[[S2]] CHAPTER 6

593 46 1
                                    


"Operasi... Selesai."

Setelah melalui operasi panjang selama lebih dari 4 jam, operasi itu akhirnya berakhir dengan sukses.

Yoo Joonghyuk yang kelelahan tampak berwajah sayu. Melihat ke arah Kim Dokja yang tampak mulai tenang dan pada sisa fabel yang telah berhenti mengalir dari punggungnya yang terluka.

Fabel Rekan Sehidup Semati... Fabel ini telah menyelamatkan Kim Dokja.

Fabel ini juga telah menyelamatkan dirinya.

Tangannya secara lembut mengusap helaian rambut Kim Dokja yang lepek. Membawa kepala pria itu semakin dekat untuk dikecup dengan penuh kelegaan.

Syukurlah... pria ini bisa di selamatkan...

"Ku pikir kau akan pergi lagi..."

Yoo Jonghyuk menutup matanya dan tanpa sadar tertidur dengan masih memeluk Kim Dokja di depan tubuhnya.

>>>>>>>>>><<<<<<<<<

Yoo Jonghyuk berdiri di samping ranjang berspray putih dengan suram. Sembari menatap sosok Kim Dokja yang terbaring dengan infus dan bermacam alat dari mesin kateter cerita di hadapannya. Sosok pucat itu tertidur lelap setelah menjalani operasi selama lebih dari 4 jam. Namun keadaannya tampak sedikit lebih baik setelah menjalani operasi intensif dan pendonoran fabel yang begitu rumit. Bahkan kalaupun guratan kesakitan masih tampak jelas pada wajah kecilnya yang begitu dirindukan, setidaknya Kim Dokja sudah tak lagi harus mengalami penderitaan lebih akibat parasit yang sebelumnya bersemayam di tubuhnya.

Darah masih tercecer di mana-mana, begitu pula dengan fabel-fabel yang sebelumnya meleleh dan terlepas dari sosok yang terbaring di ranjang itu. Walau begitu Aileen dan Lee Seolhwa telah dengan bersusah payah membersihkan sosok Kim Dokja yang sebelumnya begitu tak karuan dan bahkan mengganti pakaiannya dengan pakaian pasien.

Dan Yoo Jonghyuk harus menahan diri karena tak diperbolehkan membantu. Aileen mengatakan ia tak boleh menyentuh Kim Dokja dengan keadaan yang seperti sekarang.

Yah, ia masih penuh darah, debu, dan kotoran. Mereka berdua takut kalau Kim Dokja akan terkena infeksi jika ia turut membantu dengan menyentuh pria itu lagi.

Aileen masih sibuk mengutak-atik mesin kateter dan mencatat hasilnya ke dalam kertas, sedangkan Lee Seolhwa yang telah selesai membereskan peralatan operasi hanya bisa menatap sosok Yoo Jonghyuk yang berdiri tanpa kata.

Ini bahkan sudah lewat 15 menit tapi pria itu bahkan sama sekali tak bergeming. Entah apa yang dipikirkannya, tapi sepertinya Yoo Jonghyuk masih enggan untuk meninggalkan ruangan ini dan melepaskan pandangan dari Kim Dokja yang tidur terlelap. Lee Seolhwa ragu, namun ketika hendak membuka suara, secara kebetulan ia mendengar Yoo Jonghyuk membuka suaranya,

"... Maaf... "

Lee Seolhwa kaku, terkejut. Tak menyangka akan mendengar satu kata sakral dari sosok berdarah dingin itu. Bahkan tanpa ekspresi kesedihan di wajah tampannya yang ternoda oleh luka dan kotoran. Namun kata lirih yang hanya bagai bisikan itu terasa begitu berat, lara, dipenuhi penyesalan mendalam yang sarat akan ketulusan.

Dan ia memahami benar arti dari kata yang keluar dari bibir pecah-pecah itu.

Tangan yang penuh luka itu terulur, menuju wajah Kim Dokja yang tenang. Namun Yoo Jonghyuk menahan dirinya untuk tak menyentuh kulit pucat Kim Dokja yang telah bersih dan tampak begitu indah itu. Ia hanya menyentuh ujung-ujung dari rambutnya. Surai Kim Dokja yang telah kembali menghitam sepenuhnya tanpa semburat putih sebelumnya. Memberikan belaian lemah dan memainkan rambut pria itu di antara jemarinya yang kapalan.

KISS ME, LIARWhere stories live. Discover now