hanya budak

12K 326 49
                                    

Saat sore hari tiba, Reval sudah bersiap untuk menerima semuanya dan apapun yang akan terjadi pada dirinya.

Reval masih terduduk di lantai, ia bingung kenapa kaki nya harus repot-repot di rantai padahal mereka sendiri tahu jika Reval sekarang dalam keadaan cacat dan tidak bisa berjalan.

Reval terus menunggu, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang datang.
Reval cukup bersyukur karena hingga malam tiba, tidak ada yang datang sama sekali.

"Haus.." lirih Reval.

Jika dipikir-pikir, Reval sudah beberapa hari ini tidak minum air dengan normal dan tadi pun sekalinya minum, ia hanya meminum air kencing Gilang yang rasanya agak asam dan amis.

Karna hari berlalu semakin malam, Reval memutuskan untuk tidur. Ia naik ke atas kasur dan berbaring disana. Cukup nyaman rasanya, ia bersyukur bisa tidur dalam keadaan tangan yang bebas meskipun kaki nya terikat rantai, tetapi setidaknya ia dapat membalik badan nya menjadi kesamping agar bisa tidur dengan nyaman.

Keesokan pagi nya, Reval melihat pintu dibuka dan Calvin masuk seorang diri kesana.
Reval yang masih berbaring dengan mata yang sudah terbuka, langsung duduk.

"Gua hari ini sekolah sama yang lain, omong-omong nanti sore ada sodara gua dateng kesini. Lu jangan berisik! hari ini lu bebas istirahat tapi kalo gua lagi pengen, lu harus layanin gua" ujar Calvin.

Reval hanya menganggukkan kepala nya, lengan nya sibuk memegangi perutnya yang terus berbunyi.

Melihat Reval yang terus memegangi perut, Calvin pun keluar dari kamar itu lalu kembali lagi dengan membawa sepiring nasi yang kali ini dapat dimakan dengan normal.

"Nih makan, gua pergi dulu. Omong-omong rantai lu ini bisa dibawa keluar tapi gak bisa sampai gerbang, jadi nanti jangan lupa beresin rumah gua. Kalo udah beres, langsung masuk ke kamar dan jangan sampai sodara gua tau kalo ada lu disini sebagai budak gua." Ujar Calvin sembari menekan kata budak.

Reval lagi-lagi hanya mengangguk, dia agak terkejut ketika dirinya dipanggil budak padahal panggilan itu sudah ia dengan berkali-kali.

Setelah Calvin pergi, Reval mulai memakan makanan nya sembari sedikit mengoceh sendiri.

"Reval pengen keluar... Reval gak mau disini, sakit, gak enak. Omong-omong sodaranya Calvin itu perempuan atau laki-laki ya? Semoga dia gak ikut nyiksa Reval." Ujar Reval sembari memakan makanan nya.

"Reval cuma dianggap budak ya? Sebenarnya salah Reval apa? Kok Reval diperbudak?."

Reval melirik kesana-kemari sembari mengunyah makanan nya, dan menemukan sebuah kertas di meja.
Ia mengambil kertas itu dan membaca nya.

Reval agak terkejut membaca nya, seperti nya kertas itu disimpan oleh salah satu dari mereka saat ia masih tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reval agak terkejut membaca nya, seperti nya kertas itu disimpan oleh salah satu dari mereka saat ia masih tertidur.

"Aku benar-benar cuma budak tempat pembuangan sperma ya?" Batin Reval.

Reval lagi-lagi mengeluarkan air matanya, ia sungguh bingung atas kesalahan apa yang ia perbuat sehingga orang-orang itu dengan begitu mudah memperbudak dirinya.

Reval × all 🔞 [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang