d'voice - 25

55 7 1
                                    


rasanya bahagia bisa menjawab pertanyaanmu dengan jujur


🎼

lyn  - i'll always be with you

🍂



Setelah sholat isya dan makan malam, dan kami berada di kamar. Ibrahim menyeru kepadaku.
"Sayang, saya ada urusan sebentar, harus keluar malam ini. Tapi baliknya cepat kok."

"Oh gitu? Ya udah."

"Mau nitip sesuatu?"

"Hm... Kebab, boleh?"

"Oke. Ya sudah, saya keluar yah, assalamualaikum" Ibrahim lalu mengecup keningku kematian berlalu.

"Waalaikumussalam" Aku tidak mengantarnya keluar aku tahu Ibrahim pasti akan meminta Bibi megunci pintu.

Apa yang terjadi beberapa hari ini bukannya sama sekali tidak mengangguku setiap kali Ibrahim pergi atau akan berjauhan denganku. Tapi apa yang terjadi juga sudah menyadarkanku bahwa kemanapun Ibrahim pergi, tujuan akhirnya tetap lah aku. Dia sidah berjanji, dan aku percaya.

Aku lalu menuju meja rias, membuka laci yang kurasa tempat ku menyimpan kapas pembersih wajah. Selagi meraba mencari aku menemukan sesuatu yang kukira adalah kunci mobil dengan beberapa kunci menggantung bersamanya.

Aku langsung belari keluar, sebelum Ibrahim harus kembali keatas.Tapi setelah aku sampai di bawah, malah hanya ada bibi yang menghampiriku

"Mas Ibram mana, Bi."

"Loh katanya udah pamit sama Non, mau keluar. Ini BIibi baru aja ngunci pintu."

"Udah pergi?"

"Udah, baru aja"

"Berarti ini bukan kunci mobil." Gumamku

"Kenapa non?"

"Ah enggah Bi. Ya udah Jia balik ke kamar ya bi."

"Iya, Non."

Ku letakkan kunci itu pada tempatnya, menunggu Ibrahim pulang dan menanyakannya secara langsung adalah pilihan baik menurutku.

Aku melanjutkan membersihkan wajahku, memakai perintilan skincare malam yang sudah ku hapal lalu merebah keatas tempat tidur, lalu meraih ponsel di nakas dan mulai memainkannya.

Kubuka aplikasi whatsapp dengan perintah suara dari mode pintar di ponsel ku. Lalu memerintahkannya membuka room chat Ibrahim.

"Buka kamera"Perintahku lagi.

Aku lalu dengan sengaja memotret diriku yang hanya memakai piyama lingerie yang kututupi dengan selimut.

"Kirim gambar" perintah ku lagi, ketika kudengar suara klik tanda pesan telah terkirim. Aku lalu membuka fitur pesan suara

"kalau lama aku tinggal tidur." Lalu aku mengirimnya.

Tidak butuh waktu lama pesan itu langsung terbalas

"kalau saya maunya kamu tunggu sampai pulang, boleh?"

"Emang harus?"

"Saya gak bisa kalau harus bangunin kamu buat dapat night kiss, lagi pula, kebabnya.."

"Hahaha, emang masih lama?"

"Bentar lagi yah."

"Ya udah."

d'voiceWhere stories live. Discover now