09. gak gentlemen

13 5 0
                                    

Tring.

Bel sekolah pun berbunyi. Yang menandakan waktunya untuk pulang sekolah.

"EH JEJE! PIKET LO" triak beby

"Aduhh beb, perut gue udah mules, gue balik dulu ya, bye" pamit jeje

Baru ingin keluar kelas tiba-tiba sudah ada adit yang menatapnya dengan mata tajam

"Gak usah alesan. Buruan piket!!" Perintah adit

Mendengar itu jeje hanya pasrah dan segera mengepel lantai kelas.

Bruk.

"ADUH JUBAEDAH! BISA GAK SI SEHARI GAK BUAT GUE MARAH!??" Bentak jaki yang terjatuh akibat jeje habis mengepel yang membuat lantai agak sedikit basah.

Seisi kelas yang mendengar teriakan jaki kini mereka mengalihkan pandangannya ke arah mereka berdua yang sedang bertengkar.

"WOY DAKI BULUK! YANG HARUSNYA MARAH TUH GUE!" Tegas jeje

"Gue gak tau ya salah gue apa sama lo. Yang gue tau ini hari ke sialan lo dan lo malah luapin amarah lo ke gue!" Seru jeje

Melihat jeje yang akan kabur reja berusaha menahannya agar tidak kabur. Namun jeje segera melepas genggamannya.

"Lo suruh dia aja piket" ucap jeje sambil menunjuk ke arah jaki

Ia segera berlari ke parkiran dan melihat ada mira yang sedang duduk di atas motornya.

"Minggir" ucap jeje dengan muka datar

"Halo jeje. Apa kabar?" Sapa mira

"Gak usah basa basi. Minggir" perintah jeje sekali lagi.

"Loh je gue kan ke si-"

belum selesai ngomong jeje dengan sengaja ia mendorong mira dengan kasar yang membuat ia terjatuh.

"Bacot. Kalo gue bilang minggir. Ya minggir!" Tegas jeje

"Lo emang brandal ya je" ucap gadis itu dengan tersenyum tipis.

"Pls deh. Jangan caper sama gue"

"Dan jauh-jauh dari gue, soal nya gue alergi cewe pick me" lanjut jeje yang segera menancap gas motornya.

******

Malem pun tiba vio dan beby yang sedang asik nonton film horor tiba-tiba di kagetin oleh keyla. Vio yang tukang kagetan sontak ia memukul kepala keyla dengan botol plastik.

"AW, VI INI GUE" jerit keyla. Vio yang menyadari itu, ia segera berhenti memukulinya

"Taik lo key. Gue kira kuntilanak" ketus vio

"Oh iya. Vi ini renji minta nomor lo, kasih gak?" Tanya keyla

"Mau ngapain emang?"tanya balik vio dengan menaikan satu alisnya sedikit.

"Yeh, mana gue tau. Palingan mau deketin lo" ucap keyla

"Ogah jangan di kasih. Biar dia minta sendiri, najis jadi cowo gak gentlemen" ketus vio

Mendengar itu keyla hanya tersenyum tipis.

"Woy bagus gak bajunya?" Tanya gebri sambil memperlihatkan bajunya.

Melihat itu mereka semua serentak memberikan jempol.

"Loh jeje belum dateng?" Tanya vera yang dari tadi tak melihat ke hadiran jeje.

"Gak tau, bentar gue telpon aja dah" ucap yura yang segera menelpon jeje namun tak ada jawaban.

"Gak di jawab cok" ujar yura

"Yaudah palingan jeje udah tidur, dia kan kebo" saut vera

Dan mereka segera menemani gebri untuk ngedate bersama gio. Sebenarnya teman-temannya tidak mau ikut, karena takut ganggu acara mereka berdua. Namun ini gebri sendiri lah yang mengaja mereka.

******

Bruk.

Terdengar suara motor yang menabrak sesuatu.

Tidak ada siapa-siapa di jalanan itu. Cuman hanya ada gadis itu dan motornya.

Tiba-tiba muncul seseorang cowo bermotor ninja.

Dengan cepat ia membawa si gadis menuju ke rumah sakit.

******

Setelah mereka sudah siap, mereka segera keluar rumah. Kini di depan gerbang sudah ada gio dan ke-lima temannya. Sebenarnya gio tidak mau mengajak mereka, namun karena gebri mengajak temannya juga jadi ia terpaksa mengajak temannya.

"Selamat malam cantiknya aku" sapa gio dengan suara yang lembut.

"Malam juga gantengnya aku" jawab gebri dengan senyum manis

"Bro, pegangin gue" ucap renji

"Kenapa lo?" Tanya reja

"Pengen muntah gue, liat beginian" sindir renji

"Alah bacot. Makanya kalo suka sama vio tuh deketin" ketus gio

Mendengar itu vio hanya memasang muka datar. Renji yang melihat raut wajah vio, ia rasanya ingin kabur saja dari situasi ini.

"Ya udah yok jalan" ajak gio

"Yura, gue nebeng ya" ucap vera yang langsung di beri anggukan kepala oleh yura.

"Key, buruan naik" ajak rey sambil menepuk jok motornya

"Emangnya gapapa?" Tanya keyla dengan raut muka ragu

"Ya elah gapapa, buruan" ucap rey

Mendengar itu keyla segera menaiki motor rey.

"Woy adit. Nebeng ya gue" ucap beby yang segera di berikan senyum manis adit yang terpapar di wajahnya yang tampan.

"Yur, cengtri lah" ajak vio

"Boleh. Tapi lo di ban ya" ledek yura

"Sama gue sini" ajak renji sambil memberikan helm miliknya.

Sebenarnya ia tak mau naik motor bersama renji. Tapi karena ia sendiri juga tidak membawa motor dan cuman renji yang nawarin tumpangan mau gak mau ia menerimanya.

Mereka semua akhirnya saling berboncengan kecuali reja dan jaka. Sebenarnya jaka berharap vera mau numpang sama reja, biar ia bisa boncengan sama yura, namun perkiraan jaka salah.

"pegangan vi gue mau ngebut" ucap renji

"HA? LO MAU RIBUT SAMA SIAPA??" Triak vio

Renji lupa bawa vio tidak bisa mendengar suara dengan jelas akibat ia memakai helm.

"GUE BILANG, PEGANGAN GUE MAU NGEBUT" Triak renji

"APA SI GUE GAK GILA YA BANGSAT" Triak vio

Kali ini ia tidak akan teriak-teriakan lagi ia segera menarik tangan vio untuk memeluknya.

Vio yang menyadari itu ia berusaha menarik tangannya, namun di tahan oleh renji. Gak butuh waktu lama renji segera menancap gas dan melewati motor gio.

******

Di dunia gak ada yang gratis, ayok vote biar aku semangat untuk lanjutin cerita. Terimakasih 🤬🤩❤

not happen againWhere stories live. Discover now