rame rame 02

20.9K 303 55
                                    

Tepat jam 02:10, Gilang dan Radit kembali ke red room. Mereka menatap Reval yang sudah tertidur pulas, mungkin efek kesakitan dan juga habis menangis?.

Plashh!!

Sebuah cambukan melayang ke tubuh Reval dan membuat Reval langsung berteriak serta terbangun dari tidur nya.

Arkhh!!

Reval sangat terkejut tapi belum sempat melirik ke sekitar, Radit langsung menarik rambutnya secara paksa dan Gilang juga melepaskan ikatan di lengan nya.
Reval diseret paksa oleh Radit keluar dari red room dengan cara menjambak rambut Reval. Karna tubuhnya masih sakit, Reval sering kali terjatuh saat di seret.
Reval dibawa ke kolam renang di belakang rumah Calvin, disana sudah ada Calvin dan Ghia yang menunggu.

"Yok lah main game." Kata Ghia.

Reval bingung dengan apa yang akan di lakukan mereka, ia menatap keempatnya satu persatu.

"Dildo dulu baru ngasih hadiah kan?." Tanya Gilang.

"Iya, kita paksa dia buat nyepong dildo nya." Ujar Calvin.

Mereka semua setuju dan lagi-lagi Reval diseret dengan kasar, ia dibawa kearah dildo yang tersimpan disebuah meja.

Saat sudah sampai di dekat tempat dildo, Radit langsung menjambak rambut Reval lebih keras dari sebelumnya dan memaksa Reval untuk berdiri.

"Arkhh.. sakit..."

Radit tak mempedulikan rintihan Reval, ia malah melumat paksa bibir Reval.

"Mphh.."

Radit membuat lidah mereka beradu dan tak lama lumatan pun dilepas menyisakan air liur yang entah milik siapa keluar dari sela-sela bibir mereka setelah Radit melumat bibir Reval.

"Kulum." Ujar Radit dengan nada yang dingin.

Tanpa ditunda-tunda lagi, Radit memaksa nya untuk berlutut dan setelah membuat Reval berlutut ia langsung memasukan dildo berukuran besar ke dalam mulut Reval hingga Reval sampai tersedak.

Kepalanya dipaksa untuk maju mundur mengulum dildo itu. Reval memberontak mencoba melepaskan kepalanya agar dildo yang di mulutnya keluar, tapi sayang sekali pemberontakan nya tak berhasil.
Kepalanya semakin di tekan dan terus di paksa untuk maju mundur mengulum dildo itu.

Setelah 20 menit berlalu akhirnya Reval berhenti mengulum dildo itu. Air matanya sudah mengalir deras, ia sangat tidak suka diperlakukan seperti ini tapi disisi lain ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Lu mau ketemu ibu lu?." Tanya Ghia

Reval yang awalnya sedang mencoba mengambil nafas langsung menoleh kearah Ghia begitu mendengar pertanyaan Ghia, ia pikir ia akan dibebaskan dan dibiarkan pergi pulang kerumahnya.

Reval menganggukkan kepala nya, "m-mau." Jawab Reval dengan gugup.

"Mau nih bocah nya, bawa sekarang apa gimana?." Tanya Gilang.

"Sekarang aja, gak usah buang-buang waktu." Jawab Radit.

"Hm, menurut gua mending lu berdua siapin dulu deh barangnya terus biar gua sama Gilang yang jaga ni lonte." Kata Calvin sembari menunjuk Radit dan Ghia.

Mereka setuju dengan ucapan Calvin dan mereka juga langsung pergi meninggalkan Reval, Gilang, dan Calvin bertiga.

Selagi Radit dan Ghia pergi, Reval dijadikan mainan terlebih dahulu oleh Calvin dan Gilang. Reval kembali dipaksa melakukan ini dan itu, seperti saat ini dimana Reval dipaksa bersetubuh dengan sebuah bambu.

Bambu itu adalah bambu yang biasa dipakai latihan oleh Gilang untuk membuat tandu, bambu nya agak besar dan pastinya sangat sakit sekali saat dimasukan, tapi setelah di potong sedikit oleh Gilang akhirnya bambu itu berhasil masuk ke dalam lubang Reval dan di maju mundurkan oleh Gilang sementara Reval hanya mendesah dan memohon dengan pasrah.

Reval × all 🔞 [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang