16. Tanah yang masih sakit

1.8K 226 83
                                    

꧁ ༺ Chapter 16 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 16 ༻ ꧂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

꧁ ༺ ༻ ꧂

Sejak tumbuhnya tumbuhan hijau di Kerajaan Tanah, keadaan membaik sedikit demi sedikit. Kelaparan di tekan karena hadirnya tumbuhan penghasil makanan dan juga obat. Beberapa juga memanfaatkan pohon-pohon itu sebagai bahan membangun rumah atau semacamnya.

Setiap ada pohon yang di tebang, maka pohon baru akan tumbuh lagi dari tempat yang sama. Karena inilah kekuatan Pengendali Jeonghan sangat terkuras habis. Karena regenerasi instan yang benar-benar membutuhkan kekuatan tingkat tinggi.

Keadaan rakyat membaik, akan tetapi tidak dengan tanah Kerajaan itu sendiri. Dalam artian, pohon-pohon yang di tanam Jeonghan tidak tumbuh dari tanah itu, melainkan mendapatkan nutrisi dari tempat lain. Tidak ada yang berubah dengan Tanah gersang itu.

Pohon-pohon yang tumbuh di tengah-tengah kegersangan itu, tidak mengubah kondisi asli tanahnya. Jadi sebenarnya, Tanah ini belumlah sembuh.

Kaisar Choi menatap diam pada jutaan sulur tumbuhan di bawah tanah miliknya. Akar-akar tumbuhan di atas melesak masuk ke dalam batang sulur yang membentang dan meliuk-liuk di bawah tanah. Mereka tumbuh di atas tumbuhan, bukan di atas tanah.

"Aku tidak bisa memperbaiki tanah ini Yang Mulia," ujar Jeonghan pelan.

Saat ini, keduanya sedang berada di bawah tanah yang membentuk seperti goa berdinding tanah keras. Tepat berada di bawah istana. Jeonghan mengetahui tempat ini, karena dia telah meluncurkan sulur-sulur tumbuhan miliknya hampir ke setiap penjuru Kerajaan Tanah.

Dalam tanah gersang ini tumbuhannya tumbuh membelah tanah gersang yang tidak tertembus berkat bantuan dari ke empat pelayan miliknya.

"Permaisuri sudah melakukan yang terbaik," Balas Seungcheol sambil menatap sendu pada tanah miliknya.

Dia berbalik untuk melihat Jeonghan yang berdiri tepat di belakangnya. "Tanahku yang rusak ini kehilangan Intinya, Permaisuri. Tidak akan ada perubahan sebelum Inti kembali kepada tempatnya."

Sebuah gerakan menelan ludah kecil terlihat di leher Jeonghan. Dia tidak mengatakan apa-apa. Tetapi hatinya bercabang.

Kehilangan Inti? Pantas saja Kerajaan ini sangat sakit. Adalah hal yang luar biasa hebat bagi Kerajaan Tanah untuk tetap berdiri hingga saat ini.

Karena sebenarnya, jika sebuah Elemen kehilangan fungsinya, maka hal itu juga akan berdampak pada Pengendali. Dengan tidak adanya Inti, artinya Tanah ini telah mati dan Pengendali tidak bisa mendapatkan kekuatan dari Tanah yang sudah mati. Jika Pengendali tidak mendapatkan kekuatan, Roh Jiwa Elemennya akan melemah dan pada akhirnya hilang. Jika hal ini terjadi, maka Pengendali tersebut akan mati.

Melihat keadaan ini selama sepuluh tahun, seharusnya para Pengendali sudah banyak yang gugur. Akan tetapi rakyat Kerajaan Tanah bisa dikatakan masih memiliki sebagian besar populasinya membuktikan apa yang di pikul oleh pundak Seungcheol.

Stairway to Heaven [CheolHan]Where stories live. Discover now