.

"Saya datang karena anak saya sakit. Mengapa saya melakukan kesalahan?"

"Secara tidak sadar anda menggunakan kekerasan dan istri anda menyakitiki Dokter kami. Anda mengabaikan situasi itu." Jawab Dohyun kesal.

"Dan---Jangan jadikan alasanmu sebagai perlindungan disini."

"Lihat! Dia sendiri yang mengabaikan sekarang! Sudah seperti itu sejak kami datang ke ugd. Dia malah memarahi dan mengusir saya."

Direktur nam menoleh kearah dohyun yang tetap menatap tajam tuan Gu. "Apakah itu benar?"

"Dia menggunakan bahasa kasar dan kekerasan di ugd, Jika mereka bersikap buruk di ugd. Mereka pantas dikeluarkan karena menggangu kenyamanan orang lain." Tutur Dohyun yang sudah jelas ia lihat sebelumnya.

Tuan Gu yang kalah berdebat memilih membungkam sebentar, Berusaha mengendalikan emosi supaya tidak melanggar aturan lagi dari rumah sakit.

"Aku sangat frustasi!"

"Tidak usah dibuat frustasi, Jika kalian tinjau rekaman CCTV dan kejelasan dari sang dokter. Ini semua akan berakhir sekaligus. Ada yang membuatku heran---Kenapa pria semacam kau masih ada dibumi? Bukannya sudah punah?" Sengaja wonwoo menyalipkan sedikit sarkas kepada tuan Gu, Karena sifat tempramen parah yang membuat amarahnya mengebu-gebu tidak peduli tempat apapun itu.

"Aku permisi, Selanjutnya kuserahkan pada kalian. Yang penting bagiku adalah soomin." Wonwoo pun membungkuk sebelum meninggalkan ruangan Direktur Nam.

[•]

"Sudah merasa lebih baik?"

Interaksi soomin dengan perawat harus berakhir, Karena suara deep milik wonwoo mengisi ruangannya. Perawat itu membungkuk pamit kepada kedua pasangan tersebut.

"Heum, Sedikit."

Perhatiannya tersedot pada soomin sedang memijat bagian leher yang terbalut kain kasa dan plester, Ia pun mulai mendaratkan bokongnya disebelah gadis itu. Membawakan segelas teh hangat. "Minumlah. Tenangkan dirimu."

Kemudian menangkup gelas yang diberikan wonwoo dan mulai menyesap pelan-pelan, Semuanya wonwoo lihat kejadian itu. Mendengar kalimat dari mulut soomin kala ingin menegur pria yang tidak dikenali.

"Kau sangat berani, Tapi itu terlalu bahaya. Jangan lakukan yang mengancam dirimu." Himbau Wonwoo, Keduanya beradu tatapan hingga salah satu dari mereka memalingkan wajahnya.

"Sedang apa kau kesini?" Soomin mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Ah,---Ini..." Wonwoo merogohkan kantungnya dan menadahkan tangan menunjukkan sebuah benda penting milik soomin. "Aku kesini ingin mengembalikan milikmu."

To YouWhere stories live. Discover now