MCCP.024

223 18 0
                                    

My Cold
Crown Prince


Setelah kejadian tempo hari, Carissa memilih untuk mengajukan cuti kuliah. Selain malu pada teman-temannya, ia sedang mencoba memperbaiki diri serta menata ulang perasaannya.

Setiap hari, Carissa mendatangi perpustakaan kota untuk mencari buku sejarah Kekaisaran teringat akan cerita Axel sebelumnya. Meski logikanya menolak percaya, nyatanya ia selalu datang. Dan ini adalah kali ketiganya.

Namun, hingga kini ia belum menemukan kisah tentang Axel maupun Hazel. Entah sudah berapa buah buku yang ia baca hingga matanya terasa sakit, ia pun mulai pusing karena hanya melihat barisan huruf kecil-kecil yang membentuk sebuah kalimat.

Carissa membalik halaman selanjutnya, keterangannya tertulis Kaisar ke IV yang memerintah Kekaisaran Gerwyn selama hampir 20 Tahun namun meninggal karena di gerogoti suatu penyakit yang tak dapat di sembuhkan. Carissa membaca setiap kalimat yang tertulis di sana hingga matanya membola lebar kala mendapati nama yang tak asing turut memenuhi barisan tulisan itu. Putra Mahkota Adhelard Egbert Gerwyn di ceritakan sebagai pemuda paling pintar di Kekaisaran karena selalu menjadi peringkat 1 di Academy, selain itu dia sangat pandai menggunakan pedang. Di katakan bahwa, dia menjadi Swords Master yang sangat hebat di usia muda mengalahkan teman-teman seusianya maupun beberapa tingkat di atasnya.

Putra Mahkota Adhelard di gadang-gadang akan menjadi Kaisar hebat di masa depan, namun sayangnya ia meninggal dunia di usia muda. Tepatnya pada tahun 542 kalender Kekaisaran, Putra Mahkota mengakhiri hidupnya sendiri karena sang kekasih mendapat hukuman dari Kaisar.

Carissa menatap nanar buku di hadapannya, rasanya ia tak ingin percaya, namun tulisan di buku itu telah membuktikan akan kebenaran dari apa yang Axel ucapkan. Meski sulit, Carissa harus mempercayainya karena memang itulah kebenaran yang ada.

Setelah mengetahui kebenarannya, hati Carissa bertambah sakit. Ia pun tak dapat menahan air matanya yang kini tengah menyapa pipi mulusnya.

“Ternyata sejak awal, aku tidak memiliki kesempatan. Kamu di lahirkan kembali ke dunia ini, untuk merajut kisah cintamu yang belum usai” Carissa tersenyum getir, ia pun pergi dari sana untuk mencari sebuah penghiburan.

My Cold Crown Prince

Sejak siang tadi, Bandara di penuhi lalu lalang orang-orang. Ada yang hendak bepergian, ada yang sekedar mengantarkan, dan juga ada yang hendak menjemput sama seperti yang di lakukan Axel dan Hazel saat ini. Keduanya datang untuk menjemput kedua orang tua Hazel yang di jadwalkan akan tiba pukul 2 nanti, keduanya memilih berangkat lebih awal khawatir akan terjebak macet di tengah jalan.

Waktu tunggu yang masih lama, membuat keduanya bosan menunggu. Mereka hanya menyaksikan lalu lalang orang-orang sejak tadi.

Hazel mengeluarkan sebuah MP3 Player dari dalam tas selempangnya, dia baru ingat jika dirinya sengaja membawa benda kecil itu untuk menemani perjalanannya. Selain itu, Hazel turut mengeluarkan earphone kemudian ia sambungkan pada MP3nya. Satu ia pasang di telinganya, yang satunya lagi ia berikan pada Axel agar pemuda itu turut mendengarkan.

Hazel memilih memutar musik ballad untuk menenangkan pikiran serta membuat nyaman perasaannya, alunan musik yang lembut membuat keduanya terhanyut hingga membuat Hazel secara tak sadar menjadikan bahu lebar Axel sebagai sandaran kepalanya.

Tak terasa waktu telah berlalu, pihak bandara telah mengumumkan kedatangan penerbangan orang tua Hazel yang di jadwalkan tiba pukul 2 siang. Mendengar itu, dua insan yang tenggelam dalam lagu yang mereka dengarkan segera beranjak dari tempat mereka mengikuti orang-orang yang juga sedang menjemput seseorang di bandara tersebut.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang