6. Rumah Hantu

2.6K 83 7
                                    

Pov. Toni

Pada malam harinya Bang Bagas menghampiri aku ke kost an ku. Dia ingin mengajak aku jalan jalan. Aku merasa grogi karena ini merupakan pertama kalinya bagiku di ajak jalan oleh seseorang. Apalagi orang tersebut adalah pacar.

Biasalah gue duta jomblo. Dan bang Bagas lah yang menghilangkan gelar itu. Ahhai jadi curhat gue! Sekali kali gapapa lah.

Ok! Singkat cerita setelah aku selesai berdandan kemudian aku langsung menghampiri bang Bagas yang menungguku. Setelah itu kami berdua pun langsung pergi ke tempat tujuan yaitu pekan raya. Sekitar 20 menit akhirnya kami sampai juga.

Kemudian aku segera turun dari motor Bang Bagas, sedangkan dia memarkirkan motornya. Setelah itu kami berdua pun segera masuk kedalam.

"Dek! Kita mau makan dulu atau main permainan?" Tanya Bang Bagas.

"Kita main dulu ya bang!" Ucapku yang segera dijawab anggukan oleh Bang Bagas.

"Baiklah!" Ucap Bang Bagas dan segera menarik tanganku, membawaku ke wahana permainan.

Setelah itu bang Bagas membawaku untuk bermain roda berputar. Selesai itu dia mengajakku bermain permainan berhadiah, Bang Bagas menang dan mendapatkan hadiah boneka besar.

Kemudian dia memberikannya padaku. Aku senang sekali diberi hadiah oleh orang tercinta. Selesai dari itu Bang Bagas mengajak aku untuk masuk kedalam rumah hantu.

Aku tidak mau, tapi Bang Bagas terus memaksa. Dan dia juga meyakinkan ku bahwa ada dia bersamaku.  Saat masih dipintu masuknya aku langsung dikejutkan oleh kepala yang menggantung. Aku berteriak namun bang Bagas menenangkan ku.

"Aaaaaaaaaa!!!!" Teriakku.

"Kamu tenang sayang! Ada Abang disini" ucapnya menenangkan ku.

Namun saat tiba dipertengahan jalan, aku kembali dikejutkan oleh penampakan pocong yang matanya melotot. Sedangkan salah satu matanya jatuh menggelinding ke bawah.

Aku pun kembali berteriak dengan keras. Aku menangis ingin segera pulang. Namun bang Bagas kembali menenangkan ku. Tidak lupa dia memelukku dengan erat.

"Huaaaaaaa!! Pocong!!!" Teriakku sambil menangis.

"Gapapa dek! Ada Abang disini!" Ucapnya menenangkan ku.

"Tapi aku takut bang! Aku pengen pulang!" Ucapku merengek.

Kemudian bang Bagas menenangkan ku. Dia langsung memelukku sangat erat. Aku jadi tenang berada dalam pelukannya. Terlebih lagi saat aku mencium aroma parfumnya yang sangat jantan dan maskulin. Rasanya aku ingin selalu berada dalam pelukannya. Dan aku tidak takut lagi pada hantu apapun asal dia selalu memeluk seperti itu.

Aku pura pura menangis dalam pelukannya agar dia terus memelukku. Karena melihatku terus seperti itu akhirnya dia pun segera membawaku keluar dari rumah hantu tersebut.

"Dek! Sekarang kita makan dulu ya! Kamu mau makan apa?" Tanya bang Bagas.

"Apa aja bang! Apapun pilihan Abang, tetap aku makan!" Jawabku.

"Baiklah! Gimana kalo kita makan mie ayam itu! Kayaknya enak banget! Soalnya itu dikerumuni orang orang!" Ucap Bang Bagas.

Akhirnya kita langsung menghampiri mie ayam tersebut. Kemudian bang Bagas memesan untuk kita berdua. Singkat cerita, setelah selesai makan akhirnya kita kembali ke tempat semula.

Saat tengah santai, tiba tiba bang Bagas melihat tukang penjual gelang couple. Bang Bagas pun mengajak aku kesana. Setibanya disana bang Bagas memesan gelang couple untuk kita berdua.

"Bang! Mau pesan gelang couple nya!" Ucap Bang Bagas pada mas mas penjual gelang itu.

"Baik! Atas nama siapa?" Tanya sang penjual.

"B dan T" jawab bang Bagas.

Kemudian penjual itu segera membuatkan gelang pesanan kami. Dan setelah beberapa menit menunggu akhirnya gelang couple pesanan kami telah jadi.

Dan gelang itu bertuliskan " B ❤️ T".

Setelah itu Bang Bagas langsung membayarnya. Tidak lupa dia memasangkan gelang itu pada tanganku setelah itu pada tangannya sendiri.

"Dek! Sekarang kita mau lanjut bermain atau pulang?" Tanya bang Bagas.

"Kita pulang aja bang! Udah malem nih!" Jawabku.

"Baiklah" jawab Bang Bagas.

Akhirnya kami pun langsung pulang. Dan setelah beberapa menit berlalu akhirnya kita sampai pada kost an ku. Aku turun dari motor bang Bagas dan menawarinya untuk mampir dulu ke kost an ku namun dia menolak.

"Bang gak mau mampir dulu?" Tanyaku.

"Lain kali ya sayang!" Jawab Bang Bagas.

"Baiklah hati hati di jalan ya bang!" Ucapku

Bang Bagas mengangguk, kemudian dia mencium keningku. Dan dia pun berpamitan padaku untuk pulang. Setelah itu langsung masuk kedalam dengan perasaan yang sangat senang dan berbung bunga.

......

BERSAMBUNG

Sepi amat cerita author, bantu like dan komen dong!!!

Abang Ojol & Berondong Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang