7. Kaisar Tiran [2]

1.4K 222 37
                                    

꧁ ༺ Chapter 7 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 7 ༻ ꧂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

꧁ ༺༻ ꧂

Kaisar Choi menopang wajahnya dengan tangan kirinya. Mata elangnya mengawasi pejabat kerajaan yang berdiri di hadapannya.

“Mohon pertimbangkan keputusan Anda, Yang Mulia. Membubarkan harem akan memicu konflik yang besar bagi kerajaan ini. Menjadikan seorang pangeran yang berasal dari kerajaan kecil sebagai Permaisuri bukanlah sesuatu yang bijak.”

“… Apa kau mengatakan Kaisar ini bodoh?” Kaisar Choi mengangkat alisnya.

Para pejabat lain merasakan kekuatan luar biasa. Ini adalah ide yang buruk untuk mendukung Pejabat Song menyampaikan protes pada Kaisar.

“Mohon ampun Yang Mulia, Hamba tidak pernah berani mengatakan hal itu.” Pejabat Song menunduk dalam di hadapan Kaisar.

“Jika kau memiliki keberanian, maka kau akan mengatakannya?” Tanya Kaisar Choi dengan alis yang terangkat menakutkan.

Pejabat Song terdiam sejenak. Tanpa mengangkat kepalanya, dia kembali berbicara, “Bukanlah sesuatu yang baik bagi Anda untuk membuat keputusan terburu-buru Yang Mulia. Anda perlu mendiskusikan pengangkatan Permaisuri dengan Pejabat kerajaan yang lain.”

“Heh.” Sudut mulut Choi Seungcheol terangkat. “Apakah kau mengatakan bahwa Kaisar ini tidak baik?”

“Hamba tidak pernah mengatakannya.” Pejabat Song seolah tidak takut mati. Dia tetap memprovokasi Kaisar.

“Kau mempertanyakan keputusan Kaisar ini?” tanya Seungcheol sekali lagi.

“Anda tidak seharusnya membuat keputusan sendiri.”

Keheningan melanda ruangan besar yang dihiasi oleh permata dan logam mulia tersebut. Kaisar Choi duduk di singgasana miliknya sambil menatap rendah pemandangan di depannya.

Dia muak dengan semua ini. Orang-orang ini tahu bahwa dirinya benci dipertanyakan, tetapi masih melakukannya. Rasa amarahnya kian membuncah. Ingin rasanya dia melompat turun dan menghancurkan tubuh orang tua kurang ajar ini.

“Apa kau tahu apa kesalahanmu?” Seungcheol berdiri dan meraih salah satu pedang yang tersusun rapi di belakangnya.

Suara pedang yang ditarik keluar dari sarungnya membuat telinga berdenging. Hawa dingin merayapi tulang punggung para penghuni ruang tahta saat ini. Pejabat istana lainnya selain Pejabat Song menelan ludah gugup sambil menundukkan kepala dalam. Mereka tidak berani mengangkat kepala untuk melihat sosok Kaisar yang sepertinya sangat marah.

“Hamba tidak melakukan kesalahan apapun.” Tidak ada rasa takut dalam nada bicara Pejabat Song.

“Baik.”

Beberapa detik setelah mengatakannya, Choi Seungcheol, Kaisar Kerajaan Elemen Tanah melompat turun dan menghabisi nyawa Pejabat Song tepat dibawah singgasananya.

Stairway to Heaven [CheolHan]Where stories live. Discover now