Radival

32K 604 9
                                    

Keesokan hari nya setelah kejadian kemarin, Reval memohon kepada ibu nya agar hari ini ia tidak sekolah namun sang ibu menolak lantaran Reval juga baru masuk.

"Bu, Reval gak mau sekolah." Kata Reval.

"Sekolah nak, kamu masih baru loh gak baik bolos bolos." Ujar ibu sambil menyiapkan seragam sekolah Reval.

Reval terus menolak dan ibu terus memaksanya hingga akhirnya Reval dengan pasrah pergi mandi lalu memakai pakaiannya.
Lubang nya masih terasa sakit, dia juga jijik menatap tubuh nya yang di penuhi kissmark serta ada beberapa luka yang diciptakan oleh Gilang kemarin.

Seperti kemarin, Reval berangkat kesekolah begitu pagi dan sampai lebih awal dari siswa siswi lain nya.
Reval tidak duduk di depan UKS lagi seperti kemarin namun hari ini dia pergi dan diam di kamar mandi guna menunggu jam 07:00.

Jam di handphone nya masih menunjukan 05:45.
Reval sedikit meringis tiap kali berjalan dan berdiri.

Untung saja di dalam kamar mandi itu terdapat kursi kursi panjang yang seperti nya sengaja disediakan oleh sekolah untuk siswa yang akan bergantian masuk ke dalam kamar mandi.

Kriett!!

Pintu kamar mandi di buka menampilkan seorang pria berpakaian seperti anak karate.
Awalnya mereka hanya bertatapan sebelum pria itu menyeringai ke arah Reval.

"Lu Reval?." Tanya nya sembari mendekat kearah Reval.

"I-iya kak." Jawab Reval gugup.

"Haha gua temen nya Gilang nama gua Radit, beruntung banget gua ketemu lonte nya Gilang. Mau main sayang?" Tanpa persetujuan Reval, Radit langsung membungkam mulut Reval dengan ciuman.

Cupp!!

Mphh!!

Reval memberontak, handphone nya terjatuh saat bibir nya di lumat paksa oleh pria yang mengaku bahwa ia adalah temannya Gilang.
Merasa akan kehabisan nafas, Reval memukul-mukul dada Radit hingga Radit melepaskan ciuman nya dan melihat Reval yang menjulurkan lidah dengan mulut terbuka guna mengambil nafas.

Radit mengeluarkan handphone nya dan memotret Reval yang masih menjulurkan lidah.
Merasa jika Reval masih dalam keadaan lemas dan syok, Radit membuka tas miliknya lalu mengeluarkan sesuatu yang tersimpan di botol serum serta mengeluarkan suntikan.

Suntikan itu di isi dengan cairan yang ada di dalam botol dan di suntikan ke leher Reval. Setelah di suntik oleh cairan yang entah apa itu, Reval merasa jika dirinya semakin lemas bahkan saat ia mencoba menggerakkan lengan nya pun seperti tidak ada tenaga sama sekali.

"Lemas? Panas? Haha untung gua bawa cairan pelemas jadi badan lu bakal lemas selama beberapa jam ke depan dan lu gak akan bisa gerak." Ujar Radit dengan bangga nya.

Reval tak bisa menjawab, mulutnya terasa Kelu seolah tak bisa mengeluarkan suara.
Radit memanfaatkan hal itu, dia membuka kancing baju Reval hingga baju itu terbuka dan tak lupa untuk memotret nya.

4G

Radit:
Bro gua lagi nyoba yang enak
Nih.

Gilang:
Apa tuh?

Ghia:
Dapet mangsa bro?
Gila foto foto

Calvin:
Buset pagi-pagi

Radit:

Enak banget di liatnya lonte lu @

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enak banget di liatnya lonte lu @.gilang

Gilang:
Anjg si Reval

Radit:
Wkwk

Ghia:
Gila mulus banget tuh badan

Calvin:
Anjg nyesel gua gak dateng bareng lu

Radit terkekeh pelan membaca chatan dirinya dengan teman-teman nya.

Radit kembali memandang kearah Reval yang mulai membuka tutup matanya masih dengan lidah yang terjulur.

Ia berjalan kearah pintu lalu mengunci nya. Setelah itu ia mendekat kembali kearah Reval dan tanpa persetujuan si manis, dia langsung membuka celana hingga celana dalam Reval.

Kini Reval sudah bertelanjang bulat dengan kepala yang menggeleng geleng berkali-kali bermaksud untuk menolak perlakuan Radit padanya.

Tubuh Reval di tarik dan dibuat terbalik untuk menungging, Reval kini pasrah karna ia sudah sama sekali tidak bisa memberontak akibat obat yang di suntikan padanya.

Jlebb!!

Arkhh.. eunghh..!!

Radit memasukan nya dalam sekali hentakan membuat Reval mendesah seperti kemarin beda nya Radit tidak sekasar Gilang, mungkin karna Reval tidak bisa memberontak? Rambut nya hanya di Jambak dan punggung nya diberikan tanda.

"Heung.. mhhh..ahh.." Reval terus mendesah sementara Radit dibelakangnya masih asik menumbuk lubang nya.

Reval bisa merasakan sudah hampir lima kali Radit mengeluarkan sperma nya di dalam.

"Enak?" Tanya Radit.

Reval tak kunjung menjawab membuat jambakan di rambutnya semakin mengerat, terpaksa Reval memaksakan suaranya agar keluar.

"Sakit.." jawab Reval.

Radit terkekeh. Selain Radit, Reval juga sudah 3 kali keluar tanpa di sentuh.

"Lu bilang sakit tapi lu bisa crott tuh hahaa, gua keluar." Tanpa izin si pemilik lubang, Radit langsung keluar di dalam begitu saja.

Setelah puas, ia langsung melepaskan penisnya dari lubang Reval dan beralih memaksa Reval membuka mulut untuk mengulum penisnya.

Plokk!!

Plokk!!

Plokk!!

Penis nya masuk hingga ketenggorokan Reval, membiarkan Reval mengulum penisnya hingga Radit keluar di dalam mulut Reval dan memaksa Reval untuk menelan sperma nya.

Reval × all 🔞 [Tamat]Where stories live. Discover now