MCCP.006

374 28 0
                                    

MY COLD
CROWN PRINCE



“Jadi.... Apa yang mau di omongin?” Hazel membuka suara tatkala acara makan mereka berdua telah usai.

Tidak menjawab, Axel hanya diam. Mendadak dia bingung ingin mengatakan apa, sejujurnya dia tidak ingin mengatakan apa-apa. Ajakannya tadi semata hanya karena ia kesal melihat Hazel yang terlalu dekat dengan Matteo. Dan jika dia tidak bersama Hazel sekarang, sudah pasti gadis ini akan bersama Matteo.

“Mendadak gue lupa mau ngomong apa” jawabnya enteng.

Hazel menepuk pelan kepalanya, “Setelah gue nungguin lu ampe kelaperan, lu bilang lu lupa?” Rasanya, ingin sekali Hazel memukul kepala besar itu.

Sorry... Gue gak tau kalo lu bakal nungguin beneran, hehe....” jawabnya tanpa dosa.

“Sinting nih cowok, untung sayang. Kalo gak, udah gua botakin tuh kepala” batin Hazel.

Melihat Hazel yang tidak merespon, tiba-tiba Axel terpikirkan sesuatu. “Mau nonton?” tanyanya membuat Hazel refleks menatapnya. “Atau nongkrong, ada Cafe yang lumayan di dekat sini?” tambahnya.

Hazel nampak berpikir, tawaran Axel memang menggiurkan. Tapi, apakah mereka sudah cukup akrab untuk melakukan itu. Rasa-rasanya, ia tak pernah sekalipun dekat dengan pemuda bermata hitam pekat ini. Bagaimana Hazel mau mendekat jika pemuda ini selalu bersikap dingin dan menatap tidak suka padanya.

“Apa kita dekat?” Hazel balik bertanya membuat Axel menatap tak percaya, pasalnya semua gadis di luar sana akan sangat senang jika di ajak keluar olehnya.

“Kita memang tidak dekat” jawab Axel cepat, “Tapi, aku sedang berusaha mendekatkan diri” lanjutnya membuat Hazel terpaku untuk beberapa saat.

Deg...

“Bukankah sebelumnya kau bertanya apa aku mengingatmu?” Axel melanjutkan ucapannya, “Anggap saja ini adalah caraku untuk berusaha mengingat dirimu. Aku minta maaf, aku memang tak pandai mengingat wajah orang” Hazel semakin tersipu karenanya.

“Astaga pipiku terasa panas” Hazel membatin, “Dasar bodoh, kau memang tidak akan ingat padaku karena di kehidupan ini kita tidak pernah bertemu sebelumnya” makinya dalam hati.

Hazel yang tak kunjung merespon membuat Axel mau tak mau bertanya lagi, “Jadi.....? Kau mau atau tidak?” tanyanya memastikan.

Sebuah anggukan kecil Hazel lakukan, dia terlalu malu hingga tak sanggup bersuara.

“Bagus, ayo cepat!!!! Jangan sampai kita melewatkan film yang bagus” cepat-cepat Axel berdiri, tidak lupa dia menarik tangan Hazel agar berjalan bersamanya. Orang yang tidak tahu, pasti akan menganggap mereka sebagai sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara.

My Cold Crown Prince

Pop Corn sudah berada di tangan berikut dua gelas minuman yang keduanya berada di tangan Axel, muda-mudi itu pun segera berbaris mengikuti para pengunjung lain yang hendak menonton Film yang sama dengan mereka.

Memasuki ruang bioskop yang dominan berwarna merah serta telah terisi penuh dengan pengunjung membuat Hazel termangu selama beberapa detik. Dimana kita akan duduk, begitu pikirnya.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang