Awal kebebasan

10.1K 385 76
                                    

Sore hari nya sekitar jam 17:20, terdengar suara motor Calvin yang menandakan bahwa Calvin sudah pulang.

Reval masih berdiam di kamar, ia menanti malam untuk mencapai bukti apakah Eldiva benar-benar menepati ucapan nya untuk membawa Reval pergi atau hanya sekedar ucap guna menenangkan Reval.

Kriett...

Reval melihat kearah pintu dan menemukan Calvin yang masuk kesana. Ia langsung memeluk kaki nya begitu melihat Calvin, ia takut jika ternyata Calvin tahu bahwa dirinya bertemu dengan Eldiva tadi.

"Selama ada sodara gua disini, lu tinggal sama Gilang dulu. Besok dia bakal jemput lu, omong-omong gua pengen kencing dari tadi. Lu mau kan jadi toilet gua?" Ujar Calvin sembari tersenyum miring.

Reval langsung menegakan tubuhnya dan menggelengkan kepala.

Calvin yang tak peduli itu langsung saja mengeluarkan penis nya dan menarik kepala Reval.
Reval bersikukuh untuk tetap menutup mulutnya, namun Calvin malah semakin menjambak rambut Reval dan membuat Reval akhirnya membuka mulut untuk berteriak sakit.

Belum sempat berteriak, Calvin sudah langsung memasukan penisnya kedalam mulut Reval.

"Selain budak, lu juga toilet buat gua. Ahh.. sial enak banget, mulut lu hangat." Ujar Calvin.

Reval mulai mengeluarkan air matanya, ia menangis merasakan bagaimana air kencing Calvin mulai keluar didalam mulutnya dan tertelan olehnya.

Tanpa mereka sadari, seseorang tengah mengintip mereka dari depan pintu dengan tatapan tak suka.
Orang itu tak lain adalah Eldiva, dia merasa kesal dengan kelakuan saudaranya.

Pintu itu terbuka sedikit, membuat Eldiva agak leluasa mengintip kedalam.

"Ini udah keterlaluan, gua harus bawa Reval pergi dari sini." Ujar Eldiva pelan agar tak terdengar oleh siapapun.

Eldiva pergi meninggalkan depan pintu, sementara di dalam ruangan sana ada Reval yang di telanjangi oleh Calvin dan lubangnya dimasukan oleh tiga vibrator secara paksa.

"Karna gua gak bisa masukin lu, jadi hari ini lu main sama mainan ini ya. Jangan desah keras-keras nanti ketauan sama sodara gua terus lu di perkosa haha."

Tak hanya vibrator, Calvin juga memasangkan nipple clip dan gagball yang membuat Reval semakin tersiksa.

Calvin yang memegang kendali atas vibrator itu, ia sengaja menyetel vibrator tersebut dengan tempo cepat agar Reval kewalahan.

Lengan Reval di rantai sama seperti kaki nya dan kunci rantai itu di taruh diatas meja.

~~~

Malam harinya, Eldiva sedang mengobrol bersama Calvin.
Eldiva mencoba bersikap biasa seolah tak terjadi apa-apa, padahal pikirannya terus tertuju pada Reval yang tadi disiksa oleh Calvin.

Hati nya merasa tak tenang, ia seolah merasa sakit dan tak terima ketika melihat Reval diperlakukan seperti hewan tadi.

"Kayaknya gua harus ajak Calvin tidur biar rencana ini lebih cepat selesai nya." Batin Eldiva.

"Vin, tidur lah yok udah malem." Ajak Eldiva.

"Masih jam 11 malem, tunggu elah masih sore gini. Nanti aja tidurnya jam 1 jam 2 lah, kita mabar dulu aja yok." Ujar Calvin yang sibuk memperhatikan layar handphone nya.

Eldiva sebenarnya sangat ingin menolak, dia ingin membawa Reval pergi dari sini lebih cepat.

"Gua ngantuk gila." Kata Eldiva yang kini berpura-pura menguap.

Reval × all 🔞 [Tamat]Where stories live. Discover now