3. Nafsu Birahi

7.1K 132 2
                                    

Pov. Toni

Mendengar desahan bang Bagas semakin membakar gairah seksualku. Aku semakin giat menyepong kontolnya.

Dia memang sangat perkasa, aku kira dia bakalan cepat croot di mulutku. Tapi ternyata aku yang kewalahan menghadapinya. Mulutku mulai cape ketika menyepong kontolnya. Tapi aku berusaha untuk tetap tenang, agar dia merasa puas mendapatkan pelayanan dariku.

Hingga akhirnya dia sendiri yang memintaku untuk berhenti menyepong kontolnya.

"Udah! Udah dek! Abang gak mau langsung croot di mulut kamu! Masih banyak permainan yang harus kita lakukan!" Ucap Bang Bagas menghentikan aksiku.

Aku yang mendengar perintah darinya langsung menganggukkan kepalaku dan segera melepaskan kontolnya dari mulutku.

"Sekarang kamu yang tiduran dek!" Perintah Bang Bagas.

"Baiklah bang!" Jawabku sambil menganggukkan kepalaku.

Aku pun segera tiduran. Kemudian bang Bagas menghampiriku yang terbaring. Dia menindih tubuhku. Dia menatap wajahku sangat dalam. Kami diam dan saling tatap tatapan.

Duh...!! Jadi dag dig dug jantungku ketika ditatap olehnya. Apalagi wajahnya yang tampan meneduhkan hatiku. Aku jadi salting karena dia terus menatap wajahku. Akhirnya aku pun memalingkan wajahku ke samping karena tak tahan lagi ditatap olehnya.

"Duh...!! Ngapain sih bang Bagas pake natap gue kek gitu?" Bathinku.

Mungkin Bang Bagas mengerti dengan apa yang aku rasakan. Akhirnya dia memegang wajahku dan membuatku menatap ke arahnya. Setelah itu dia langsung menyambar dan melumat bibirku. Aku jadi kesulitan untuk bernafas karena dia sangat agresif. Dia melumat bibirku sambil menggigit nya tanpa jeda.

Aku yang kesulitan untuk bernafas akhirnya aku memukul dadanya. Dia pun mengerti dan segera melepaskan lumatannya dari mulutku. Aku segera meraup oksigen.

"Dek! Tadi olive oil nya ditaruh dimana?" Tanya Bang Bagas padaku.

"Itu bang! Diatas meja!" Tunjukku padanya.

Dia pun langsung mengambil nya. Setelah itu dia mengolesi kontolnya dengan olive oil dan tidak lupa dia juga mengoleskan nya pada pantatku.

Kemudian dia langsung menghampiriku yang terbaring ngangkang. Dia mulai memasukkan kontolnya kedalam lubang pantatku. Aku jadi teriak dalam bathinku, karena takut membuatnya kecewa dan khawatir.

"Tahan ya dek!" Ucap Bang Bagas.

"Hooh!" Lenguhanku.

Anjir baru palkonnya saja yang masuk udah sakit banget. Gimana kalo udah masuk semuanya. Kemudian bang Bagas langsung memasukkan sepenuhnya kontolnya kedalam lubang pantatku. Aku pun tak kuasa lagi untuk menahannya.

"Aaaaahhhh....!!!!" Teriakku tak tahan lagi.

"Tahan ya! Inikan bayarannya!" Ucap Bang Bagas.

Setelah itu bang Bagas mulai menggoyangkan pantatnya perlahan dengan irama pelan. Perlahan lahan goyangannya mulai berubah dari pelan jadi agak cepat.

Setelah beberapa menit berlalu, dia memintaku untuk nungging. Dia ingin mencoba gaya doggy style. Aku pun tak menolaknya karena nafsu birahiku semakin memuncak.

Setelah itu dia menggenjot ku dengan irama cepat seperti sapi yang digunakan untuk membajak sawah. Tidak lupa dia juga menampar nampar pantatku dengan tangan kekarnya.

"Ouuuhhh! Ouuuhhh! Pelan pelan" ucapku.

Dia tidak menghiraukan ucapan ku. Semakin lama semakin cepat genjotannya. Dia menggagahiku sangat kasar dan brutal.

Setelah itu dia menghentikan aksinya, aku kita dia akan berhenti. Namun dia malah giliran memperkosa mulutku. Dia memegang kepalaku, dan menggenjot mulutku tanpa ampun. Setelah beberapa menit aku merasakan kontolnya berkedut kedut di dalam mulutku.

Benar saja, setelah beberapa saat akhirnya dia menyemburkan laharnya di dalam mulutku. Aku ingin memuntahkan nya namun dia terus memegangi kepalaku. Mau tidak mau aku pun menelan semua cairan kental dan putih itu.

Setelah dirasa cairan sperma nya habis ditelan olehku, akhirnua Bang Bagas melepaskan kontolnya dari dalam mulutku.

Dan dia langsung menampar namparkan kontolnya pada pipiku. Aku lihat masih ada sisa sisa sperma di lubang kencingnya, kemudian aku segera menjilatinya. Dia jadi senang dengan aksi ku itu. Kemudian dia mengelus rambutku dan juga mencium pipi ku.

"Dek! Abang boleh numpang nginap disini gak? Soalnya udah malam nih!" Ucap Bang Bagas.

"Iya bang! Abang nginep aja disini!" Ucapku.

Kemudian kami berdua langsung tidur bersama dalam satu selimut dengan keadaan sama sama telanjang bulat. Tidak disangka sangka dia memelukku dari belakang. Aku pun segera menoleh dan membalas pelukannya. Dan kami pun tidur dalam keadaan saling berpelukan.

.....

BERSAMBUNG

Abang Ojol & Berondong Season 2Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt