01. Bersama kalian lagi dan lagi

49 7 0
                                    

Di sebuah sekolah SMA yang bernama TAMAN BAKAR. Sekolah ini telah berdiri sejak tahun 1993. Entah lah kenapa sekolah ini di namain taman bakar padahalkan ada namain lain, kenapa harus taman bakar? Oh mungkin saja Zaman dulu ini tempat taman terus kebakaran makanya di namain taman bakar.

"WOY KURCACI SINI" Mendengar suara dan nama panggilan itu membuat ia menengok ke sebelah kanan dan benar saja terdapat vera, yura, dan juga keyla. Melihat teman-temannya ada di sana dengan cepat jeje berlari menghampirinya.

"Loh kok cuman kalian doang, beby sama vio mana?" Tanya jeje yang sedari tadi tidak melihat keberadaan kedua temannya ini.

"Noh nemenin vio lagi berak" Jawab keyla sambil membenarkan ikat rambutnya.

"Ya Allah semoga kita ber-enam satu kelas, plssss" Vera memohon dengan sungguh-sungguh agar ia bisa satu kelas yang sama dengan temas-temannya.

"AAMINN YA ALLAH" Sorak mereka 

Pengumuman sudah terdengar, para murid baru kelas 10 di harap berkumpul di aula dan akan mengadakan berbagai acara. Semua murid sudah berkumpul di aula, kecuali vio dan beby yang masih belum terlihat batang hidungnya.

******

"WOY VIO BURUAN" Beby berteriak sambil menggedor-gedor pintu toilet dengan perasaan kesal, bukannya mendapat jawaban dari vio, justru beby di kejutkan dengan suara tai nyemplung ke dalam kloset.

Beby bergegas lari keluar untuk mencari udara baru sebab ia tidak tahan lagi menyium bau tai temannya itu.

"Alhamdulillah, leganya perut gue" Ucap vio yang mengelus perutnya yang terasa lebih nyaman dari sebelumnya

"Lo yang lega, gue yang sengsara, sialan" Mendengar itu vio hanya tersenyum dan merangkul temannya untuk segera pergi ke aula, "WOYY TANGAN LO ABIS BUAT CEBOK, SIAL" Beby yang jijik, ia menyingkirkan tangan vio dari pundaknya.

"Ya elah, gue udah cuci tangan beb" Vio menatap sinis beby

Pembagian kelas 10 sudah di umumkan. Sebagian dari murid ada yang merasa senang dan juga sedih, termasuk mereka ber-enam. Yura, keyla, beby, dan vio berada di kelas yang sama yaitu 10-1, sedangkan vera, dan jeje berada di kelas 10-2. Mereka segera memasuki kelasnya masing-masing. Jeje mengajak vera untuk duduk di belakang pojok dekat jendela.

Tidak lama dari itu seorang guru memasuki kelas 10-2, seperti sekolah pada umumnya bagi siswa baru akan mengadakan perkenalan satu sama lain, namun berbeda dengan jeje, ia beralasan ingin ke toilet, ia mengajak vera, tapi vera yang merupakan tipe anak rajin, ia menolak ajakkan tersebut meskipun sudah di bujuk, ia tetap bersikeras untuk berada di dalam kelas.

Ketika jeje meminta izin kepada sang guru bahwa dirinya ingin pergi ke toilet, namun sang guru menolaknya dan menyuruh jeje untuk kembali ke tempat duduknya.

Sesi perkenalan satu sama lain yang sudah berlangsung selama 30 menit akhirnya berakhir.

"Oh iya anak-anak nanti kalian jangan lupa ke perpustakaan ya untuk mengambil buku-buku pelajaran kalian" Perintah pak guru

"Baik pak" Sorak seisi kelas.

Mereka semua segera pergi menuju ke perputakaan yang dimana mereka juga melewati kelas 10-1 yang sedang belajar.

