2. Kontrak pernikahan

1.8K 209 52
                                    

꧁ ༺Chapter 2 ༻ ꧂

꧁ ༺Chapter 2 ༻ ꧂

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

꧁ ༺ ༻ ꧂

Kaisar Yoon Jisoo mengarahkan sulur berduri miliknya ke arah Pangeran Jeonghan. Sang pangeran lalu membangun tembok dari kayu besi untuk menahan serangan tersebut.

Kaisar berbalik dan melancarkan serangan lain dari dalam tanah dan  sebuah sulur berlendir langsung melilit kaki Jeonghan. Tidak ada ekspresi panik di wajah dingin itu, Jeonghan mengeluarkan sulur tumbuhan berduri tajam dan langsung memotong sulur berlendir yang melilit kakinya. Pemuda itu melompat tinggi ke atas tembok kayu besi yang dibangunnya. Dengan kecepatan luar biasa, sebuah sulur api melesat ke arahnya, Yoon Jeonghan mengeluarkan sulur yang dikelilingi oleh air yang jauh lebih besar dari sulur api tersebut. Sulur air tersebut melilit sulur api dan memadamkan api itu, hingga yang tersisa hanya sulur berwarna hijau yang basah dan tak berdaya.

Tidak berhenti disana, Kaisar menggerakkan tangannya dengan mata yang tidak lepas sedikit pun dari Jeonghan yang berdiri di tembok kayunya. Sebuah sulur lain bergerak dan menghantam Jeonghan begitu saja, tetapi pemuda itu tidak bergerak sama sekali, melainkan menangkap sulur tersebut dan menyerap kekuatannya hingga sulur tersebut kering.

Kaisar membulatkan matanya dan segera melepaskan sulur tersebut. Dia menatap adiknya yang tampak tenang. Mereka saling memandang sepersekian detik sebelum Jeonghan merentangkan kedua tangannya dan ribuan sulur tumbuhan keluar dari tanah menuju Kaisar. Kecepatannya luar biasa dan Kaisar Yoon tidak sempat menghindar sama sekali.

Jeonghan memandang dingin pada ribuan sulur dibawahnya yang masih bergegas menyerang tempat Kaisar berdiri tadi.

“Adik sangat hebat.”

Jeonghan menggulirkan bola matanya pada Kaisar yang telah berdiri di belakangnya. Tangannya berisi sulur tajam yang berada tepat di leher Jeonghan.

“Yang Mulia terlalu bermurah hati.”

Kaisar terkekeh kecil melihat ratusan sulur beracun yang ada tepat di depan perutnya. Leher Jeonghan juga telah dilindungi oleh lapisan kayu besi yang tidak dapat ditembus oleh sulur tajam miliknya.

“Yang Mulia!”

Mendengar suara seorang pelayan, Kaisar dan Pangeran Jeonghan segera menarik mundur semua sulur mereka dan memperbaiki lokasi latihan yang berantakan.

Pangeran Jeonghan berdiri di belakang Kaisar seperti biasanya. Sementara sang Kaisar menatap pelayan tersebut dengan tersenyum.

“Apa yang membuatmu begitu tergesa hingga lupa memberi salam?” Ujar Kaisar Jisoo dengan nada jenaka.

Mendengar hal itu, pelayan wanita tersebut gemetaran, “Hamba pantas mati Yang Mulia!” ujarnya sambil berlutut.

Melihat pemandangan itu, Jeonghan mundur dan bersembunyi di belakang Kaisar.

Stairway to Heaven [CheolHan]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon