19. Nyawa yang sia-sia

1.5K 215 43
                                    

꧁ ༺ Chapter 19 ༻ ꧂

꧁ ༺ Chapter 19 ༻ ꧂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

꧁ ༺ ༻ ꧂

"Jenderal terlihat marah."

Pria dengan fisik kuat dan kekar itu berbalik dan mendapati seorang wanita dengan banyak perban di tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan di sini, Seo?"

Wanita yang di panggil Seo itu tersenyum samar di balik cadarnya. "Aku ada dimanapun."

"Benar. Pengkhianat sepertimu memanglah hanya bisa berkeliaran," sinis Jenderal Ju sambil berjalan pergi meninggalkan wanita tersebut.

"Apa kau yakin tidak ingin bergabung denganku dan ayah?" Tanya wanita itu setengah berteriak.

Sebuah senyum mengejek terbentuk di sudur bibir Jenderal Ju, "Tidak."

Tangan sang wanita mengepal, "Kau tidak akan mendapatkan apa-apa dengan setia padanya!"

Kedua telinga Jenderal Ju seolah tuli. Dia berjalan gagah menuju tenda prajurit yang sejak tadi memperhatikan dirinya. Pundaknya nampak tegang dengan rahang yang kaku.

Setidaknya belum. Untuk saat ini.

꧁ ༺ ༻ ꧂

"Yang Mulia Permaisuri!"

Kedua mata Jeonghan terbuka saat mendengar suara yang begitu familiar itu. Hoshi dengan matanya yang hampir menghilang berlari menuju Jeonghan yang tengah bermeditasi di hutan kecilnya.

Di belakangnya ada orang lain lagi. Alis Jeonghan terangkat. Xu Minghao?

Pria itu tinggi. Jauh lebih tinggi dari Jeonghan dan juga Hoshi. Dia sangat anggun, dengan rambut panjang hingga menutupi leher bagian belakangnya. Pakaiannya saat ini adalah kain hitam dengan corak emas di atasnya. Kedua tangannya bersembunyi di balik tubuhnya.

Kedua mata Minghao berkilat. Mata jenis Phoenix yang langka. Minghao seperti Pengendali Api di mata Jeonghan. Dia pun memiliki aura intimidasi yang pekat.

"Permaisuri! Boleh aku memetik buah?" tanya Hoshi saat sudah sampai di samping Jeonghan. Dia bahkan tidak segan-segan menyentuh tangan ramping milik Jeonghan.

"Ambil sesukamu," kata Jeonghan memberi ijin.

Segera setelah mendapatkan ijin, Hoshi segera menghilang di balik rimbunnya pepohonan di hutan kecil itu. Meninggalkan Jeonghan dan Minghao yang saling menatap.

Stairway to Heaven [CheolHan]Where stories live. Discover now