04. gengsi

25 6 0
                                    

Vio dan keyla yang sudah cape bermain kini mereka ber-dua memilih duduk bersama yura dan beby.

Tanpa mereka ber-4 sadari ternyata dari belakang sudah ada grombolan anak cowo yang sedang berjalan di belakangnya.

Salah satu anak cowo menyapa mereka.

"Hay key" sapaan dari cowo dengan suara yang lembut dan badan yang tinggi. Tebak siapa?? Yap betul cowo itu adalah rey.

Rey sebenarnya sudah menyukai keyla sejak awal ketemu di rooftop waktu gio yang tidak sengaja menarik rambut gebri.

Apa yang membuat rey tertarik kepada keyla? Ya jelas senyumnya yang manis, dan matanya yang sipit ketika tertawa. Walaupun keyla tipe orang yang cuek dan tidak gampang untuk menaruh perasaan kepada anak cowo. justru itu membuat rey lebih semangat untuk mendapatkan hatinya.

"Hai" sapaan balik keyla dengan senyum yang terpapar di wajah cantiknya.

Ketika mereka semua sedang asik mengobrol. Tiba-tiba beby dan yura mendengar teriakan vera dari arah sebelah kanan.

"WOY BEBY, YURA" triak vera dengan tangan kanan, dan tangan kiri yang sedang menggandeng jeje dan gebri.

"NIH LO URUS BOCIL LAKNAT LO" sinis vera. Dan segera melepas kedua tangan mereka dengan kasar.

"SAKIT TAIK/SAKIT SETAN" ucap bersamaan jeje dan gebri

"Kenapa si?" Tanya vio

"Nih bocah laknat kayak orang ke surupan. Perkara gebri gak dapet boneka monyet terus jeje gak dapet boneka anjing tuh mesin capit di tendang-tendang cok" jelas vera dengan raut muka marah.

Teman-temannya yang mendengar itu hanya bisa tertawa kecil. Bukan cuman anak cewenya yang tertawa tapi anak cowo yang melihat kelucuan mereka ber-tiga juga ikut tertawa gemas.

"Yaudah yok nonton bioskop aja" ajak keyla yang di beri anggukan dari teman-temannya.

"Bareng ajak yok gue sama kutu beras gue, juga pada mau nonton" tawar rey

"YANG LO MAKSUD KUTU BERAS SIAPA??" Sinis reja

"Tonjokin aja gak si orang kek gini" ucap jaka

"HEHEHE. Canda anjg, kalian semua kan para kekasih ku" ledek rey yang membuat mereka menatap jijik.

"Yaudah ayo aja si gue, yang lain gimana mau gak?" Tanya keyla kepada ke-enam temannya.

"Hm ayok. Tapi lo semua yang bayarin kita. OKE?!" Seru jeje

"Matre banget lo" ketus jaki

"Bro di dunia gak ada yang gratis" ucap gebri

"Ada kok" saut gio

"Apa coba?" Tanya gebri dengan penasaran

"Dapetin hati lo" ucap gio sambil menatap mata gebri dalam dan langsung berjalan duluan menuju bioskop.

"Ha gue gak salah dengarkan??jadi gio suka gue? Apa si dasar cowo brengsek!" Batin gebri

******

Kini mereka yang berjumlah 15 orang sudah memasuki tempat bioskop.

Gio dan jaka segera memesankan tempat duduknya.

"Nanti kalian pilih tempat duduk sendiri ya jangan manja. Serah mau duduk dimana, di atas boleh, di lantai pun juga boleh" jelas jaka

Setelah menunggu 5 menit. Film bioskop pun segera akan tayang mereka dengan rapih berbaris untuk memasuki tempat bioskopnya.

Mereka yang sudah nyaman sama tempat duduknya. Namun berbeda dengan ke-tiga bocil laknat. Siapa lagi kalau bukan jeje, vera dan gebri.

Beby yang geram melihat temannya bersikap ke kanak-kanakan kini ia memisahkan mereka bertiga.

Sekitar 1 jam lebih 30 menit film pun selesai. Ketika yang lain ingin keluar, namun jeje tak kunjung bangun.

"Je lo gapapa kan?" Tanya beby sambil mencoel-coel tubuh jeje.

"Dia kenapa by?" Tanya adit. Beby yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala pertanda ia juga tidak tau.

"Ya allah jangan sampe jeje ke surupan, belum ke surupan aja udah brisik apa lagi kalo ke surupan" ujar vio

"Udah buang aja nih anak" ucap renji

"Buang, buang. Otak lo sini gue buang" ketus vio

"Panggil ustad aja woy" saran jaka.

Baru saja ingin menelpon tiba-tiba bocah laknat ini malah mengerjain mereka semua.

"BAAAAA" triak jeje. Mendengar itu jelas kaget bukan main. Mereka semua berasa seperti di kagetin kuntilanak.

"ANAK SETAN" triak vera sambil menampar pelan pipi jeje.

"CEWEK GILA" triak jaki dan teman-temannya serentak.

Jaka dan reja yang tipe orang penakut sama setan ia malah bersikap berlebihan.

"AAAAAA TOLONG. BUNDA ADA SETAN" triak jaka yang segera mengumpet di balik badannya renji.

"SADAR GAK LO, DASAR SETAN PENGANGGURAN!!" triak reja sambil membekap kepala jeje dengan jaketnya yang berwarna hitam.

"WOY APA SI, SAKIT GILA!!. YURA TOLONGIN GUE" triak jeje sambil berusaha melepas bekapan reja.

Yura yang menyadari ternyata jeje tidak ke surupan kini ia menyuruh reja untuk berhenti.

"Cowo gila" lirih jeje dengan posisi rambut yang sudah teracak-acak.

******

Ketika mereka ingin pulang. Jaka dengan sengaja mengikat jaketnya di aera pinggang yura.

"EH!! Mau ngapain lo??" Tegas yura yang berusaha untuk melepaskan jaket jaka itu.

"Udah diem aja lo" ucap jaka

lalu ia menggandeng tangan yura dan memisah dari grombolan.

Yura yang ke heranan melihat jaka membeli sebungkus pembalut. "Ini sus banget. Apa jangan jangan jaka cewe???" Batinnya.

Setelah sampai di depan kamar mandi jaka memberikan pembalut itu kepada yura.

"Buat apa?" Tanya yura yang ke heranan

"Lo nembus" singkat jaka

Mendengar itu yura segera berlari menuju kamar mandi dan melihatnya. Dan benar! Rok yura yang berwarna putih ada noda berwarna merah. Apa lagi kalau bukan dia lagi dapet?

Yura keluar dengan perasaan malu. Ia menundukan kepalanya.

"Jak-" belum selesai ngomong jaka sudah berjalan duluan.

"Sans aja yur. Gak usah ngerasa malu" ucap jaka yang berada di depannya.

"Makasih jak. Besok ini jaket bakal gue cuci dan gue balikin kok" ujar yura yang sudah berada di samping jaka.

Jaka yang melihat itu ia hanya mengeluarkan senyum manis di wajahnya yang tampan.

******

Di dunia gak ada yang gratis, ayok vote biar aku semangat untuk lanjutin cerita. Terimakasih 🤬🤩❤

not happen againWhere stories live. Discover now