Part 9

1K 103 0
                                    

"aku udah hamil 2 bulan. Maafin aku mom dad" ujar Heejin yang masih saja menunduk.

Saat Chanyeol akan kembali berbicara, dia melihat kedua putri nya baru saja pulang. Chanyeol akhir nya bisa bernafas lega karena kedua putri nya sudah sampai Mansion. Tapi ekspresi nya masih sama. Datar dan dingin.

Seokjin dan Taehyung melewati mereka begitu saja berlalu menuju kamar mereka masing masing.

Chanyeol kembali menatap Heejin dan Jaehyun. Sedangkan rose, dia merasa gelisah dengan apa yang akan Chanyeol lakukan kepada putri nya.

"Terserah!" Ujar Chanyeol dan berlalu begitu saja menuju kamar nya.

"Mom?" Ujar Heejin.

"Mau gimana lagi, semua nya udah terjadi. Jadi mau tidak mau kalian harus menikah secepatnya sebelum orang luar tau dan berakhir mempermalukan nama keluarga kita" Ujar Rose.

"Baik tante, saya akan menikahi Heejin secepat nya" Ujar Jaehyun tersenyum senang.

"Gue udah gak peduli lagi sama Taehyung. Dia so alim banget jadi cewek gue gak suka. Untuk saat ini gue tertarik dengan nyokap nya Heejin. Gimana pun cara nya, gue harus bisa coba tubuh sexy nya itu" batin Jaehyun dengan seringai tipis nya.

******

Hoseok saat ini sedang melamun sendirian di balkon kamar nya. Dia bingung harus bagaimana. Kedua orang tua nya baru saja membicarakan perihal perjodohan. Dan dia akan di jodohkan dengan anak teman Appa eomma nya.

Hoseok bingung harus bagaimana, Hoseok mencintai Jimin. Tapi dia juga tidak bisa jika harus menentang keinginan kedua orang tua nya.

"Arrgh.. kenapa harus kaya gini sih.. gue cinta sama Jimin" ujar nya frustasi.

"Maafin aku Jim. Aku bener bener gak tau bakal kaya gini akhir nya. Aku cinta sama kamu, tapi aku juga gak bisa nolak keinginan Appa. Aku bingung"

Hoseok berniat menemui Jimin malam nanti. Dia harus segera membicarakan nya sebelum Jimin mengetahui nya dari orang lain dan malah berakhir salah paham.

Malam hari nya, Hoseok benar benar pergi ke Mansion Park. Mobil Hoseok yang akan memasuki gerbang Mansion pun urung karena dia melihat Jimin keluar dari Mansion dengan pakaian yang sudah rapih. Hoseok juga melihat Jimin memasuki sebuah mobil yang sangat ia kenali itu milik siapa.

"Jimin pergi sama Yoongi? Mereka mau kemana?" Gumam Hoseok yang masih menatap kepergian mobil Yoongi.

Dengan rasa penasaran nya, Hoseok memilih mengikuti mereka diam diam.

Dan setelah menempuh beberapa menit perjalanan, mobil Yoongi berhenti di sebuah taman.

Hoseok ikut turun dari mobil nya ketika melihat Yoongi dan Jimin turun. Hoseok melihat taman itu di berikan sedikit hiasan. Hoseok juga melihat tak jauh di depan nya, ada sebuah meja yang terlihat di hias sangat indah.

"Mereka dinner romantis?" Gumam Hoseok yang kini tengah bersembunyi sembari terus melihat kira nya apa yang akan Yoongi dan kekasih nya lakukan.

"Kamu yang siapin ini semua?" Ujar Jimin dengan wajah berbinar nya menatap sekeliling nya.

"Of course. Aku sengaja siapin ini buat kamu. Kamu suka?" Ujar Yoongi sembari menarik dan menggenggam tangan Jimin.

"Suka.. aku suka banget. Kamu kok tumben sweet gini.. pasti ada mau nya" Ujar Jimin menatap curiga ke arah Yoongi.

"Ya! Kamu bener" Ujar Yoongi sembari mengeluarkan sesuatu dari saku jas nya.

Jimin menatap tak percaya apa yang kini ada tepat di depan mata nya. Apa yoongi sedang melamar nya?

