6. Kaisar Tiran [1]

1.5K 212 56
                                    

꧁ ༺ Chapter 6 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 6 ༻ ꧂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

꧁ ༺༻ ꧂

Jeonghan terbangun lebih cepat dari Kaisar Choi pagi ini. Tempat tidur begitu luas dan mereka tidur saling berjauhan. Tidak ada pembicaraan, keduanya hanya menjalankan aktivitas mereka sesuai dengan yang biasa mereka lakukan sebelum menikah.

Setelah bangun, Jeonghan segera bersiap-siap. Dia mengenakan pakaian putihnya dengan aura dingin tak tersentuh. Jeonghan memang tetap memakai pakaian dari Kerajaannya dan Kaisar Choi tidak mengatakan apa-apa soal itu.

Setelahnya dia meminta pelayan masuk. Kaisar akan menghadiri pertemuan pagi dan Jeonghan bersama dengan pelayan membantu menyiapkan keperluan Kaisar.

Kaisar Choi bangun dan tanpa memandang Jeonghan yang sedang menyiapkan pakaiannya, dia bergerak untuk membersihkan diri. Ketika dia keluar dari pemandian, Permaisurinya telah berdiri dengan setelan pakaian kekaisaran di tangannya.

Manik Jeonghan berusaha untuk mengabaikan bekas luka yang sangat banyak di tubuh kekar itu. Dia menunduk sopan melilitkan jubah kekaisaran di pinggang Kaisar, lalu sentuhan terakhir adalah mahkota.

“Terima kasih, Permaisuri.” Ujar Kaisar Choi kepada Jeonghan yang menunduk sopan.

“Sudah menjadi kewajiban Hamba, Yang Mulia.”

“Sarapanlah terlebih dahulu, tidak perlu menunggu Kaisar ini.” Kaisar Choi berjalan meninggalkan Permaisuri yang menunduk sopan padanya.

Manik indah milik Jeonghan menatap punggung Kaisar dingin. Kemudian bersama dengan para pelayannya yang terdiri dari empat wanita, dia berjalan menuju ruang makan istana.

Ruangan makan sangat luas. Ada meja panjang yang dilengkapi oleh tiga belas kursi. Setiap sisi ada enam kursi dan satu kursi di ujung milik Kaisar. Di tengah ruangan ada empat buah lampu kristal yang menggantung indah dan memancarkan cahaya lembut berwarna putih. Di tengah meja ada berbagai alat makan yang terbuat dari logam berharga.

“Silahkan Yang Mulia Permaisuri.” Salah satu pelayan menarik kursi di sebelah kiri kursi Kaisar.

Jeonghan mendudukkan dirinya dan dengan tenang menunggu makanan disajikan. Para koki kerajaan sangat bersemangat untuk menyajikan masakan terbaik mereka untuk Permaisuri baru ini. Mereka melakukan sebisa mereka dan telah selesai memasak jauh sebelum Permaisuri bangun.

Berbagai hidangan disajikan di depan Jeonghan dan semua adalah makanan dari daging. Sangat jarang ada sayuran. Hanya dua hidangan, itu pun bercampur dengan daging juga. Ada buah anggur hijau besar. Hanya ada itu sebagai buah.

Jeonghan memandang semua makanan didepannya lalu mengerakkan garpunya. Rasanya sangat luar biasa. Para pelayan menunggu di belakang sedangkan para koki berada di dapur menunggu apakah makanan yang mereka masak sesuai dengan selera Permaisuri baru mereka.

Stairway to Heaven [CheolHan]Where stories live. Discover now