MCCP.018

193 22 0
                                    

My Cold
Crown Prince




[ Kau tidak datang lagi ke Kampus, apa kau benar-benar sakit? ] ~Hazellnut🌰

[ Aku boleh menjenguk? ] ~Hazellnut🌰

Rosetta tergerak untuk membalas pesan itu, terlebih dia tidak ingin bertemu dengan Hazel. Akan repot jika Hazel benar-benar datang, perasaannya belum siap menghadapi sosok itu.

[ Jangan datang!, Aku baik-baik saja. Tolong jangan mengirim pesan lagi, kau mengganggu ]

Rosetta menaruh ponselnya kembali, jam telah menunjukkan pukul dua siang, tandanya kuliah Hazel telah usai. Pantas saja gadis itu ingin datang.

Merasa begitu lemas karena berhari-hari tidak makan dan hanya minum air putih, membuat Rosetta kini beranjak dari kamarnya untuk mencari sesuatu yang dapat ia makan di dapur. Dia butuh makan agar tubuhnua membaik, dia harus kembali Kuliah agar Hazel tidak nekat mendatanginya ke rumah.

Begitu sampai di dapur, ia membuka kulkas mendapati beberapa makanan frozen masih terbungkus rapi. Beberapa kaleng soda yang dulu di beli bersama Matteo juga masih tersisa beberapa. Lagi-lagi, ingatan manis itu mampir di kepalanya membuat Rosetta menyayangkan keadaan mereka saat ini.

Rosetta mengambil sebungkus sosis sapi kemudian ia keluarkan dari lemari pembeku tersebut. Di bukanya perlahan bungkusan itu dengan sisa tenaga yang ia miliki kemudian mengeluarkan dua buah sosis untuk ia masak.

Rosetta bersusah payah demi bisa mengisi perut, sayang sekali dia tidak memiliki stok makanan ringan maupun roti atau semacamnya.

Begitu sosis itu matang, Rosetta segera memakannya untuk mengisi tenaga. Menghabiskan sosis itu dengan cepat, Rosetta bernapas lega mendapati tubuhnya mulai bertenaga tak begitu lemas seperti sebelumnya.

Membawa sebotol air minum di tangan hendak kembali ke kamarnya, Rosetta berhenti kala melewati kamar sang ayah. Kakinya melangkah secara otomatis menuju kamar yang tertutup rapat itu.

Ceklak, Ceklak...

“Di kunci?” Rosetta bergumam, entah kenapa hatinya begitu tergerak ingin masuk ke kamar itu. Dia pun bergegas mengambil kunci cadangan yang ia simpan di kamar. Begitu kunci itu ia dapatkan, cepat-cepat Rosetta membuka pintu tersebut.

CEKLEKKKK....

Kamar yang gelap dan pengap karena bebehari tak mendapat udara segar menyambut Rosetta, gadis itu melangkah ke dalam mencari saklar lampu untuk ia nyalakan. Begitu lampu berhasil menyala, Rosetta mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Tak ada satu senti pun yang terlewat dari penglihatannya.

Seperti biasa, kamar itu rapi dan bersih meski masih terasa agak pengap. Rosetta semakin masuk ke dalam karena rasa penasarannya yang membuncah. Begitu sampai di pinggiran ranjang, kakinya menyandung sesuatu yang ada di bawahnya. Rosetta pun berjongkok untuk melihatnya.

Sebuah koper hitam menarik perhatiannya, “Kenapa ayah menaruhnya di sini?” Rosetta bertanya-tanya. Dia pun menarik koper yang tak terlalu besar itu keluar.

Karena rasa penasarannya, Rosetta pun membuka koper tersebut. Begitu koper itu terbuka, Rosetta tidak bisa berkata-kata. Apa yang ada dalam koper itu sukses membuatnya terdiam dan terheran-heran.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang