Ghival

26.8K 597 30
                                    

Sore hari nya sepulang sekolah, Reval memutuskan untuk tidak langsung pulang.
Mpls tersisa satu hari lagi, ia berdoa agar esok nya dihari terakhir Mpls ia tidak bertemu lagi dengan siapapun yang bersangkutan dengan Gilang.

"Semoga besok lebih baik dari hari ini." Ujar Reval sembari menyusuri jalan Suryakencana kota Bogor.

Reval sengaja pergi ke tempat yang jauh sekali dari rumah dan sekolahnya guna menenangkan diri.

Reval duduk di depan Mall BTM tepat dimana pedagang-pedagang kecil berjualan. Reval sempat membeli es teh dan mie ayam kesukaan disana, ia juga sesekali melihat keramaian dimana orang-orang berlalu-lalang bersama teman maupun keluarga.

"Lu Reval?." Tanya seseorang tiba-tiba.

Reval yang sedang meminum es teh nya langsung menoleh kearah orang itu, ia menemukan seseorang dengan wajah tampan dan berpakaian ala anak motor.

"Iya. Apa kita pernah saling kenal atau ketemu?." Bingung Reval.

Orang itu tertawa, ia duduk disebelah Reval dengan lengan nya yang perlahan mengelus-elus paha Reval yang masih tertutup celana.
Reval yang di perlakukan seperti itu sangat merasa terkejut, ia mencoba bergeser namun paha nya malah di remas membuatnya menunduk dan sesekali melirik kearah orang disebelahnya.

"Gua Ghia, temen nya Gilang."
Mendengar ucapan orang yang ternyata namanya adalah Ghia itu membuat es teh di lengan nya jatuh.

Ghia menyunggingkan senyum nya yang terlihat menyeramkan, tatapan lapar kembali Reval temui disana.

"Punten kang, akang sama Aa pacaran?." Tanya seorang penjual kue putu. (Permisi kak, kalian pacaran)

"Muhun mang." Jawab Ghia dengan nada sopan. (Iya pak)

"Oh Kitu, sing langgeng nya kang, meni amis kieu atuh kabogoh na."
Ghia hanya terkekeh sembari mengucapkan terimakasih kepada tukang kue putu itu. (Oh gitu, yang langgeng ya kak. Manis banget pacarnya)

Reval sendiri yang mendengar Ghia mengaku-ngaku sebagai pacarnya hanya menggelengkan kepala dan sangat ingin meminta tolong pada orang sekitar namun sial sekali sebelum sempat untuk berteriak dan meminta tolong, lengan nya sudah keburu ditarik oleh Ghia.

Ghia membawa nya untuk naik motor, Reval tentu menolak namun Ghia langsung berbisik dan mengancam Reval akan melecehkan Reval di tempat yang terbuka.
Takut? Tentu saja Reval takut itu sebabnya sekarang Reval sudah berada diatas jok motor Ghia.

Ghia membawanya kesebuah hotel didekat sana.
Ghia memesan sebuah kamar yang kedap suara lalu menyeret Reval dengan tergesa-gesa kedalam kamar yang sudah dipesan nya.

"Ghia sakit tolong pelan pelan."
Ghia tak mendengarkan ucapan Reval, dia malah terus berjalan cepat sembari menyeret Reval ke dalam kamar bernomor 252.

Mereka masuk ke dalam kamar itu lalu mengunci nya.
Seperti Dejavu, Reval di dorong hingga terjatuh ke lantai.

"Buka pakaian lu." Ujar Ghia.

"Gak mau." Kata Reval sembari bergerak mundur saat Ghia mendekat kearahnya.

"Buka atau gua rusak disini biar lu balik telanjang bulat."
Reval kembali menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin diperkosa terus menerus.

Luka-luka yang diciptakan oleh Gilang dan Radit belum sembuh, lubang nya masih terasa sangat sakit jika Ghia ikut memasuki nya Reval takut esok hari nya ia akan benar-benar pincang dan akan menjadi bahan omongan orang-orang disekolah.

Karna Reval tak kunjung membuka baju nya dengan kesal Ghia menampar Reval.
Reval sangat ingin menangis, dia ingin kabur tapi dia sadar tidak ada jalan untuk kabur.

Reval × all 🔞 [Tamat]Where stories live. Discover now