Jeje dan vera yang melihat teman-temannya kesulitan dalam mengerjakan tiga soal matematika, justru mereka berdua meledekinya dari luar jendela. Karena terlalu asyik meledekinya, tanpa sadar sudah ada seseorang di belakang mereka, lalu orang tersebut menjewer telinga mereka.

"WOY KAMPRET SAKIT, LEPASIN!" Jeje berteriak kencang sampai akhirnya ia terdiam setelah mengetahui bahwa yang menjewer telinganya adalah kepala sekolah.

Tidak ingin mendapatkan masalah besar mereka berdua segera meminta maaf dan bergegas pergi menuju perpustakaan. 

******

Sehabis dari perpustakaan jeje dan vera segera kembali ke kelas, mereka melewati lorong yang sepi, sepanjang perjalanan mereka sama sekali belum berhenti memperebutkan idola mereka, sampai dimana keributan mereka terhenti di saat mereka melihat di depannya ada seorang gadis yang terbaring di lantai, mereka segera menghampiri gadis tersebut dan mengecek kondisinya.

"Woy je kayaknya dia pingsan" 

"Eh dia beneran pingsan?" Tanya jeje yang masih ragu, ia menepuk pelan bahu gadis itu supaya terbangun

"Coba aja lo jambak rambutnya bangun nggak?" Saran vera yang sedang membantu membereskan buku-buku gadis itu yang berserakan.

"Yehh dongo, buruan bantuin gue bawa ini anak ke uks" Dengan hati-hati mereka berdua membawa  tubuh gadis itu ke uks.

Sesampainya di uks mereka menunggu gadis itu yang sedang di periksa oleh guru.

"Gimana bu, dia sakit apaan?" Tanya vera 

"Tenang saja, dia hanya kecapean" Ucapnya, "Oh iya, ibu minta tolong salah satu dari kalian siapa yang bersedia menjaga dia di sini?" Tanya guru

"Biar jeje aja bu yang jagain dia" Sang guru yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk pelan pertanda setuju. Berbeda dengan jeje, ia sama sekali tidak setuju, "Dasar nyusahin?" 

Sudah 30 menit ia menunggu gadis itu yang tak kunjung bangun, ingin sekali ia menyirami tubuh gadis itu dengan air panas supaya terbangun, namun ia urungkan karena ia tidak sesadis itu.

"Alhamdulillah, bangun juga lo" Ucap jeje 

"Loh kok gue bisa di sini?" Tanya gadis itu yang terlihat heran kenapa ia bisa berada di ruang uks. "Tadi gue lagi jalan, terus ketemu lo lagi pingsan di lorong, yaudah gue sama teman gue bawa lo ke sini" Jawab jeje

"Makasih ya je" Ucap gadis itu yang membuat jeje heran kenapa gadis tersebut bisa mengenali namanya, sedangkan ia tidak mengenali gadis itu.

"Lah kok lo tau nama gue? Jangan-jangan lo penguntit ya?" Dengan sigap jeje menutupi tubuhnya menggunakan tirai uks tersebut.

"Ya nggaklah anjirr, kita kan satu kelas" Gadis itu tertawa lepas melihat tingkah kocak jeje.

"Ohh, terus nama lo siapa?" Tanya jeje 

"Nama gue, gebrina anatasya lauren, panggil aja gebri" Gadis itu tersenyum lebar yang membuat wajahnya terlihat lebih cantik di tambah mata sipitnya.

"Akh elah susah amat gebri, gebi aja ya?" Mendengar itu si pemilik nama hanya mengangguk pertanda setuju.

Lagi asyik-asyiknya mengobrol tiba-tiba muncul sebuah pesan dari ponsel milik jeje.

- Kutu belang
: @Je woy kurcaci mau makan nggak lo? kalau mau buruan ke kantin gue sama yang lain udah di kantin nih.

Otiwiiii

Eh jamet gue nitip kuetiaw pedes bangetttt yaaa😻

[TBC]

Di dunia nggak ada yang gratis, ayok vote biar aku semangat untuk melanjutkan cerita ini. Terimakasih 🤬🤩❤

not happen againWhere stories live. Discover now