15. Mendekati Permaisuri

1.7K 233 58
                                    

꧁ ༺ Chapter 15 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 15 ༻ ꧂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

꧁ ༺༻ ꧂

Selama meditasi Permaisuri Yoon, Kaisar Choi tidak membiarkan siapapun mendekati hutan kecil milik sang pasangan. Hanya ada empat pelayan wanitanya dan Hoshi yang berada di sekitar pemuda itu.

Ketika selesai dengan urusan Kerajaan, Kaisar Choi akan datang dan menemani sang Permaisuri hingga malam di sana. Pengendali tidak memerlukan makanan ketika sedang bermeditasi seperti ini. Jadi Kaisar tidak perlu khawatir Permaisurinya akan kelaparan.

Kegiatan itu terus berlanjut bersamaan dengan usaha Kaisar Choi mencari Inti yang hilang. Kerajaan Tanah berangsur-angsur membaik berkat tumbuhan-tumbuhan yang diberikan oleh Jeonghan. Para rakyat mengembangkan rasa cinta kepada sang Permaisuri yang tidak bisa mereka lihat itu.

Para pejabat Kerajaan yang memiliki sikap netral pun segera berencana untuk mengadakan perjamuan bagi Permaisuri Yoon. Akan tetapi hal itu belum dapat terealisasikan karena Kaisar tidak mengijinkannya.

Ya, Kaisar merahasiakan keadaan Permaisuri yang tengah berada di titik terlemahnya. Dia tidak akan mengambil resiko. Karena Jeonghan sama seperti dirinya memiliki musuh yang banyak di luar sana.

Selama bermeditasi, Jeonghan memiliki pikiran yang kosong. Dia seperti berada di ruangan tanpa gravitasi hingga dia melayang dan bebas. Tanpa beban apapun. Dia mengunci dirinya dari keadaan di luar tubuh. Saat ini Sang Permaisuri sedang berusaha mengembalikan kekuatannya yang luar biasa.

Pada akhirnya, setelah melewati waktu kurang lebih satu minggu, Permaisuri Yoon membuka matanya. Mata secerah permata dan embun pagi itu menatap kosong akan pemandangan di hadapannya. Itu adalah tanah yang di tutupi rumput hijau. Sekarang, tubuh Jeonghan sudah mendapatkan kembali kekuatannya.

"Permaisuri!" Hoshi segera turun dari salah satu pohon dan menghampiri Jeonghan yang masih terduduk.

Tanpa sadar, segaris senyuman kecil terlukis di bibir Jeonghan. Hal itu membuat Hoshi terdiam di tempatnya berdiri sebentar, lalu kemudian berlari ke arah Jeonghan.

Pemuda itu tampak bersemangat, dia tersenyum lebar di hadapan Permaisuri. "Permaisuri sangat cantik!"

Jeonghan terlihat linglung dengan pujian tiba-tiba dari Hoshi. Dia hanya memiringkan kepalanya dan itu mengundang kekehan geli dari pemuda ceria tersebut.

"Permaisuri, terima kasih banyak," Ucap Hoshi sangat tulus kepada Jeonghan.

Jeonghan mengangguk kaku, "Sama-sama."

"Yang Mulia!" Rengek salah seorang pelayan Jeonghan yang lari tergopoh-gopoh.

Wanita itu tampak khawatir dan segera berlutut di hadapan Sang Permaisuri, "Apa yang dirasakan oleh Yang Mulia? Apakah Yang Mulia membutuhkan sesuatu?"

Stairway to Heaven [CheolHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang