MCCP.027 || The End

351 16 0
                                    

My Cold
Crown Prince


Dua bulan telah berlalu sejak hari pertunangan, baik Axel maupun Matteo sedang sibuk di perusahaan milik kakek Axel yang kini telah resmi berpindah tangan pada Axel. Sudah hampir satu bulan lamanya Axel menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut setelah sebelumnya harus puas dengan jabatannya sebagai Direktur Umum Pemasaran.

Axel menggaet Matteo sebagai Sekretarisnya atau lebih bisa di sebut sebagai tangan kanannya, hal itu ia lakukan demi Reformasi perusahaan untuk melindungi diri dari orang-orang yang tidak menyukainya.

Sementara Hazel dan Rosetta, keduanya bekerja sama membuka sebuah Toko Bunga yang berdekatan dengan Cafe milik Jaffran dan Jihan.

Saat jam istirahat dua pemuda berbeda usia tak terlalu jauh itu menyempatkan diri untuk mengunjungi pujaan hati mereka untuk sekedar mengajak makan siang. Ke-empatnya pun memilih Cafe Jaffran sebagai tempat tujuan yang menang selalu menjadi markas mereka saat ingin berkumpul. Selain tempatnya berdekatan dengan Toko Bunga, mereka memang lebih nyaman saat berkumpul bersama.

“Jadi, kapan nih mau nyusul?” goda Jaffran sembari mengelus lembut perut Jihan yang masih rata memberi isyarat pada dua pria yang ada di sana bahwa di perut sang istri ada sebuah kehidupan baru.

Axel tertawa kikuk, sedangkan Matteo menatap iri pada Jaffran. Tinggal selangkah lagi, maka hidup pria itu akan sempurna. Ia hanya perlu menunggu beberapa bulan lagi hingga calon bayinya lahir.

Sepulang dari acara makan siang, Axel dan Matteo di buat termenung. Keduanya memikirkan apa yang di ucapkan Jaffran saat makan siang tadi. Terlebih, survei membuktikan bahwa wanita tidak bisa terlalu lama menunggu. Jika ada lelaki baik yang datang, mereka cenderung mempertimbangkan karena membutuhkan sebuah kepastian.

Menunggu tak selamanya seru, pun juga mereka akan khawatir jika harus menunggu terlalu lama. Bisa jadi, apa yang mereka tunggu selama ini ternyata bukan milik mereka. Lalu, bagaimana penantian yang memakan waktu lama itu?. Apa yang mereka dapatkan selain kekecewaan?.

Axel dan Matteo saling berpandangan, detik berikutnya Axel bersuara yang membuat sorot mata Matteo membara.

“Kalau kita berhasil memenangkan tender dengan perusahaan luar negeri, kita akan menikah bersama-sama” Axel mengutarakan apa yang ada dalam pikirannya dengan serius membuat semangat Matteo seketika membara kala mendengarnya.

Untuk Matteo yang berasal dari keluarga biasa, serta harus hidup dengan kerja keras sejak kecil,  pernikahan besar merupakan hal yang cukup berat untuknya. Meski kini ekonominya sudah lebih dari kata biasa, dia tetap memperhitungkan biaya yang amat besar itu. Dia tak bisa sembarangan menghamburkan uang untuk mengadakan pesta pernikahan yang megah, namun ia juga tak mau jika pernikahan yang akan ia jalani bersama Rosetta tergolong biasa-biasa saja. Terlebih, ia dan Rosetta tidak mengadakan pesta pertunangan secara resmi. Maka dari itu, selama beberapa bulan belakangan ini, Matteo gencar menabung untuk mewujudkan pernikahan impiannya.

“Dengan senang hati” Matteo menjawab antusias, jika mengadakan pesta pernikahan bersama, setidaknya ia bisa menghemat setengah dari anggaran yang sudah di perkirakan. Dan anggaran itu akan ia peruntukkan bagi ayah Rosetta yang kini turut menjadi tanggung jawabnya.

Keduanya pun bekerja lebih keras serta lebih bersemangat.

My Cold Crown Prince

Hari yang di tunggu-tunggu tiba, dengan penuh harap Axel dan Matteo pergi ke Jerman demi mendapatkan tender yang sudah di incar sejak lama. Meski harus berpisah dari sang pujaan hati selama beberapa waktu, keduanya nampak tetap bersemangat.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINWhere stories live. Discover now