rame-rame 01

28.3K 378 66
                                    

"heummhh.. p-panashh.. sakithh.." lirih Reval.

Reval agak terkejut sebab setelah dibiarkan sendirian cukup lama, Reval tiba-tiba bisa berbicara. Apakah obat dari Gilang benar-benar ampuh? Tubuhnya terasa sangat panas dan tiap kali ia bergerak maka tubuhnya akan terasa sakit yang teramat sakit apa lagi jika dirinya bergerak dan menyebabkan tubuhnya harus bergesekan dengan kasur atau lengan nya yang bergerak dan bergesekan dengan tali.

Kriett..

Reval melirik kearah pintu dan menemukan empat orang yang selalu memperkosa nya itu datang dengan senyuman menakutkan mereka.

"Gimana? Enak?" Tanya Gilang.

Reval tak menjawab, ia sibuk mengigit bibirnya guna menahan desahan dan rasa sakit padahal saat mengigit bibir rasanya malah lebih sakit tapi Reval bersikeras untuk tetap mengigit bibirnya.

Gilang mencengkram rahang Reval begitu keras dan Radit juga langsung  menjambak rambut Reval sedangkan Ghia dan Calvin sibuk mengelus-elus tubuh Reval untuk membuat si manis merasa kesakitan.

"S-sakit.." lirih Reval.

Mereka melepaskan lengan mereka dari tubuh Reval dan mulai merobek paksa pakaian yang dipakai Reval.

Srekk!!

Srekk!!

Srekk!!

Setelah Reval bertelanjang bulat, mereka menatap Reval yang hanya bisa sesegukan.

"Mainin dulu apa langsung ke inti?." Tanya Ghia.

"Mainin dulu lah, bikin sakit dulu baru pake bareng-bareng." Kata Radit.

"Gak usah bacot, buru mulai." Ujar Gilang.

Calvin mengambil minyak khusus dan membalurkan minyak itu pada lengan nya, tak lupa juga ia membagikan minyak itu pada teman-teman nya.
Setelah membalurkan minyak ke lengan mereka, mereka mulai menyentuh dan meraba-raba tubuh Reval.

"Ahh... mhhh.. heumm.." Desah Reval begitu tubuh nya di sentuh oleh keempatnya.

Ada rasa perih, sakit, panas, dan enak secara bersamaan.

Tubuh nya di sentuh selama beberapa menit bahkan Reval sampai menggeliat dan memohon agar mereka berhenti menyentuh nya karna lama kelamaan rasa sakit yang ia rasakan lebih mendominasi daripada rasa nikmat nya.

"Hiks, s-sakit.. aghh sakit.. hikss hentikan eumhh ahh.."

Setelah merasa puas dengan apa yang  mereka lakukan, mereka mulai bertatapan dan menentukan siapa yang akan memakai Reval terlebih dahulu.

"Mau siapa duluan?" Tanya Radit.

"Karna Gilang yang temuin dia, biar Gilang dulu aja yang pertama." Ujar Calvin.

Mereka semua setuju dan membiarkan Gilang yang memulainya sementara yang lain duduk di sofa red room sembari mengocok penis mereka dan memperhatikan kegiatan Reval dan Gilang.

Gilang melebarkan paksa kaki Reval hingga benar-benar terbuka dengan sangat lebar.
Gilang menundukkan kepalanya lalu mulai mencium selangkangan Reval sembari menjilatnya sesekali.
Reval hanya mampu menutup mata dan mendesah selagi si pihak atas bersikap seenaknya pada tubuhnya.

"Gua harap lubang lu masih sempit, karna kalo gak sempit lagi gua bakal jait lubang lu." Ujar Gilang sembari memposisikan penisnya di lubang Reval.

"Aku mohon pelan-pelan.." kata Reval dengan sangat pasrah.

Gilang berdecak, ia menampar wajah Reval.

Plakk!!

"Yang berani ngasih perintah gua atau lu sih?!." Bentak Gilang.

Reval × all 🔞 [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang