rindu rumah dan kebahagiaan

10.9K 285 58
                                    

Setelah mereka merasa puas berdansa, mereka kini membawa Reval ke dalam sebuah ruangan.

Ruangan itu bukan red room, ruangan nya lebih mirip dengan kamar biasa.
Disana ada kasur kecil, meja kecil, dan lemari yang isi nya hanya pakaian serba putih.

Kaki Reval di rantai dengan rantai yang menyatu pada tembok sehingga pergerakan Reval pun jadi terbatas.

Kriett

Reval melirik kearah pintu.
Gilang masuk membawa sepotong roti yang terlihat menggiurkan.
Ia mendekat kearah Reval yang menatap nya dengan tatapan ketakutan, Gilang mengeluarkan penisnya.

"Buka mulut lu, gua pengen kencing di mulut lu." Kata Gilang.

Reval menggelengkan kepala begitu mendengar ucapan Gilang.

"Ahh lama lu." Kesal Gilang.

Gilang membuka paksa mulut Reval dan memasukan penis nya ke dalam mulut Reval.

Curr

Curr

Curr

Mhhh..

Glekk

Glekk

Glekk

Gilang mengeluarkan air kencing nya di dalam mulut Reval dan membiarkan Reval menelan nya seperti menelan sperma.

"Nih roti buat lu." Ujar Gilang sembari mengeluarkan penis nya dan memberikan roti itu pada Reval.

Reval yang sudah sangat kelaparan langsung mengambil nya tanpa basa-basi dan melahap semua roti itu.

"Gua keluar dulu, lu abis ini istirahat aja. Gua bakal balik lagi sama yang lain sore nanti, terus kita main game, oke sayang." Ujar Gilang.

Gilang mengusap kepala Reval sementara Reval sendiri masih sibuk melahap roti di lengan nya karna sudah sangat lapar.

"Omong-omong roti itu bekas Radit sama Ghia, nikmatin aja ya."

Gilang langsung keluar usai mengucapkan itu. Sekarang bukan masalah bekas atau tidaknya, bisa makan saja Reval sudah merasa sangat beruntung.

Reval memegang perut nya yang terasa agak sakit, ia juga sesekali melirik lubang nya yang masih perih.

"Andai waktu itu aku gak datang kepagian dan gak duduk depan UKS pasti sekarang aku masih bebas.." ujar Reval.

Reval melirik kearah cermin disana, ia berdiri dan menghampiri cermin itu dengan cara merangkak. Kaki nya sudah benar-benar tidak bisa digunakan sama sekali, Reval mengeluarkan air matanya melihat bagaimana begitu hancur tubuh dan dirinya.

Reval berdiri dengan bertumpu pada meja cermin, dia menatap sakit dirinya yang sudah sangat cacat.
Tubuh nya terasa lengket dan bau sperma, dia ingin pergi dari sini rasanya.

"Aku rindu rumah.."

Reval tiba-tiba teringat soal hangatnya rumah saat ia masih disana. Reval rindu bermain dengan saudara laki-laki nya di sungai, rindu berkebun dengan sang ibu, dan yang lain nya.

Kriett

Lagi-lagi terdengar suara pintu di buka, Reval menoleh kearah pintu dan melihat Ghia disana.

"Lu ngapain?." Tanya Ghia.

Reval yang sedang bertumpu pada meja cermin langsung mendudukkan dirinya perlahan di lantai.

"Ghia.. aku rindu rumah, aku mau pulang sekali aja." Ujar Reval sembari menahan tangis.

Ghia mendekat kearah Reval dan mengelus surai hitam itu dan lama-lama elusan nya berubah menjadi jambakan yang membuat Reval meringis untuk kesekian kali nya.

Reval × all 🔞 [Tamat]Where stories live. Discover now