02

715 60 8
                                    




Bel pulan sekolah mengudara di seantero sekolah, membuat siapa pun yang mendengarnya menjadi langsung bersemangat.

"Girls, kita nongkrong dulu ga sih? Mumpung lagi free kita ga ada jadwal kegiatan." Usul gadis cadel kepada dua temannya yang sibuk membereskan buku mereka.

"Boleh juga tuh, kalo langsung pulang nanti gabut yang ada."

"Kath gimana? Lu mau ikut kan?" Gadis yang akrab dipanggil Kathrina menoleh dan mengangguk setuju.

"Mau nongkrong di mana emangnya?" menggendong tasnya di pundak, gadis jangkung itu pun berdiri dari kursi dan melangkah keluar kelas.

"Cafe biasa ga sih? Sekalian cuci mata, siapa tau ada kakak kakak kuliahan di sana." Kathrina menoyor pelan kepala sang teman.

"Yeuuu... malah mau berburu gebetan lu Sha. Tapi ayo lah, siapa tau ada yang nyantol." Marsha, gadis yang mendapat toyoran mendadak dari Kathrina pun mendengus sebal. Dia memukul tangan gadis jangkung itu.

"Sama aja lu tabiatnya, tapi kok malah noyor kepala gue sih?!"

"Pengen aja Sha." Kathrina terkekeh pelan. Sementara si gadis cadel alias Ashel hanya menggeleng pelan melihat kelakuan dua temannya itu.

"Kalian itu ya ribut mulu, ga cape apa?" tanya Ashel saat mereka sudah berada di parkiran sekolah.

"Gue sih engga, tapi kayaknya Marsha udah mau nyerah deh." Dia melirik Marsha yang lebih dulu masuk ke dalam mobil Ashel.

"Lu tuh emang beneran bokem ya tin..." sahut Marsha dari dalam mobil.

Tak menggubris ucapan Marsha, kedua gadis itu pun masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi masing-masing dengan Ashel yang memegang kemudi.

Kathrina yang duduk di depan menoleh ke belakang, Melirik Marsha yang mengerucutkan bibirnya.

"Manyun aja terus neng, siapa tau nanti ada yang nyamber." Goda Kathrina yang semakin membuat Marsha manyun.

Melihat ekspresi Marsha seperti itu, sontak mengundang tawa Kathrina. Sehingga sisa perjalanan menuju cafe dihabiskan dengan Kathrina yang sibuk menggoda Marsha.

Sesampainya di cafe, Marsha turun terlebih dahulu. Meninggalkan Ashel dan Kathrina di belakang.

"Pundung tuh dia gara-gara lu."

"Biarin aja lah, nanti juga ditraktir matcha full senyum lagi dia." Ujar Kathrina yang segera menyusul Marsha.

Suasana cafe cukup ramai, hari yang semakin sore membuat tempat itu menjadi pilihan untuk menghabiskan senja.

Duduk di samping Marsha seraya meletakan secangkir matcha latte di atas meja.

"Tuh diminum. Jangan ceberut mulu lu, jelek." Tanpa menatap, Marsha meminum matcha latte yang dibelilan oleh Kathrina.

"Ashel nya mana tin?"

"Itu di sana lagi pesen minuman." Tunjuk Kathrina menggunakan dagu dan hanya di respon anggukan oleh Marsha.

Di saat Kathrina sedang melamun, menatap keluar jendela tiba-tiba Marsha menyenggol lengannya.

"Eh... Tin... itu bukannya Kak Indah?" heboh Marsha yang menunjuk ke arah di mana Indah berada.

Memicingkan mata, melihat ke arah yang dimaksud Marsha, "Lho iya, tapi kok ga sama Kak Gita ya?"

"Iya tuh, biasanya juga Kak Indah suka berduaan mulu sama Kak Gita. Tapi sekarang sama siapa ya?"

Keduanya heran, pasalnya jika ada Indah disitu pasti ada Gita.

"Kalian lagi liatin apaan sih?" tanya Ashel yang baru saja selesai memesan minuman dan makanan.

NelangsaWhere stories live. Discover now