2. Suka Gus Hilmi

18.2K 987 18
                                    

ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤKacamata Laila selesai setelah dua hari dipesan, Hilmi memegang tempat kacamata itu sambil menerawang membayangkan jika Laila memakai kacamata pilihannya, Hilmi memesan dua kacamata sekaligus, karena dia pikir Laila akan le...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Kacamata Laila selesai setelah dua hari dipesan, Hilmi memegang tempat kacamata itu sambil menerawang membayangkan jika Laila memakai kacamata pilihannya, Hilmi memesan dua kacamata sekaligus, karena dia pikir Laila akan lebih cocok dengan kacamata pilihannya dibanding dengan kacamata sebelumnya. Tapi takut Laila menolak kacamatanya, jadilah dia memesan dua.

"Bang, Bunda telepon tuh," ucap Hakim berdiri di belakangnya menunjuk telepon di meja belakang.

Hilmi menoleh langsung berdiri dan berjalan ke arah telepon, "assalamualaikum," ucapnya pelan.

"Waalaikumsalam, kamu beneran ga bakal pulang?" Tanya bundanya langsung,
"Iya Bun, aku mau di sini aja."
"Kenapa? Tumben, emang ga kangen sama Bunda?"
"Gapapa, pengen coba aja liburan di Malang."

Terdengar helaan napas di seberang saja, bunda sudah lebih dari empat bulan tidak melihat putranya, dan sekarang malah tidak akan pulang.

"Ya udah nanti Bunda aja yang kesana sekalian anterin Hakim." Ucapnya diiyakan Hilmi, mereka mengobrol sebentar lalu Hilmi menutup teleponnya dan kembali ke ruang keluarga.

"Simpan!" Seru Halmi saat melihat Hakim memegang kotak kacamata. Hilmi berjalan lebih cepat lalu merampas keduanya.

"Santai kali, Bang. Itu buat Mba Laila kan? Kok dua?" Tanya Hakim,
"Satu punya aku."
"Abang minus?"
"Engga"

Hilmi tidak berbohong kan? Kacamata itu masih milik Hilmi, dia baru berniat untuk memberikannya kepada Laila.

"Kenapa kamu panggil dia Mba?" Tanya Hilmi tidak suka,
"Dia kan lebih tua."

Hilmi mengambil kacamata itu dan masuk ke kamarnya, menghiruakan jawaban Hakim. Dia harus segera memberikan kacamatanya karena ini adalah minggu ujian, takut jika Laila kesulitan belajar tanpa kacamata.

Menjelang maghrib, Hilmi sudah bersiap mengenakan sarung dan baju koko, ada jadwal mengaji malam ini, selain itu, dia harus menemui Laila, tidak secara langsung tapi seperti biasa, Hilmi akan menunggu di kursi kecil di dekat pohon mangga. Biasanya Laila akan melewat sebelum maghrib atau setelah asar.

"Assalamualaikum, Gus." Sapa Laila seperti biasa saat melihat Hilmi.

Hilmi mengangkat wajahnya, dia mematung beberapa saat, berpikir berapa hari dia tidak melihat Laila? Jika tidak salah hanya tiga hari kan? Tapi lihatlah penampilan Laila di depannya, berbeda dengan Laila tiga hari lalu.

"Waalaikumsalam, sejak kapan kamu pake niqab?" Tanya Hilmi penasaran,
"Beberapa hari lalu, masih belajar."

Hilmi hanya mengangguk, langsung memberikan paper bag yang dia bawa,

"Itu ada dua, tadinya saya em.. tadinya.. ambil aja nih, maaf udah bikin kacamata kamu rusak." Ucap Hilmi bingung harus mengatakan apa, Laila mengerutkan keningnya,

HiLalWhere stories live. Discover now