MCCP.015

200 19 0
                                    

My Cold
Crown Prince




Setelah beberapa hari, Matteo akhirnya sadar. Dia di temani oleh Hazel, Jaffran, dan juga Jihan. Seolah sudah bisa membaca situasi, dia tidak menanyakan keberadaan Rosetta yang biasa mengekori Hazel kemanapun gadis itu pergi.

“Kakak baik-baik saja?” tanya Hazel sembari membantu Matteo untuk duduk. Yang di tanya, tersenyum seraya mengangguk.

“Berapa hari aku di sini?” tanyanya merasa seperti baru bangun dari tidur yang amat panjang.

“Kurang lebih, 5 hari” jawab Hazel.

Lagi, Matteo mengangguk kecil. “Apakah aku sudah boleh pulang?” tanyanya nampak putus asa, sepertinya rumah sakit membuatnya tidak nyaman.

“Akan ku tanyakan nanti” Jaffran menimpali.

Jihan yang belum mengetahui pokok permasalahannya, nampak begitu khawatir juga kasihan akan kondisi Matteo yang terlihat lemah. Jaffran dan Hazel kompak menutupi kebenarannya, tidak mengingat masalalu mungkin menjadi hal yang lebih baik bagi Jihan. Terlebih, keduanya tak ingin gadis itu berada dalam bahaya.

Di sisi lain, Carissa sedang bersama Rosetta. Tentunya, Axel turut hadir bersama mereka. Carissa sedang menghibur Rosetta yang sedang  terpuruk, Ayahnya yang masuk penjara, serta Matteo yang tak memberi kabar membuatnya semakin kacau.

“Kau masih menganggap dia sahabatmu?” tanya Carissa datar, “Sahabat macam apa yang melakukan hal mengerikan seperti ini pada sahabatnya sendiri?” lagi, Carissa mengompori Rosetta membuat amarah gadis itu berapi-api.

Selesai dengan Rosetta, Carissa kini menyerang Axel yang memang sedang di landa amarah. “Kau masih berpikir dia gadis yang lebih baik dari aku?” tanyanya meremehkan, “Seluruh kampus bahkan telah mengetahui jika dia berselingkuh dengan Matteo” Carissa memicing, “Ternyata Matteo mudah tergoda ya, tidak seperti kelihatannya”.

Axel tak menggubris perkataan Carissa, sejujurnya hati kecilnya ingin menyangkal semua yang telah terjadi. Namun, mata kepalanya sendirilah yang menjadi saksi. Bagaimana gadis yang ia anggap sangat istimewa, ternyata hanyalah sampah sama seperti gadis di luaran sana.

“Aku pergi” setelah mengatakan itu, Axel berlalu dari sana meninggalkan dua gadis itu.

Memandangi kepergian Axel hingga sosok itu menghilang, diam-diam Carissa tersenyum senang. “Kau menggali kuburanmu sendiri, Hazel...”

My Cold Crown Prince


BRAAAKKKK

Axel melempar buku-buku tentang musik di hadapan Matteo yang baru memulai kelas hari ini setelah menjalani pemulihan yang tidak di ketahui khalayak ramai.

“Apa ini?” tanya Matteo tidak mengerti. Menurutnya, tindakan Axel terbilang cukup kasar.

“Buku-buku yang kakak berikan padaku” jawab Axel dengan wajah datar tanpa ekspresi.

“Mengapa kau mengembalikannya?” tanya Matteo lagi masih tidak mengerti.

“Aku tidak butuh, mulai hari ini aku berhenti dari grup ini” mendengar penjelasan Axel, Matteo pun tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINWhere stories live. Discover now