"Aku tau ini tiba tiba banget. Ini demi kebaikan hubungan kita. Aku mau, kamu cuma milik aku seorang. Kamu ngerti kan maksud aku? So, will u marry me?" Ujar Yoongi menatap lekat Jimin yang terlihat terdiam.

"Ta--tapi Hoseok.... a--aku sama dia..

"Kamu harus pilih salah satu! Aku atau dia? Kamu gak bisa nyimpen 2 hati di hati kamu. Kamu terlalu serakah Jim"

Jimin menunduk. Dia tau, dia tau kalo dia egois dan serakah. Tapi dia benar benar tidak bisa jika harus memilih. Jimin mencintai Hoseok dan Yoongi. Jimin tau itu salah, tapi dia benar benar mencintai mereka berdua.

"Aku gak mau terus sembunyi sembunyi . Aku pengen kaya orang lain, bisa nunjukin hubungan nya ke public. Sekarang aku mau kepastian dari kamu. Aku bakal terima apapun keputusan kamu" Ujar Yoongi meluapkan semua nya. Dia sudah tidak mau lagi sembunyi sembunyi. Bukan hanya Hoseok yang akan merasa sakit, dirinya juga merasa sakit.

"Maafin aku.. maaf karena aku udah egois selama ini" gumam Jimin dan masih menunduk.

"Sekarang apa keputusan kamu?"

Jimin mendongkak dan menatap Yoongi. Jimin benar benar bingung. Dan dia tidak tau harus memilih siapa.

Saat Jimin akan berbicara, ponsel Jimin berbunyi pertanda ada notif masuk. Jimin mengambil dan mengecek ponsel nya terlebih dulu. Dia takut itu dari kekasih nya. Dan benar saja itu dari Hoseok.

Hoseok🩷

Jim aku minta maaf sebelum nya. Tapi aku terpaksa harus bilang ini sama kamu. Hubungan kita gak bisa kita lanjutin lagi. Dan untuk alasan nya, aku bakal jelasin ke kamu besok di Kampus. Maafin aku Jim. Aku sayang sama kamu❤️

Jimin terdiam setelah membaca pesan dari Hoseok. Mata nya memanas, dia tidak menyangka hubungan nya dengan Hoseok akan berakhir berpisah.

"Siapa? Dan kenapa?" Ujar Yoongi saat melihat keterdiaman Jimin.

Seakan tersadar dari keterkejutan nya, Jimin pun menyimpan kembali ponsel nya dan mengusap kasar air mata yang akan jatuh membasahi pipi nya.

"Bukan siapa siapa" balas Jimin dengan senyum tipis nya.

"Oke. Jadi? Apa keputusan kamu?" Ujar Yoongi sembari kembali menggenggam tangan Jimin.

Jimin mengangguk kecil tersenyum tipis sembari menatap Yoongi. Yoongi terkejut, senang dan agak tidak percaya dengan jawaban Jimin.

"Ma--maksud kamu.. kamu pilih aku?" Ujar Yoongi

"Iya" balas Jimin tersenyum tipis

Yoongi tersenyum senang, dengan perasaan senang nya Yoongi menyematkan Cincin di jari manis Jimin dan setelah nya Yoongi beranjak menghampiri Jimin untuk kemudian Yoongi peluk erat.

Hoseok yang memang masih berada di sana pun hanya bisa menatap mereka dengan senyuman nya. Bibir nya mungkin tersenyum, tapi mata nya tidak bisa berbohong. Air mata nya terus mengalir membasahi pipi nya dan hati nya benar benar terasa ngilu. Apalagi ketika mengetahui fakta bahwa ternyata selama ini dirinya bukan satu satu nya di hati Jimin.

"Ini sakit. Tapi aku akan coba menerima nya, mungkin ini salah satu alasan kenapa Tuhan datengin orang baru di hubungan kita lewat kedua orang tuaku. Karena mungkin kita memang gak berjodoh. Aku gak akan bahas ini lebih dulu, aku akan tunggu kamu sendiri yang jelasin ke aku. Semoga kamu selalu bahagia sayang" batin Hoseok dengan air mata nya yang masih saja mengalir membasahi pipi nya. Dia tidak bohong, hati nya benar benar sakit.






TBC

KOOKV ( gs ) StoryOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz