[[S2]] CHAPTER 7

547 39 0
                                    

Chapter 7

"Aku yang akan sampai dulu!"

"Aku! Seharusnya aku! Kau curang karena mencuri start!"

"Anak-anak, jangan lari-lari--duh..."

Jung Heewon menghela napas pasrah. Menyerah memberi peringatan kepada anak-anak yang terlalu bersemangat. Saling berlomba untuk menentukan siapa yang paling cepat sampai di ujung dari lorong panjang. Tak lupa melempar cibiran dan sindiran yang berujung pada pertengkaran khas saudara seangkat. Membuat kebisingan yang terdengar menggema hingga kemana-mana.

"Kau juga ingin ikut dengan mereka, Hyunsung-ssi?"

Lee Hyunsung mengendik ketika Jung Heewon secara tiba-tiba beralih padanya. Membuat Inkarnasi seorang Master of Steel memerah dan menundukkan kepalanya dengan malu. Sedangkan Lee Jihye di sampingnya menahan semburan tawa,

Yah, Jung Heewon sebenarnya sudah menduganya. Kabar yang mereka dengar sebelumnya benar-benar membuat anak-anak merengek dan meminta untuk segera dipulangkan. Padahal mereka tengah menjalankan Skenario Tambahan.

Tapi karena semangat itulah, skenario berjalan dengan jauh lebih cepat dari dugaan.

Jung Heewon hanya memegangi kepalanya yang sakit melihat tingkah energik anak-anak,

"Astaga mereka ini--"

"Biarkan saja. "

Jung Heewon menoleh kesamping tepat dimana sosok lain berada.

"Tempat ini sepi jadi takkan ada yang terganggu karena suara mereka. "

"Tetap saja mereka nggak seharusnya berlarian begitu, Ahjumma."

"Mereka hanya terlalu senang. Itu masih wajar. " Tuturnya, melirik. Lee Sookyung tampak menemukan seberkas kejanggalan dan bertanya, "Sepertinya ada sesuatu yg mengganggumu. Kau tampak gelisah. "

Jung Heewon tampak sedikit terkejut dengan teguran itu dan membuang muka. Ada kebimbangan yang tergurat di wajah cantiknya yang memantulkan sebuah luka. Namun coba ia tutupi sebisa mungkin dengan mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

Hanya saja Jung Heewon lupa bahwa yang ada di sampingnya ini adalah seorang Lee Sookyung.

"Kau marah padanya? "

Ada sebuah letupan menyakitkan di dalam dadanya.

"Aku takkan menyalahkanmu jika kau memukulnya ketika kalian bertemu. "

"Bukan begitu... " Suara Jung Heewon lirih. Meremat lengan kemejanya dengan jemari yang berkeringat dingin, "Aku hanya bingung, Ahjumma... "

Lee Sookyung mendengarkan, tak lepas lekat melihat setiap ekspresi rumit yang terekam pada wajah Jung  Heewon. Melihat dengan jelas bagaimana sepasang kelereng hitam yang selalu menampilkan kesan kuat itu kini bergetar dengan pilu. Melihat bagaimana bibir yang tergaris indah itu melengkung dengan kesan sendu.

Dan melihat bagaimana sosok itu di penuh bermacam emosi yang begitu mengganggu.

Kesedihan dan sukacita. Menyesal dan... Bersalah.

Juga kerinduan yang tak dapat di ukir oleh kata-kata atau pun frasa sebuah novel membosankan...

Bahkan Lee Jihye yang biasanya berisik juga hanya diam sembari mendengarkan percakapan dua wanita yang jauh lebih tua darinya itu.

"Bagaimana aku harus melihatnya? Apa yang sebaiknya aku katakan ketika melihatnya? Atau bagaimana seharusnya aku bersikap-- Ahjumma... Tolong beritahu aku..." Jung Heewon menunduk murung, menggigit bibir bawah sejenak dengan ragu,

KISS ME, LIARWhere stories live. Discover now